Kupang, seputar-ntt.com – Memastikan semua warga kota mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa kendala biaya maupun administrasi, sudah menjadi kontemplasi dari seorang dokter Christian Widodo saat maju menjadi Calon Wali Kota Kupang. Tak heran maka dalam waktu 100 hari kerja, dia mewujudkannya dalam rupa dana gawat darurat bagi warga Kota Kupang yang mengalami sakit atau kecelakaan tanpa harus terganggu dengan pembiayaan. Dana gawat darurat adalah cara Chris Widodo menjaga nyawa warga Kota Kupang. ini juga menjadi program 100 hari kerja Chris Serena di bidang Kesehatan.
Wali Kota Kupang, Christian Widodo, dihadapan ratusan warga di Puskesmas Sikumana pada Selasa, (4/6/2025) melaunching Dana Pengamanan Kegawat-daruratan yang akan di tempatkan RSU S.K Lerik. Dengan demikian maka setiap warga Kota Kupang yang datang dalam kondisi gawat darurat, apakah itu sakit atau kecelakaan maka petugas rumah sakit sudah langsung memberi tindakan secepat mungkin karena pembiayaannya sudah disiapkan oleh Pemerintah Kota Kupang.
“Saya tidak mau ada satupun warga Kota yang tidak tersentuh pelayanan kesehatan dengan alasan biaya. Karena itu kita siapkan dana gawat darurat sehingga siapapun yang datang dalam kondisi gawat maka wajib hukumnya diberi tindakan cepat tanpa harus mempersoalkan biaya. Saya kasih contoh, ada warga yang celaka atau sakit tiba-tiba dan butuh tindakan operasi lalu pasien tudak punya BPJS atau jaminan kesehatan lainnya, maka dia ditanggung oleh dana gawat darurat yang kita siapkan. Sekali lagi tidak boleh ada warga kota yang tak terlayani. No One Left Behind, Left Behind No One. Ini cara saya mencintai warga Kota Kupang,” ungkap Chris Widodo.
Untuk dana kegawatdaruratan, Wali Kota Kupang, Christian Widodo menempatkan dana sebesar tiga miliar untuk tahap awal. Dana itu akan ditambahkan jika berkurang atau habis terpakai. Semua dana dialokasikan dan disimpan di RSU S.K. Lerik untuk digunakan bagi masyarakat Kota Kupang yang datang dalam kondisi gawat darurat dan membutuhkan pertolongan tapi tidak memiliki BPJS atau Kartu Jaminan Kesehatan lainnya maupun yang tidak memiliki identitas diri.
“Jadi masyarakat yang datang dan butuh penanganan segera maka segera ambil tindakan dan kita gunakan biaya gawat darurat yang ada. Jika misalnya dalam setahun kita sudah pakai dan sisa satu miliar maka kita tambahh lagi dana gawat darurat. Ini sudah hasil perenungan saya dan saya bicara dengan Kadis Kesehatan bagaimana kita mengejawantahkan ini, dalam bahasa latin itu Contemplata aliis tradere, perenungan harus wujud nyata di dalam tindakan,” ujar Christian Widodo.
Tak hanya melaunching dana pengamanan kegawatdaruratan, Wali Kota Kupang juga melakukan sosialisasi tentang Sistem Rawat Inap (SIRANAP) kepada masyarakat dan tenaga kesehatan di Kota Kupang. Christian Widodo menjelaskan, SIRANAP adalah sistem yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan rawat inap di rumah sakit, sehingga pasien dapat menerima perawatan yang lebih baik dan efektif.
Artinya, menurut dia, dengan adanya SIRANAP, pasien dapat dengan mudah mengetahui ketersediaan tempat tidur di rumah sakit dan melakukan pendaftaran secara online. Sistem ini juga dapat membantu rumah sakit dalam mengelola tempat tidur dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien.
Dr. Christian juga menegaskan, pemerintah kota berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kota Kupang. “Kami ingin memastikan bahwa masyarakat Kota Kupang memiliki akses ke pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau,” ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, SIRANAP diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pelayanan rawat inap di rumah sakit, sehingga pasien dapat menerima perawatan yang lebih cepat dan efektif. Sistem ini juga dapat membantu mengurangi waktu tunggu pasien dan meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan.
Sosialisasi SIRANAP ini merupakan langkah strategis pemerintah kota dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan meningkatkan efisiensi pelayanan rawat inap di rumah sakit. Kami akan terus berupaya untuk meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan dalam bidang kesehatan.
“SIRANAP ini lebih membantu pasien, yang seolah berpacuh dengan waktu dan nyawa. Karena harus putar-putar cari rumah sakit. Kan kasihan jadi dengan layanan ini dari rumah bisa calling dulu dan lihat di sistem rawat inap mana yang kosong baru langsung ke sana,” pungkas Christian Widodo. (jrg)