Kupang, seputar-ntt.com — Upaya melestarikan adat, Kelurahan Airnona Kecamatan Kota Raja menggelar pertunjukan Tradisi Gulat Sabu, pada Even Budaya di Lapangan Kansap, Sabtu (5/8/2023) malam.
“Gulat Sabu ini merupakan tradisi turun temurun orang Sabu Raijua, yang dilakukan pada saat-saat tertentu, seperti Hari Raya Keagamaan,” papar Ketua Panitia, Karel Ku’u.
Diakui Karel Ku’u, dahulu di Kabupaten Sabu Raijua sering terjadi perang antar suku, maka untuk menghilangkan permusuhan tersebut, diciptakan tradisi Gulat Sabu.
“Tradisi ini sebagai bentuk sarana mempersatukan tali silaturahmi, komunikasi dan hubungan antara suku-suku yang ada di Sabu Raijua,” ungkap Karel Ku’u.
Karel Ku’u menjelaskan, dalam tradisi ini ada beberapa gerak yang sudah baku, dan peserta harus bertelanjang dada, dengan menggunakan sarung sabu dan ikat kepala.
“Sebelum acara Gulat Sabu, telah digelar lomba Fashion Show diikuti oleh kurang lebih 70 orang peserta, dengan karegori usia 3-6 Tahun, 7-12 Tahun, 13-16 Tahun dan Lansia,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Lurah Airnona, Jane Ratu mengungkapkan apresiasinya kepada para orang tua, yamg begitu gigih dan kompak menyelenggarakan even budaya yang begiti megah ini.
“Persiapan hanya dua minggu, tapi saat pelaksanaan sangat mewah, dan banyak masyarakat yang hadir, baik untuk menonton atau terlibat dalam kegiatan. Bahkan UMKM-UMKM juga ikut meramaikan,” tandasnya.
Diakui Jane Ratu, dia sangat bersyukur atas partisipasi berbagai pihak yang mendukung, sehingga dengan anggaran Rp 15 Juta, bisa terlaksana dengan baik.
“Panggung yang megah ini atas bantuan Adi Dejan Production, yang mau berpartisipasi. Kalau harus sewa, akan menyedot anggaran yang diberikan Dinas Pariwisata,” tambah Jane Ratu.
Pihaknya juga mengapresiasi Sanggar Ie Lowe Wini, Salon Ina Para Rien Wenyi, Dekranasda Kota Kupang, Panitia Pelaksana Even Budaya Kelurahan Airnona, Yusak Ratu Kore sebagai pemilik lahan tempat dilaksanakan event serta pihak lain yang terlibat. (ira)