Wujudkan Perbatasan Yang Penuh Damai

  • Whatsapp

Atambua, seputar-ntt.com – Perdamaian di wilayah perbatasan tidak bisa ditawar-tawar dan harus menjadi keinginan dan komitmen setiap orang dan seluruh elemen masyarakat. Perdamaian di perbatasan pun harus tetap menjadi fokus perhatian pemerintah dan seluruh element masyarakat, agar terciptanya wilayah yang tanpa konflik dan hidup dalam persaudaraan dengan berbagai keberagaman yang ada.

Demikian initisari workshop Dialog Publik yang digelar Komunitas Peace Maker Perbatasan (KoMPas) Atambua, dengan tema Menguatkan Keberagaman di Beranda Indonesia-Timor Leste, yang berlangsung di aula Hotel Nusantara Dua, Kamis (25/9), yang disponsori bersama CIS Timor

Wendy Bulan, Koordinator CIS Timor di Atambua, Kabupaten Belu ketika diwawancarai mengatakan workshop yang dilaksanakan ini memiliki makna menyamakan persepsi dengan elemen masyarakat seperti pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh perempuan dan para generasi muda untuk semakin memahami nilai-nilai perdamaian di perbatasan.

“kita ingin perbatasan ini harus penuh dengan kedamaian dan tidak ada lagi konflik-konflik yang bersentuhan dengan kehidupan banyak orang,” katanya.

Wendy juga menguraikan, bahwa sejarah konflik di masa lalu yang berkaitan dengan kekerasan menjadi refleksi panjang komunitas ini, agar mencari konsep yang tepat dalam mensosialisasikan perdamaian dan persaudaraan.

Menyikapi masalah-masalah sosial lainnya di perbatasan seperti perdagangan ilegal, penyelundupan bahan bakar minyak, kekerasan dalam rumah tangga, Wendy mengemukakan bahwa tugas dan tanggungjawab yang paling hakiki adalah membuat pendekatan yang persuasif dengan masyarakat yang hidup di perbatasan, sehingga dari waktu ke waktu kondisi tersebut bisa diminimalisir.

“Prinsipnya kita hanya menginginkan situasi di perbatasan itu tetap damai, sehingga persaudaraan yang terjalin selama ini tetap dipertahankan bahkan ditingkatkan,” tegasnya.

Kepada generasi muda, Wendy juga mengajak generasi muda agar bertindak dan berlaku sebagai agen perdamaian di perbatasan. Pasalnya, generasi muda masih memiliki pikiran dan idealisme yang tinggi, sehingga cita-cita untuk mewujudkan perdamaian tetap berlanjut.(Parada)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *