Wawali Minta Penghuni KD Jangan Bayar Hutang Lewat Jual Diri

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Para penghuni lokalisasi Karang Dempel (KD) mengaku, mereka terpaksa menekuni profesi sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) untuk membayar hutang dan membiaya pendidikan anak. Pengakuan tersebut membuat Wakil Wali Kota (Wawali) Kupang, Herman Man miris dan meminta mereka untuj tidak membayar hutang dengan cara menjual diri.

“Kita semua ini adalah orang beragama sehingga saya mohon jangan membayar hutang lewat jual diri. Saya miris mendengar pengakuan ibu-ibu ini,” ungkap Herman Man saat coffe morning dengan para penghuni KD di Hotel Maya, Senin, (17/12/2018).

Herman Man menegaskan, penutupan lokalisasi KD sudah final dan tidak ada negosiasi lagi. Saat ini pemerintah sedang berusaha untuk mengembalikan para penghuni KD ke daerah mereka masing-masing danĀ  berkoordinasi dengan Dinas Sosial dimana para PSK berasal.

“Kita akan pulangkan secara manusiawi dan menjamin kerahasiaan tentang profesi mereka selama di Kupang. Kita berusaha sebagik mungkin mengembalikan ke tempat asal masing-masing,” kata Herman Man.

Herman Man pada kesempatan tersebut mengaku, Pemkot Kupang hanya mampu memberi dana lima juta rupiah bagi setiap penghuni KD. “Kemampuan kita hanya seperti itu sebab kita juga harus urus semua tiket pesawat,” ungkap Herman.

Sementara perwakilan penghuni KD pada kesempatan tersebut meminta waktu kepada Pemkot Kupang untuk menutup KD. Mereka beralasan masih mencari biaya pendidikan bagi anak-anak serta biaya hidup untuk keluarga serta melunasi hutang.

“Sebagai warga negara yang baik kami ikut apa yang sudah diputuskan pemerintah, tapi kami juga meminta kebijaksanaan pemerintah untuk memberi kami waktu paling tidak sampai anak-anak lulus atau naik kelas pada bulan Juni 2019,” kata Siti, penghuni Blok Sederhana mewakili teman-temannya. (jrg)

Komentar Anda?

Related posts