Walikota: Kekeringan Bisa Menimbulkan Konflik Horisontal

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Walikota Kupang Jonas Salean mengatakan kekringan yang melanda Kota Kupang dan Indoensia pada umumnya bisa menimbulkan konflik horisontal. Untuk itu para Lurah dan Camat harus jeli dalam mengantisipasi kekringan yang terjadi sehingga tidak menimbulkan persoalan.

“Adanya penyimpangan cuaca dan iklim telah menyebabkan intensitas curah hujan berkurang dan kemarau panjang. Kekeringan yang berdampak pada kekurangan air dapat menimbulkan konflik horisontal antarwarga,” kata Jonas Salean saat gladi posko (Table Top Exercise) Penanganan Kedaruratan Ancaman Kekeringan di Kota Kupang yang digelar di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang, Rabu (24/6/2015).

Kekeringan kata Jonas akan berdampak pada menurunnya ketersediaan air dan produksi pertanian (pangan). Disisi lain meningkatnya kebakaran hutan atau lahan, bahkan pemukiman bisa saja terjadi. Hal ini bisa menjadi potensi konflik horisontal di masyarakat yang diakibatkan oleh masalah pemenuhan kebutuhan air bersih.

“Sulitnya air dapat menyebabkan masyarakat hilang kendali dan bertindak anarkis dengan berbagai dampak yang dirasakan masyarakat akibat ancaman kekeringan. Saya mengajak kita semua untuk segera mengambil langkah antisipasi mencari solusi yang efektif,” kata Salean.

Penanganan ancaman kekeringan, lanjut Jonas, harus mengikutsertakan semua pihak, khususnya para lurah dan camat yang wilayah kerjanya berpotensi terhadap ancaman kekeringan. Sehingga, dapat memilih tindakan yang tepat untuk mengatasi persoalan kekeringan di wilayah masing-masing.

Langkah antisipasi yang perlu dilakukan adalah mengupayakan pencengahan dan kesiapsiagaan melalui penyusunan rencana kontijensi dan melakukan gladi posko penanganan kedaruratan ancaman kekeringan bersama para lurah dan camat serta instansi terkait melalui rencana kontijensi yang disusun bersama oleh semua pihak yang berkompenten.

Kepala BPBD Kota Kupang, Adi Manafe dalam laporannya mengatakan, ancaman kekeringan di Kota kupang membutuhkan penanganan yang serius dari semua pihak, sehingga dari tahun ke tahun tidak menimbulkan persoalan baru yang terus meningkatkan kerentanan di masyarakat, yang pada akhirnya menimbulkan risiko yang besar bagi kehidupan masyarakat.

Menurutnya, untuk meminimalisir kemungkinan yang timbul, BPBD Kota Kupang telah melaksanakan kegiatan penyusunan rencana kontijensi ancaman kekeringan.

Tujuan diselenggarakan kegiatan tersebut adalah terujinya sistem operasional prosedural (SOP) posko dalam menghadapi ancaman kekeringan. Selain itu, mengevaluasi sistem koordinasi dan mekanisme penanganan untuk mendapatkan rumusan masukan untuk perbaikan prosedur terkait upaya penanganan kedaruratan kekeringan di Kota Kupang. (riflan hayon)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *