Kalabahi, seputar-ntt.com – Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kabupaten Alor, Farida Ariyani menutup secara resmi kegiatan pelatihan Infeksi Laten Tuberculosis (ILTB) dan Terapi Pencegahan Tuberculosis (TPT) bagi tenaga kesehatan, Sabtu, 9/11/2024 petang.
Kegiatan ini sendiri merupakan hasil kerjasama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Alor bekerjasama dengan UPTD Latnakes Provinsi NTT yang berlangsung sejak 6/11/2024 di Hotel Pulo Alor.
Dalam sambutannya, Farida berharap, ilmu yang diperoleh selama pelatihan ini dapat ditindaklanjuti dan diimplementasikan di wilayah kerja masing-masing.
“Temuan saya di lapangan, di dalam satu atap puskesmas belum padu. Untuk itu butuh kerjasama dari semua komponen dalam penanganan tuberculosis ini. Tinggalkan ego profesi, tidak boleh ada yang merasa hebat dari orang lain,” ujarnya.
Lanjut Kadis Kesehatan, kesuksesan hanya ditentukan oleh kerja tim, dengan demikian semua bisa memberikan sumbangan yang sama pentingnya dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Ketika berbicara TB di kabupaten Alor, kita punya banyak pekerjaan rumah. Perlu kerja bersama sesuai kesepakatan yang tertuang didalam rencana tindak lanjut kita bersama,” sambung Ariyani.
Fakta hari ini, lanjutnya, capaian untuk kasus TB masih jauh dari kata memuaskan, karena berdasarkan rekapan data per Juni, temuan kasus baru mencapai 32 %.
“Kalau kita berkaca dari evaluasi kasus tahun sebelumnya di Kabupaten Alor, target temuan kasus biasanya hanya 50 %. Lebih mirisnya lagi, dari temuan itu itu kita cuma mampu mengobati sebagian saja. Dan dari sebagian yang kita obati itu hanya sebagian yang sampai tuntas. Maka tidak heran dalam menanggulangi TB dari waktu ke waktu semakin berat,” sambungnya.
Sementara Kepala Tata Usaha UPTD Latkes Provinsi NTT, Theresia Neot juga berharap agar seluruh peserta dapat mengimplementasikan semua ilmu yang diperoleh selama pelatihan.
“Dengan demikian tahun depan Kabupaten Alor, angka TB baik itu temuan, penyembuhan sampai sembuh itu capaiannya bisa kita tingkatkan,” ujarnya.
Menurut Theresia, ilmu yang diberikan selama kegiatan ini benar-benar padat dan baru, dengan pola pengobatan yang baru juga.
“Sebelumnya kalau kita kontak serumah tidak perlu pengobatan, sekarang bertambah pekerjaan baru lagi. Begitu tau ada kontak semua satu rumah harus diterapi,” ungkap KTU UPTD Latkes Provinsi NTT.
Neot juga meminta kepada para tenaga kesehatan untuk
tetap semangat dalam menjalankan tugas dan karyanya.
“Tetap disiplin dalam bekerja, disiplin waktu baik dalam tugas pelayanan maupun keseharian kita. Banyak ilmu yang sudah didapat, silahkan mengimplementasikan di dalam pekerjaan,” pungkasnya. (Pepenk)