Tukang Bangunan Ditemukan Tewas

  • Whatsapp

Oelamasi, seputar-ntt.com – Petrus Klau (43) warga Rt 08, Rw 04, Dusun 2, Desa Kuanheum, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang, Kamis 5 Desember 2013 ditemukan tak bernyawa di kamar tidur rumah milik Nonci Nomseo, di Rt 01, Rw 01, Dusun 1, Desa Tanah Putih, Kecamatan, Kupang Timur, Kabupaten Kupang.

Korban yang bekerja tukang bangunan ini, pertama kali ditemukan oleh Paulina Nomseo-Mbeo, yang saat itu hendak membangunkan korban karna untuk bekerja karna sudah jam 9.00 Wita,

“Saya lihat sudah jam 9 pagi, kok Pit demikian sapaan Petrus, belum bangun. Lalu saya ke kamar dan panggil-panggil tapi dia tidak bersuara, trus saya masuk ke dalam kamar saya lihat, kaki dan tangannya sudah kaku, lalu saya keluar dan panggil saudara-saudara yang ada disekitar rumah datang lihat ternyata Pit sudah tidak bernyawa,”ungkap Paulina.

Pemilik rumah Nonci Nomseo kepada wartawan mengatakan, korban ada di rumah mereka, karna sedang membangun rumah mereka yang tengah dikerjakan. Korban kata Nonci, telah dianggap sebagai keluarga sendiri, sebelum korban menikah dan tinggal di Kuanheum, korban tinggal di rumah mereka.
“Pit yang kerja saya pung rumah baru, dia sudah kami anggap sebagai saudara sendiri, sejak dia datang dari belu dia tinggal dengan kami, setelah dia nikah baru dia pindah tinggal di Kuanheum. Biar dia tinggal disana juga sering dengan istri dan anaknya datang disini,”ungkap Nonci.
Istri Korban, Ruth Klau mengaku, dirinya kaget setelah mendapat informasi dari tetangga bahwa suaminya sudah meninggal di Tanah Putih. Dia menambahkan, suaminya selama ini memiliki riwayat penyakit ginjal, lambung dan sering kencing darah. Penyakit ini kata Ruth sudah dideritanya selama puluhan tahun. Meski telah ditegur oleh sang istri untuk tidak melakukan pekerjaan yang berat-berat, namun korban tetap ngotot dan kerja seperti biasa.
“Begitu om Is Sula datang kasi tau bilang bapak sudah mati saya kaget, langsung saya datang di tanah putih. Saya sering tegur bapa ada sakit, jadi jangan kerja yang berat-berat, tapi bapa tidak pusing dia kerja seperti biasa, selama ini bapa ada sakit ginjal, kencing darah dan lambung, penyakitnya sering kambuh,”ungkap Ruth.

Dia mengungkapkan, korban tahun 2012 lalu sakit parah ketika berada di kampung halamannya di Belu, saat itu dikabarkan suaminya telah meninggal di belu, jadi mereka semua ke sana. Terkait kematian korban, sebagai istri dirinya pasrah dan menerima kenyataan ini sebagai ujian.

“Saya terima ini sebagai ujian buat saya, tidak ada yang perlu saya persoalkan, saya anggap kematian suami saya murni karna penyakit yang ia derita, jadi tidak perlu saya persoalkan,”ungkap Ruth sembari menambahkan, Polisi dari Polres Kupang telah datang melakukan olah TKP dan meminta supaya jasad korban di otopsi namun dirinya menolak.

“Tadi polisi datang periksa bapa dan minta mau otopsi tapi saya tolak, biar saja saya bawa kembali bapak pulang ke kuanheum untuk kami kubur,”ujarnya.(adi)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *