Seba, seputar-ntt.com – Takem Radja Pono (TRP) dinobatkan menjadi Ratu Kolo Moto dalam acara adat pengukuhan Kattu Kerogo Udu Nahoro di wilayah adat Haba, Kecamatan Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua. Pengukuhan ini ditandai dengan tarian Ledo Hawu dan pengalungan kain adat Sabu kepada TRP yang dilakukan langsung oleh Bangu Udu Nahoro, Erastus Krusbek Riwu.
Dalam arahannya kepala suku atau bangngu udu Nahoro, Erastus Krusbek Riwu mengatakan bahwa udu nahoro memiliki empat kattu kerogo yaitu kerogo Nakahu, kerogo, Napawa, kerogo nanawa dan kerogo napuhaga dengan jumlah anak suku atau ana udu Nahoro di Sabu mencapai 8000an orang yang menyebar diseluruh desa di wilayah Sabu Barat serta beberapa desa dikecamatan lainnya di Sabu Raijua. oleh sebab itu, maka dipandang perlu oleh udu nahoro untuk membentuk organisasi sebagai sebuah wadah bagi ana udu untuk berekspresi melalui bidang keahlian masing-masing demi mencapai kesejahteraan ana udu itu sendiri.
“Ana udu nahoro saat ini mencapai 8000an orang sehingga kita perlu bersatu padu dalam suka maupun duka ,maka dari itu hari ini kita berkumpul ditempat ini untuk mengangkat kattu kerogo dan membuat struktur organisasi udu nahoro ”ujar eras.
Lebih lanjut menurut Erastus yang juga sebagai sekertaris DPD 2 partai Golkar Sabu Raijua itu, kattu kerogo merupakan sala satu jabatan dalam Udu yang bertugas untuk membantunya sebagai kepala suku dalam seluruh urusan yang berkaitan dengan kesejahteraan anak suku, melayani ana suku secara kekeluargaan maupun menyeleseikan sengketa-sengketa dalam internal suku nahoro yang berpedoman pada nilai-nilai budaya leluhur yang berlaku di udu nahoro serta melakukan pembagian tanah tempat tinggal bagi anak kerogo dan masyarakat yang sudah mendiami tanah pada kerogo masing-masing yang pembagiannya akan dilaksanakan dengan cara musawara mufakat bersama bangngu udu untuk melegitimasi pengabsahan penerima hak sekaligus pemberi hibah atas tanah tersebut.
Sementara Takem Radja Pono dalam sambutannya mengatakan, dirinya mengapresiasi apa yang telah dibuat oleh udu nahoro hari ini. Dalam era kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, udu sebagai sala satu pranata social sudah seharusnya dihidupkan kembali sebagai wadah untuk saling berbagi informasi, menyalurkan bakat,saling membantu satu sama yang lainnya disegala bidang untuk mengkaderkan generasi-generasi sabu Raijua kedepan serta udu juga harus menjadi wadah yang menghasilkan ide dan gagasan pembangunan Sabu Raijua kedepan. Diakhir sambutanya Takem Radja Pono menyampaIkan proviciat bagi kattu kerogo dan kepala bidang yang telah dikukuhkan .
“Saya atas nama keluarga kususnya udu Nataga sekaligus sebagai bagian dari duru tallu ( Nahoro, Namata dan Nataga) menyampaikan proviciat kepada ke 4 kattu kerogo dan juga kepada kepala-kepala bidang pada udu Nahoro yang hari ini telah dikukuhkan secara adat” ujar TRP.
Pada kesempatan tersebut , bangngu udu nahoro juga memberikan kesempatan kepada bangu udu Nataga yang diwakili oleh Dominikus Dira Tome sebagai wakil kepala suku Nataga untuk memberikan arahan .
Dalam arahannya, matua sapaan akrab Dominikus Dira Tome mengatakan bahwa udu nahoro merupakan bagian dari Duru Tallu atau perjanjian tiga batu tungku yang terdiri dari 3 suku besar yaitu Nahoro, namata dan nataga, dari ketiga suku ini telah memberikan kontribusi besar untuk bangsa dan Negara melalui para senior-senior dulu.
“Duru Tallu telah menciptakan kadernya sejak dulu , oleh sebab itu, hari ini saya mengajak kita semua untuk bersatu dengan spirit mira kaddi hari untuk mempersiapkan generasi kita kedepan menjadi pemimpin-pemimpin hebat demi kemajuan bangsa dan Negara terlebih kusus Sabu Raijua tercinta” ujar Matua.
Terpisah Jefrison Hariyanto Fernando sebagai sala satu pegiat Budaya Sabu sekaligus sebgai anak Suku Namata ketika diminta tanggapannya mengatakan bahwa acara yang dilakukan oleh Udu Nahoro merupakan acara yang luar biasa untuk mendukung pelesetarian nilai budaya Sabu Raijua sebagai sala satu destinasi wisata budaya yang dapat mendukung sector ekonomi kreatif.
“Saya memberikan apresiasi dan hormat kepada bangngu udu nahoro dan anak suku nahoro ,karena dengan adanya acara ini mereka telah memikirkan hal yang besar kedepan kususnya pelestarian budaya,dimana saat ini di Sabu barat terjadi kekosongan jabatan mone ama yang memangku jabatan sebagai Dohele yang notabene berasal dari udu nahoro ,dan saya dengar tadi bahwa mereka telah mempersiapkan orang untuk menduduki jabatan tersebut”ujar Nando.
Dalam acara tersebut, hadir pula tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh perempuan, pihak keamanan, para awak media dan para perwakilan dari beberapa suku di Sabu Barat, Liae dan Mehara serta acara diakhiri dengan makan siang besama sambil dihibur oleh tarian Ledo Hawu hasil dengan penari berasal dari sanggar tarian dibawa binaan Udu Nahoro. (*jhf-jrg)