Tarian Pedoa Aset Budaya Bangsa

Kupang, Seputar-ntt.com – Tarian asal kabupaten Sabu Raijua Pedoa perlu dilestarikan. Tarian persahabatan yang disering pakai untuk menyambut tamu kehormatan ini, adalah aset bangsa. Sehingga anak cucu perlu diperkenalkan dan dilestarikan.

Demikian disampaikan wali kota Kupang Jefirstson R Riwu Kore dalam sambutannya pada acara pembukaan meningkatkan kebersamaan melalui lomba tarian Pedoa antar kelurahan se kota Kupang, Jumat (27/10/2017) di kantor wali kota Kupang.

“Terimakasih kepada kadis pendidikan yang mengangkat budaya ini. Penting supaya tidak lupa budaya kita,”kata wali kota Jefri.

Dikatakannya, dinas pendidikan perlu menata lebih baik dan mengembangkan tarian dari berbagai daerah. Pemahaman budaya kepada generasi muda perlu diperkenalkan secara luas. Dengan budaya, generasi muda dapat menemukan jati diri dan identitas diri. Katanya, ke depan harus lebih baik dan dipusatkan pada kelurahan.

“Kegiatan seperti ini kita buat di kelurahan masing – masing. Ini suatu kemajuan luar biasa. Harapan Saya, budaya ini tidak hanya diikuti 17 tim tetapi lebih banyak dan lebih meriah lagi dan diikuti oleh semua kelurahan,”katanya.

Wali kota Jefri menambahkan bahwa perlombaan tarian Pedoa ini bukan sekedar diperlombakan namun bagaimana mempertahankan budaya agar tidak punah. Lanjutnya, sebagai wali kota, ini kegiatan budaya pertama yang dibuka wali kota. Untuk itu, ke depannya anggaran untuk budaya dan kesenian harus dipersiapkan.

“Yang kita cari dari lomba ini bagaimana kita mempertahankan budaya kita. Saya berharap banyak kepada pak Sekda dan pak kadis untuk menyiapkan anggaran. Sehingga kita juga menyelenggarakan tarian dari daerah lain, seperti Foti dan Caci,”ujarnya.

Ketua panitia kegiatan dalam laporannya mengatakan bahwa lomba tarian daerah perlu dikembangkan pemerintah. Sehingga tarian daerah tidak tergerus arus globalisasi dan masuknya budaya luar. Katanya, peserta yang meraih juara akan mendapat hadiah. Juara 1 mendapatkan hadiah Rp10 juta, juara Rp7,5 juta dan juara 3 Rp5 juta. Sementara juara harapan satu mendapat hadiah Rp2 juta dan juara harapan 2 Rp1 juta.

“Anggaran untuk kegiatan ini bersumber dari APBD Dinas pendidikan kota Kupang. Tarian ini karena aset daerah yang Perlu dilestarikan agar tidak punah diterjang badai globalisasi. Peserta yang mengikuti lomba sebanyak 17 tim dari 51 Kelurahan,”katanya. Kegiatan tersebut akan berlangsung selama tiga hari, dari Jumat 27 Oktober sampai Minggu 29 Oktober 2017. (Pelipus Libu Heo)

Komentar Anda?

Related posts