Sumur Bor Ditutup PDAM Kota, Warga Alak Mengeluh

  • Whatsapp
Share Button

Kupang, seputar-ntt.com – Warga Alak Kota Kupang mengeluh dengan ditutupnya sumur bor oleh PDAM Kota Kupang. Pasalnya, warga telah dilarang untuk tidak mengkonsumsi air tersebut akibat kadar garam yang cukup tinggi. Walau demikian masyarakat tetap berharap agar sekalipun air tidak bisa dikonsumsi, namun masih bisa untuk kebutuhan cuci dan mandi.

Pengeluhan warga ini disampaikan oleh Wakil Ketua I DPRD Kota Kupang, Christia Baitanu asal daerah pemilihan Kecamatan Alak kepada wartawan di Kantor DPRD, Senin (14/11/2016).

Menurutnya, pengeluhan warga dsampaikan kepada dirinya sejak minggu (13/11/2016), sehingga dirinya mencoba untuk membangun koordinasi dengan PDAM terkait hal ini. Dia berharap dengan ditutupnya sumur bor akibat kadar garam yang tinggi sehingga tidak bisa dikonsumsi, maka harus ada upaya dari PDAM untuk memenuhi kebutuhan warga akan air.

“Ya kalau air tersebut tidak boleh dikonsumsi, maka pemerintah dalam hal ini PDAM harus ada upaya bagaimana mengisi air pada tempat penampunga warga  untuk dikonusmsi. Demikian juga air yang ada pada sumur bor bisa dipakai untuk cuci dan mandi,” kata Baitanu.

Direktur PDAM Kota Kupang, Noldy Mumu membenarkan apa yang dikeluhkan pelanggan di Alak. Dia mengaku, tiap bulan PDAM  melakukan uji laboratorium pada setiap unit produksi air PDAM. Khusus untuk sumur bor yang ada di kantor Lurah Alak sesuai uji laboratorium, terakhir didapati beberapa parameter penting terkait kadar sanitasnya sudah diatas abang batas.

“Maka sesuai dengan ketentuannya berlaku yakni SOP, sementara waktu dihentikan dengan mengeluarkan edaran untuk sementara tidak boleh dikonsumsi secara langsung, namun  jika mau dikonsumsi untuk keperluan yang  sifatnya tidak masuk dalam tubuh,” kata Noldy.

Walau demikian kata Noldy, PDAM  tidak menyarankan kepada masyarakat untuk memanfaatkan air untuk keperluan mandi pagi dan sore, karena takut bisa berpangaruh pada kulit. “Intinya pada edaran tersebut menyarankan tidak boleh dikonsumsi secara langsung,dan untuk kebutuhan lain kami persilakan,tetapi diinformasikan produksi kami  akan dikurangi,” lanjut Noldy.

Noldy menjelaskan, komunkasi  secara lisan antara petugas PDAM dengan pelanggan terus  dilakukan yang intinya menegaskan kembali edaran yang telah disampaikan. ”Memang ada upaya yang dilakukan, yakni pembuatan sumur bor, namun sesuai hasil indentifikasi yang sudah dilakukan oleh PDAM dari tiga  sampai empat titik yang diperoleh berujung pada kesimipulan, kalaupun ada pontesi debit air pada titik tersebut, namun  kadar sanitasnya sangat buruk,” kata Noldy. (rif)

Komentar Anda?

Related posts