Sukseskan TJPS, Bank NTT Siap Rp 300 Miliar Untuk 30 Ribu Hektar Lahan di Nagekeo

  • Whatsapp
Gubernur NTT, Viktor Laiskodat saat panen jagung di Nagekeo

Mbay, seputar-ntt.com – Bank NTT terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung penuh Program TJPS (Tanam Jagung Panen Sapi) yang digagas oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat. Sebagai Bank kebangaan seluruh masyarakat NTT, Bank NTT juga memiliki tanggungjawab untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat salah satunya dalam bidang pertanian.

Untuk itu Bank NTT akan mensuport para petani dengan menyediakan modal usaha guna memperlancar program TJPS. Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, mengatakan pembiayaan untuk 1 hektar lahan Bank NTT menyiapkan dana Rp 10 juta/petani.

“Jika ada calon wira usaha mandiri yang ajukan permohonan tetap melalui proses pemberian kredit yang berlaku,” kata Dirut Alex demikian ia biasa disapa pada media ini, dalam kunjungan kerja bersama Gubernur NTT di Desa Kelimodo, Kecamatan Boawae, Selasa (12/4/2022).

Menurut Alex, kalau seandainya rencana persiapan lahan yang disiapkan oleh pemerintah Kabupaten Nagekeo 30.000 hektar dengan pembiayaan oleh bank seluruhnya maka akan butuh dana sebesar Rp 300 milyar. “Persyaratan teknis bank tetap berlaku dan prinsip kehati-hatian juga tetap berjalan,” tegas Alex.

Untuk mendukung program TJPS, Gubernur Laiskodat telah menyampaikan kepada Menteri Pertanian RI Syahrul yasin Limpo untuk memberikan 1000 unit alat tanam jagung modern untuk didistribusikan kepada seluruh masyarakat NTT yang menjalankan program TJPS.

“Hari ini dimulai perubahan besar model pertanian di Nagekeo. Jika cara tanamanya seperti dilakukan Bapak Gubernur dengan semangat sampai berlari maka, 1 alat tanam untuk 1 Ha, paling lama 2 jam seleai ditanam. Jika kita menanam dengan cara manual, maka saat tanam saja kita sudah bangkrut. Bapak Gubernur sedang menyiapkan 1000 unit alat tanam modern, dan akan dibagaikan kepada wirausahawan mandiri, tergantung luasan lahan garapan,” sebut Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi NTT, Lecky F. Koli saat berbicara mewakili Gubernur Laisodat.

Lecky Koli mengatakan, program TJPS Pola Kemitraan tidak ada 1 Ha pun yang gagal karena semua didampingi dan dijaga oleh semua pendamping dan penyuluh serta semua sarana produksi yang disiakan adalah sarana produksi kelas premium.

“Benih Betras 7 kalau di Manggarai Timur per hektarnya hari ini panen mencapai 8,4 Ton, lalau pupuk non subsidi serta petsisida untuk ulat dan herbisisda untuk rumput. Kita juga siapkan biaya tenaga kerja untuk semua wirausaha mandiri yang tidak memiliki akses ke pangan, kita siapakan penopangnya yaitu satu bulan setara dengan 100 Kg beras sehingga wirausaha mandiri (petani) yang bersangkutan untuk keluar dari desanya untuk mencari bahan makanan tetapi pemerintah menyiapkan,” jelas Lecky Koli.

Dikatakan, setelah panen, jagung yang dihasilkan oleh petani akan dibeli seluruhnya oleh oftaker yang datang langsung di kebun-kebun masyarakat. “Mereka akan membeli seluruh hasil panen dengan harga minimal per Kg Rp 3.200 yang merupakan harga standart Nasional. Juga mereka pula yang menyiapkan benih yang kapasitas hasilnya tidak kurang dari 7 Ton per Ha,” sebut Lecky Koli yang saat itu memanggil Hendrik salah satu oftaker yang mengkoordinir seluruh wilayah Flores.

Ia menambahkan, program TJPS Pola Kemitraan ini akan dibiayai oleh Bank NTT. “Kami mengajak seluruh wirausahawan mandiri di Nagekeo agar di awal ini dimulai dengan 150 Ha menjadi titik awal untuk menyebar ke desa-desa dan Kecamatan lainnya di Nagekeo dengan target mencapai 30.000 Ha,” sebutnya.

Sementara itu, Hendrik Direktur PT Suaka Bumi Pertiwi mengatakan pihaknya yang akan membeli semua hasil jagung milik petani. “Tahun ini kita baru mulai di Desa Compangdeci Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur 100Ha. Sementara proses tanam dan akan segera dipanen. Rencananya Pak Gubernur yang akan melakukan panen perdana,” ungkap Hendrik.

Menurutnya prospek kerjasama yang ingin di bangun antara pemerintah, perbankan dan pihak-pihak terkait lainnya sangat bagus. Untuk itu dirinya sangat mengharapkan kerjasama semua pihak untuk menyukseskan program ini. “Lahan di sini sangat luas dan alamnya subur sehingga kami yakin program ini akan berjalan sukses,” kata Hendrik. (***)

Komentar Anda?

Related posts