Maumere, seputar-ntt.com – Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi komnikasi, dewasa ini bangsa Indonesia terlilit dalam lilitan guritan hoax atau kabar bohong. Setiap hari masyarakat dibanjiri dengan isu hoax yang secara masif digencarkan segelintir orang demi kepentingan kelompok bahkan dapat mengganggu stabilitas bangsa dan menimbulkan perpecahan.
Sadar akan bahaya laten yang ditimbulkan tren isu hoax ini, Polres Sikka sudah punya strategi jitu untuk memerangi gurita hoax yang acap kali melilit masyarakat. Hingga saat ini, seputar-ntt.com merekam, Polres Sikka sudah menjalankan dua strategi jitu guna memerangi hoax.
Pertama, sejauh ini, Polres Sikka telah melakukan upaya preventif dengan cara melakukan sosialisasi anti hoax ke komunitas keagamaan seperti mendatangi pihak gereja Katolik dan pemimpin umat muslim. Polres Sikka juga masuk ke berbagai instansi pemerintahan yang ada di Kabupaten Sikka. Selain instansi pemerintahan, Polres Sikka juga menyentuh sekolah-sekolah untuk menyatakan perang melawan gurita hoax.
Kedua, Polres Sikka melakukan kampanye anti hoax melalui akun-akun media sosial baik itu lewat Facebook, WhatsApp, maupun melalui Instagram. Konten-konten yang berisi ajakn untuk memerangi isu hoax terus diunggah oleh Humas Polres Sikka. Ada yang berupa seruan berupa meme menarik, juga ada yang berupa video-video pernyataan sikap anti hoax dari kelompok masyarakat yang ditemui.
Kapolres Sikka, AKBP. Rickson Situmorang yang ditemui usai deklarasi anti hoax di Mapolres Sikka, Selasa (20/3/2018) siang menegaskan, pihaknya akan gencar melakukan sosialisasi perang melawan hoax karena hoax sudah terbukti dapat membawa perpecahan serta mengganggu stabilitas bangsa.
Kapolres Rickson menekankan, upaya memerangi hoax harus bermula dari kesadaran pribadi akan bahaya yang ditimbulkan. Karena itu, menurut mantan Kasubdit Narkoba Polda Maluku ini, langkah yang mesti dibuat pertama-tama adalah dengan menertibkan konten-konten yang berbau hoax dari android pribadi. Berita hoax tidak akan tersebar luas jika setiap orang bisa membedakan antara berita hoax dan berita fakta sehingga tidak dengan begitu mudah membagi konten itu ke orang lain.
“Saya selalu bilang dan sarankan, kita harus jadi agen perang melawan hoax. Itu bisa kita buat dengan tidak membagi berita-berita hoax yang masuk ke Android kita. Kalau perlu langsung dihapus saja konten-konten seperti itu supaya tidak tersebar luas,” imbuh Kapolres Rickson.
Hingga saat ini, lanjut pria berdarah Batak ini, pihaknya akan terus memantau setiap konten yang beredar di masyarakat sehingga tidak memicu terjadinya perpecahan. Polres Sikka juga sudah bekerjasama dengan cyber crime Mabes Polri.
Lebih lanjut, Kapolres Rickson, menghimbau masyarakat Kabupaten Sikka agar menggunakan android secara sehat dan bertanggung jawab sehingga tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Diyakininya, dengan cara itu, lilitan hoax akan perlahan-lahan melemah sehingga masyarakat Kaupaten Sikka hidup secara aman dan tentram.
“Kami menyadari bahwa kami juga tidak dapat memerangi semuanya. Tapi pada prinsipnya mencegah itu lebih baik daripada mengobati makanya kami selalu lakukan sosialisasi terus-menerus agar isu hoax ini tidak merajalela di masyarakat. Karena itu, masyarakat juga harus mulai pintar-pintar gunakan android jangan asal share saja ke orang lain,” tegas Kapolres Rickson.(tos)