Status 280 Rumah MBR Di Tolnaku Terancam

  • Whatsapp

Oelamasi, seputar-ntt.com – Sebanyak 280 unit Rumah MBR di Tolnaku, Desa Camplong 2, Kecamatan Fatule’u, Kabupaten Kupang-NTT yang dibangun tahun 2011 dari dana Kemenpera ini, terancam statusnya. Pasalnya, pemilik tanah sekaligus pemangku adat Fatule’u Melkias Bait kepada wartawan di Oelamasi Rabu (27/11/2013) mengancam akan mengambil kembali tanah mereka, karna tidak sesuai kesepakatan awal.

Awalnya kata Melkias, mereka bersedia memberikan tanah mereka ke pemerintah untuk membangun rumah tersebut, asalkan ada kontribusi bagi warga setempat. Namun apa yang diharapkan tidak menjadi kenyataan sehingga pemilik tanah merasa kecewa.

“Awal kami dan Kemenpera sepakat jika bangun 1000 rumah, 500 untuk warga lokal, sisanya 500 untuk warga baru, kesepakatan ini disaksikan pemerintah kabupaten kupang. saat ini 280 rumah sudah ada, tapi pemerintah belum serahkan ke pemanfaat, tapi sudah ada orang yang tempati. jika demikian, kami akan tarik kembali tanah kami karna kami merasa dibohongi pemerintah,”tegasnya.

Dia menambahkan, tanah tersebut milik beberapa amaf-amaf yang suku tertuanya adalah suku mambait. Untuk menempati rumah tersebut harus ada koordinasi baik antara pemerintah, pemilik tanah dan pemanfaat. Kedatangannya bersama beberapa tokoh masyarakat menemui bupati kupang Ayub Titu Eki, untuk menanyakan sejauh mana perhatian pemerintah terhadap persoalan ini.

“Hari ini Kami datang temui pak bupati, untuk tanya bagaimana penyelesaiannya, sebab bagi kami persoalan ini jangan dibiarkan berlarut-larut,”harapnya.

Dia menambahkan, mereka kecewa lantaran beberapa waktu lalu, ada sosialisasi dari pemerintah kabupaten kupang di lokasi perumahan Tolnaku, Desa Camplong 2, dikatakan bahwa rumah-rumah yang ada saat ini semuanya milik warga baru.

“Pernyataan ini yang buat kami tambah kecewa, jika seperti itu, karna pemerintah sudah terlanjur bangun rumah tidak apa-apa, tapi kami tuntut ganti rugi tanah, sebab tidak sesuai kesepakatan awal,”tegasnya.

Pihaknya tambah Melkias, tetap tidak akan memberikan tanahnya lagi untuk kelanjutan pembangunan MBR, mereka telah dihubungi oleh pemerintah untuk kelanjutan pembangunan tersebut.

“Ada rencana mau bangun tambah rumah, sebagai lanjutan pekerjaan, tapi kami tidak akan kasi jika rumah yang awal pemanfaatannya belum diperjelas,”ungkapnya.(Adi)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *