ST 2023, Gambaran Komprehensif Kondisi Pertanian Mutahir

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com — Sensus Pertanian (ST) 2023 merupakan gambaran komprehensif kondisi pertanian yang mutahir, dan menjadi tolok ukur serta kerangka sampel survey.

Demikian diungkapkan Kepala BPS Provinsi NTT, Matamira B. Kale pada kegiatan Rapat Koordinasi Daerah BPS se-Provinsi NTT, di Aston Hotel Kupang, Senin (4/12/2023).

“Hasil ST 2023 dapat digunakan sebagai sarana sampel pertanian yang mutahir, di dalam penyelenggaraan statistik. Selain sensus kita juga melakukan survey-survey,” tandas Matamira.

Dikatakan Matamira, untuk memilih sampel tentu ada kerangka sampel. kalau kerangka sampel tidak akurat, maka yang dipilih itu tidak mencerminkan kondisi dari populasi.

“Maka hasil dari sensus itu akan digunakan sebagai sampling frame, yang nantinya digunakan untuk survey-survey secara metodologis, sehingga data yang diambil mewakili kondisi dari populasi,” ungkap Matamira,

Dengan hasil ST 2023 ini, lanjut Matamira, dinas terkait bisa menggunakan untuk merancang atau mengevaluasi kebijakan, untuk itu harus terus bekerja bersama melalui forum Satu Data yang sudah dibentuk.

“Kebijakan yang baik harus berlandaskan data atau potret sesungguhnya dari kondisi di lapangan. Pada tahapan kebijakan, baik saat melakukan evaluasi, perencanaan atau monitoring tentunya memerlukan data,” tegas Matamira.

Dari Data ST 2023 Tahap I, diketahui Petani Milenial yang berusia antara 19-39 Tahun, terbanyak berada di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), yakni 21.733 Orang.

“Jumlah Petani Milenial ada 225.185 Orang, atau sebesar 25,48 Persen dari 883.667 Orang total Petani di Provinsi NTT,” jelas Matamira.

Sementara petani berumur lebih 39 Tahun kata Matamira, sebanyak 144.933 Orang atau 16,40 Persen, dan yang berumur kurang dari 19 Tahun sebanyak 103 Orang atau 0,01 Persen.

“Petani yang usianya diatas dan dibawah 39 Tahun mereka menggunakan tehnologi Digital, seperti yang diminta dalam Permen Pertanian RI Nomor 4 Tahun 2019,” tegas Matamira.

Sedangkan Petani Milenial yang menggunakan Tehnologi Digital, tambah dia, sebanyak 50.879 Orang dan tidak menggunakan Tehnologi Digital ada 174.306 Orang.

“Data Petani Milenial ini, sebagai indkator tingkat regenerasi, serta menunjukkan pemanfaatan tehnoloi digital, sehingga dapat menciptakan pertanian modern yang produktif dan berkelanjutan,” urainya.

Sementara itu, tambah Matamira, diurutan selanjutnya setelah Kabupaten TTS diduduki Kabupaten Manggarai sebanyak 16.856 Orang atau 7,49 Persen, dan Kabupaten Sumba Barat Daya ada 16.575 Orang atau 7,36 Persen. (joey)

Komentar Anda?

Related posts