Kupang, seputar-ntt. com – Lembaga DPRD Provinsi NTT mencacat sejarah dalam perjalanan politik di negeri yang akrab di sebut Flobamora. Jumat 3 Oktober 2019 bertempat di ruang rapat utama DPRD NTT, Emilia Nomleni dilantik menjadi ketua DPRD NTT. Ini adalah sejarah sebab kali pertama perempuan menjadi ketua Dewan. Emy demikian dia disapa adalah srikandi bumi cendana wangi Timor Tengah Selatan.
Bukan hanya Emy sendiri, ada wakil ketua yang juga berasal dari bumi wangi cendana yakni putri terbaik partai beringin yakni Ince Sayuna. Mereka berdua adalah putri terbaik yang lahir dari rahim pulau Timor. Emy dan Ince duduk di kursi pimpinan bersama generasi biru partai Nasdem Petrus Christian Mboeik dan Alosius Malo Ladi dari negeri sandle wood mewakili Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Mereka berempat telah mengangkat sumpah untuk menjadi saluran aspirasi bagi penduduk Nusa Tenggara Timur.
Emi Nomleni sudah menenun karya lewat berbagai gerakan sebagai aktivis. Perempuan kelahiran Kupang, tepatnya 19 September 1966, sarat pengalaman. Emy aktif dalam berbagai kegiatan kepemudaan,perempuan hingga gereja. Emy tercatat sebagai pendiri sekaligus pengurus CIS GAMKI-GMKI yang sekarang berubah nama menjadi CIS TIMOR, tahun 1998-2004. Dia juga jadi pengurus Yayasan Bina Satria, tahun 1998-2004, dan pendiri sekaligus pengurus Yayasan Cerminan Masyarakat Rasional (CEMARA,) tahun 1999-2004.
Arsitek jebolan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Kristen Indonesia, ini pernah menjabat Sekretaris Karang Taruna Kelurahan Oetete, anggota Karang Taruna tingkat Provinsi NTT, pengurus KNPI, Kabid Peranan Wanita DPD GAMKI NTT, anggota BP Pemuda GMIT, Kabid Organisasi Pemberdayaan Daerah Asosiasi dan Himpunan DPD KADIN Kota Kupang, bendahara DPD GAMKI NTT, Ketua DPD GAMKI NTT, dan Ketua PERBASI NTT periode 2013-2017 dan sejumlah jabatan organisasi lainnya.
Emy Nomleni dan Ince Sayuna bukan pemain baru di kancah politik NTT. Emy sudah makan asam garam dan pernah menjadi anggota DPRD NTT dari PDIP. Ince juga demikian. Dia adalah mantan anggota DPRD NTT pula. Emy pernah maju menjadi Wakil Gubernur NTT saat Pilkada lalu sementara Ince juga pernah maju menjadi calon bupati di TTS. Saat ini Emy menjadi Ketua DPD I PDIP NTT sedangkan Ince Sayuna adalah Sekretaris DPD I Golkar NTT. Dua wanita TTS yang memiliki perjalanan politik yang hampir sama walaupun dari kandang partai yang berbeda.
Dalam balutan kebaya merah, Emy Nomleni dalam sambutan perdananya sebagai Ketua DPDR Defenitif menegaskan bahwa DPRD adalah simbol harapan masyarakat dalam memperjuangkan setiap aspirasi. Dia dengan jujur mengatakan bahwa DPRD juga bukan super hero dalam segala persoalan. Dewan juga dituntut terus mengupdate diri supaya mampu beradaptasi dengan zaman yang begitu cepat berubah.
“Ini adalah DPRD Jaman Now yang harus mampu menjadi jembatan ditengah arus sosial media. Kami akan berkerja keras untuk membahas setiap persoalan di rumah besar bernama NTT. Kita tidur di ranjang yang berbeda tapi meiliki mimpi yang sama untuk membangun NTT. Masyarakat membutuhkan pelayanan yang cepat.
Pada kesempatan bermartabat itu, Emy Nomleni juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama mrmbangun NTT lewat porsinya masing-masing termasuk insan pers. Dia sadar bahwa dalam membangun NTT tidak boleh membangun tembok sendiri sebab yang dibutuhkan adalah kerjasama lintas sektor dengan mimpi dan tujuan yang sama.
“Jurnalis harus berdiri digaris yang sama dengan DPRD untuk memperjuangkan setiap aspirasi masyarakat. Ini kali pertama NTT memiliki perempuan sebagai ketua DPRD. Diharapkan bisa adil dan setara. Ini adalah keberhasilan dari perjuangan panjang. Saya berharap semoga menjadi kekuatan politik baru bagi 12 srikandi di DPRD NTT dan 2 walik ketua. Perempuan ingin bersama dengan laki-laki yang hebat dalam perjuangan politik di NTT,” pungkas Emy. (Joey Rihi Ga)