Simon Petrus Kamlasi Dalam Teropong Kristo Blasin

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Banyak yang dahaga kekuasaan, lalu mengkhianati suara rakyat. Ketika rakyat yang punya kedaulatan telah memberi mandat, banyak yang memilih jalan lain untuk meraih kekuasaan. Orang yang sedang dalam dahaga kekuasaan sering kali melupakan amanah yang dipercayakan oleh rakyat. Kata-kata diatas meluncur dari mulut Kristo Blasin. Wajahnya tenang tapi sorot matanya menyimpan rasa gamang. Tokoh politik yang menjadi Man Behind The Gun dalam empat kali Pemilihan Gubernur NTT. Semuanya meraih kemenangan. Sekali memenangkan Piet A Tallo. Dua Kali memenangkan Frans Lebu Raya dan satu kali memenangkan Viktor Laiskodat. Kini Putra Nian Tana Sikka itu kembali dipercaya menjadi Ketua Tim Pemenangan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubenrnur NTT, Simon Petrus Kamlasi – Adrianus Garu atau yang dikenal dengan Paket SIAGA.

“Mereka yang dahaga kekuasaan sering menikam kawan seiring, melukai sahabat politik dan mendustai kepercayaan rakyat. Dahaga kekuasaan sulit diobati sehingga sadar atau tidak sadar sesorang yang sedang mengalami dahaga kekuasaan akan menempuh semua jalan. Jika jalan lurus tak bisa dilalui, dia akan menempuh jalan terjal penuh onak dan duri. Disinilah kita harus menyadarkan masyarakat supaya mereka tidak boleh terlena oleh mereka yang dahaga kekuasaan itu,” ujar Kristo Blasin dalam diskusi santai di Gedung Nasdem pada Senin, (16/9/2024).

Kristo Blasin secara gamblang mengatakan, dari semua kandidat yang saat ini berlaga di Pilgub NTT, hanya Simon Petrus Kamlasi yang belum pernah meminta suara rakyat untuk memilihnya. SPK demikian sapaan akrab Simon Petrus Kamlasi, kata Kristo Blasin, selama ini tidak terlihat diatas panggung politik lantaran sebagai prajurit, tugasnya adalah manunggal dengan rakyat. Sebagai prajurit yang manunggal dengan rakyat maka dia telah merasakan asinnya air mata dan pahitnya keringat rakyat. Karena itu SPK melahirkan ide dan gagasannya untuk menuntaskan persoalan yang dialami oleh rakyat. Salah satunya dengan program pompa hidram untuk masyarakat yang kesulitan air.

“Jika saat ini ada yang menanyakan siapa itu SPK, maka pertanyaan itu adalah hal yang wajar, karena dia jauh dari gelanggang politik. Dia jauh dari hingar-bingar kontestasi politik. Tapi coba lihat apa yang telah dilakukan oleh SPK bagi rakyat kecil, terutama mereka yang sedang dahaga akan air, dia menjawabnya dengan menciptakan pompa Hidram. Itu adalah rasa cinta kepada rakyat yang tidak bisa dibohongi. Jika saat ini dia berani melepas bintang dari pundaknya, maka itu semua juga demi rasa cintanya kepada rakyat NTT. SPK adalah prajurit yang benar-benar telah manunggal dengan rakyat sehingga dia tak menyesal meninggalkan pangkat dan masa depannya yang cemerlang di TNI,” ujar Kristo Blasin.

Mantan politisi PDIP itu mengatakan, program pompa hidram yang dlakukan oleh Simon Petrus Kamlasi sewaktu menjadi tentara, lahir dari kesulitan air sejak SPK masih kecil. Penderitaan SPK telah melahirkan inovasi baru dalam mengatasi kesulitan air yang dihadapi oleh masyarakat NTT khusunya di wilayah-wilayah yang gersang. Sebagai prajurit kata Kristo Blasin, SPK telah melakukan tugasnya dengan baik karena dia hadir dan ada dalam kesulitan rakyat. Dia bukan sosok yang langsung lahir diatas panggung politik, sehingga lihai memainkan peran kamuflse atau pandai memakai topeng untuk memperdayai rakyat sebagai pemilik kedaulatan.

“Banyak orang yang sepertinya melihat program pompa air yang dilakukan oleh SPK itu adalah hal yang biasa-biasa saja. Bukan hal yang luar biasa. Saya mau bilang, mereka omong tentang kesehatan lalu tanpa air yang cukup dan higienis maka itu semua hanya omong kosong. Tanpa air semua yang hidup akan mati. Semua kebutuhan bisa diganti, tapi kebutuhan terhadap air tak bisa digantikan oleh apapun. Kita bicara stunting yang tinggi atau gisi buruk yang merajalela tapi kalau air minum yang sehat saja sulit diperoleh maka jangan harap stunting akan pergi dari NTT. Orang boleh bicara hebat tentang pertanian atau peternakan, tapi tanpa air, itu hanya dongeng belaka. Satu lagi saya mau bilang, SPK menghadirkan air bagi rakyat, air itu adalah kehidupan. Hanya pemimpin sejati yang berpikir tentang perut dan dahaga rakyat dan itu telah dilakukan oleh SPK sewaktu dia masih jauh dari panggung politik,” ujar Kristo Blasin.

Bagi Kristo Blasin, Simon Petrus Kamlasi adalah aset berharga dari NTT yang rela menjadi abu demi rakyat NTT. Demi Flobamora yang kata orang Nasib Tak Tentu. SPK ujar Kristo Blasin, adalah sosok inspiratif bagi generasi sekarang, untuk tidak berpatah arang dalam meraih cita-cita. Dia menjadi pembawa harapan bagi mereka yang hidup dalam berbagai keterbatasan. Pencapaian SPK saat ini adalah jalan salib yang tidak hanya mengeluarkan air mata tapi kini telah menjadi mata air bagi kehidupan orang lain lewat program pompa hidram yang dikerjakannya. SPK juga kata Kristo Blasin, adalah sosok yang membanggakan karena berbagai terobosan yang dia lakukan di TNI AD. Dia mampu membuat Kendaraan Taktis (Rantis) untuk kebutuhan TNI. Salah satunya adalah kendaraan jenis amphibi yang bisa bermanufer di darat maupun di air dan diberi nama Komodo.

“SPK itu bukan lahir dari orang berada. Dia adalah anak kecil dari pedalaman TTS yang telah merasakan sulitnya pikul air dari lembah menuju rumah. Kesulitan- kesulitan hidup yang dia hadapi tidak membatasi mampinya untuk mengubah diri lalu mengubah hidup orang lain. Dia anak yang cerdas dan itu ditunjukkan dengan bisa masuk ke SMA Taruna Nusantara. Penderitaannya saat pikul air itu membuat dia bagaimana menolong orang lain supaya tidak sulit lagi mengakses air, dengan cara menemukan metode pompa hidram itu. Orang yang memiliki hati untuk menolong kesulitan orang lain, sejatinya adalah pemimpin. Karena itu, kita tidak boleh membiarkan dia berjalan sendiri. Kita harus berada di sisinya untuk mewujudkan impiannya menolong banyak orang,” pungkas Kristo Blasin.

Walaupun memiliki peran penting sebagai Ketua Tim Pemenangan Paket SIAGA, tapi Kristo Blasin tetap bersahaja. Sebagai senior, dia tak sungkan berbagi pengalaman hingga memberi wejangan dan petuah bagi siapapun yang menjadi teman diskusinya. Menurut dia, tak ada yang berdosa dalam politik. Medan laga politik di NTT bukanlah hal baru bagi Kristo Blasin. Dia telah bertempur di berbagai medan laga, dalam berbagai posisi pula. Bau amis darah dan desingan peluruh musuh sudah menjadi hal biasa baginya. Dia telah matang dan tahu persis kapan harus mengangkat layar dan kapan melempar jala. Kristo Blasin telah menikmati politik itu seperti udara yang dibutuhkan oleh paru-paru. Dia menghirupnya dengan sukacita dan menghembukannya dengan riang gembira. Kini jalan juangnya tinggal dua purnama lagi. Sebagai panglima dalam barisan paket SIAGA, Kristo Blasin tak mau busung dada, sebab dia paham, mereka yang jalan dengan membusung bisa larut dalam segelas kopi hitam. Amapu Benjer. (joey rihi ga)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *