Saling Caplok Umat Ganggu Kerukunan Beragama

  • Whatsapp

Oelamasi, seputar-ntt.com — Berbagai aksi kekerasan yang melibat pemuda di sejumlah daerah di Indonesia membuat Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kupang bersikap. FKUB Kabupaten Kupang bekerjasama dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kupang menggelar Dialog Pemuda Lintas Agama berthema “Kekerasan Atas Nama Agama” di gereja Elim Naibonat, Selasa 26 November 2013.

Dialog Pemuda Lintas Agama ini dibuka Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Kupang, Yorhans Lopis menghadirkan narasumber Ketua FKUB Kabupaten Kupang, Pdt. Daniel Nenotek, rohaniawan Katolik, Rm. Andreas Sika,Pr dan rohaniawan Islam, Zainuddin Sangaji serta Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Kupang, Yorhans Lopis.

Dialog ini menghadirkan narasumber Ketua FKUB Kabupaten Kupang, Pdt. Daniel Nenotek, rohaniawan Katolik, Rm. Andreas Sika,Pr dan rohaniawan Islam, Zainuddin Sangaji diikuti sekitar 50 pemuda lintas agama.

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Kupang, Yorhans Lopis saat membuka kegiatan ini memberikan apresiasi yang tinggi atas terciptanya kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Kupang. Sayangnya, beberapa waktu terakhir ini kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Kupang ternoda dengan timbulnya sejumlah masalah. Diantaranya adalah dalam internal agama Kristen dimana terjadi pencaplokan umat oleh antar dedominasi dan adanya perekrutan pemuda-pemuda di Kabupaten Kupang yang di sekolah di sekolah-sekolah thelogia di luar NTT seperti Jawa, Kalimantan dan Sulawesi yang tidak ada gereja di NTT.

“Sehingga begitu mereka kembali maka mereka akan membentuk gereja baru karena sudah pasti umat yang dipengaruhi untuk masuk gereja yang baru itu adalah warga GMIT,” ujarnya.

Di NTT kata dia, ada 22 gereja dedominasi yang resmi terdaftar sedangkan di Kabupaten Kupang hanya ada 14 dedominasi yang terdaftar. Ironisnya ada tiga gereja di Kabupaten Kupang yang tidak terdaftar namun sudah melaksanakan aktifitas. Ketiga gereja itu kata dia, adalah gereja Reformasi Calvinis di Tarus, Gereja PresbyterianSabu-Oesao dan Gereja Advent Hari Ketujuh Metro Indonesia di Amarasi.
“Kita sudah surati agar kalau bisa mereka yang belum terdaftar ini agar bernaung dibawah gereja seazas yang sudah ada sehingga tidak dianggap gereja liar namun tidak ditanggapi,” katanya.

Ketua FKUB Kabupaten Kupang, Pdt. Daniel Nenotek,STh mengaku kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Kupang saat ini berjalan cukup baik tidak ada hal-hal yang luar biasa kecuali secara internal antar gereja dan dedominasi Kristen yang ada di Kabupaten Kupang. “Yang terjadi adalah saling mencaplok umat antar gereja dan dedominasi,” ujarnya.

Dialog pemuda lintas agama yang dilaksanakan merupakan program tetap dari FKUB yang dilaksanakan setiap tahun. “Hal ini merupakan sebuah kebutuhan agar pemuda sangat rentan diperalat untuk kepentingan tertentu. Lewat dialog pemuda lintas agama ini kita mau memberikan pecerahan kepada mereka agar tidak mudah diperalat,” katanya.

Melalui dialog ini kata dia, diharapkan berbagai konflik yang terjadi di daerah lain saat ini tidak sampai terjadi di Provinsi NTT khususnya di Kabupaten Kupang. “Banyak kekerasan yang terjadi mengatasnamakan agama. Itu merupakan suatu kekeliruan besar karena agama apapun tidak mengajarkan untuk melakukan kekerasan,” imbuhnya. (sho)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *