Sail Komodo Harus Berdampak Bagi Ekonomi Biru NTT

  • Whatsapp

Kupang, Seputar NTT.com – Kegiatan Sail Komodo 2013 harus memberi dampak yang positif bagi pengembangan ekonomi biru atau Blue Economic di Provinsi NTT. Dengan potensi kelautan dan pariwisata tersebut maka apa yang menjadi harapan pemerintah untuk menjadikan potensi kelautan dan pariwisata menjadi ekonomi biru bisa diwujudkan.

Harapan ini disampaikan Gubernur NTT Frans Lebu Raya saat menjamu para menteri dan para yachter yang ikut dalam kegiatan sail komodo pada acara galla dinner di Suba Suka Paradise, Sabtu (3/7).

Read More

“Moment sail komodo meruapakan moment emas bagi kita di NTT untuk menunjukkan kepada dunia luar maupun secara nasional bahwa kita memiliki potensi kelautan dan pariwisata yang luar biasa dan ini harus memberi dampak positif bagi pengembangan ekonomi biru di daerah ini,”kata Frans.

Salah satu cara untuk mencapai transformasi potensi  ekonomi biru di NTT kata Frans Lebu Raya, adalah melalui konservasi keanekaragaman hayati yang berpusat pada rakyat,  dengan tetap memperhatikan kearifan lokal. Pendekatan ini fokus pada bagimana mengakomodasi kebutuhan dan aspirasi melalui konsultasi termasuk semua pemangku kepentingan.

Namun, perlu dibarengi dengan pelestarian  ekosistem yang menyediakan makanan, mata pencaharian dan pendapatan kepada masyarakat setempat.”Mulai sekarang kita harus memastikan penggunaan yang efektif dari pantai dan lautan serta sumber daya mereka diwujudkan dalam rangka untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pada saat yang bersamaan juga memastikan kelestarian lingkungan dan keadilan sosial,”katanya.

Lebih jauh Frans Lebu Raya mengatakan bahwa pemanfaatan kawasan konservasi perairan merupakan paradigma baru dalam pengembangan ekonomi kelautan dengan pendekatan prinsip-prinsip ekonomi biru.

Beberapa alasan penting dalam penetapan kawasan konservasi perairan untuk pengembangan ekonomi kelautan katanya, antara lain perlunya perlindungan terhadap kelangsungan ekosistem pesisir laut dan pulau-pulau kecil, perlindungan terhadap biota laut dari ancaman kepunahan, dan kelestarian sumber daya laut dari eksploitasi yang berlebihan.

Ia menegaskan, pembangunan pariwisata bahari tidak hanya semata-mata ditujukan masyarakat untuk memperoleh hiburan dengan suguhan pemandangan alam pesisir dan lautan, tetapi diharapkan dapat membentuk kesadaran masyarakat untuk bersikap melestarikan wilayah pesisir dan lautan baik di masa kini maupun masa mendatang.

“Pemerintah telah menetapkan pencadangan kawasan konservasi di Taman Nasional Perairan (TNP) Laut Sawu. Dan ini harus ditangkap sebagai peluang bagi peningkatan ekonomi bagi kita di NTT” katanya. (Joey)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2 comments