RUPS di Tengah Pandemi Corona, Dirut Bank NTT Kena Copot

  • Whatsapp
Gubernur NTT yang juga sebagai Pemegang Saham Pengendali (PSP) Bank NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat saat Press Conference di Lantai I Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT, Rabu (6/5/2020)

Kupang, seputar-ntt.com – Rapat Umum Pemegang Saham Bank NTT yang digelar pada Rabu, (6/5/2020) cukup mengejutkan. Pasalnya RUPS tahunan 2019 dan RUPS Luar Biasa  yang dilakukan di tengah Pandemi Corona tersebut telah memutuskan untuk menonaktifkan Direktur Utama (Dirut) Bank NTT, Izhak Eduad Rihi.

Posisi Dirut diganti oleh Aleks Riwu Kaho sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirut Bank NTT. Aleks juga merangkap sebagai Direktur Kredit dari posisi sebelumnya sebagai Direktur Pemasaran Dana.

Kepastian adanya pergantian posisi Direksi di Bank NTT tersebut disampaikan langsung oleh Gubernur NTT yang juga sebagai Pemegang Saham Pengendali (PSP) Bank NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dalam Press Conference di Lantai I Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT, Rabu (6/5/2020)

“Jadi dalam RUPS tadi sudah kita putuskan ada penyegaran dimana posisi Dirut diisi oleh Plt. yakni Pak Aleks Riwu Kaho,” Jelas Gubernur yang didampingi Wakil Gubernur NTT, Josep Nae Soi, Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore, Bupati Kupang, Corinus Masneno.

Gubernur mengatakan, adanya penyegaran di Bank NTT karena sesuai RUPS 2018-2019, target laba yang ditetapkan sebesar 500 miliar. Namun dalam perjalanan hingga RUPS kali ini digelar, capaian laba tidak sesuai target karena hanya memperoleh 200 miliar.

“Jadi target laba kita tahun 2019 itu sebesar 500 miliar tapi hingga saat ini hanya mencapai 200 miliar dan itu sangat kecil sehingga kita lakukan penyegaran. Kita lakukan penyegaran dan Pak Izhak nanti akan mengisi posisi Direktur Kepatuhan,” kata Viktor.

Lebih lanjut dikatakan, Bank NTT kedepan harus bekerja ektra untuk memenuhi target. Oleh sebab itu dibutuhkan penyegaran untuk memberi semangat kepada Direksi untuk bekerja lebih maksimal. Kedepan kata Viktor Bank NTT harus memiliki Modal inti tiga Triliun sesuai aturan OJK sehingga perlu kerja ektra.

“Kita perlu kerja yang lebih ekstrim menghadapi tahun yang sulit seperti sekarang. Tahun kemarin saja yang masih standar tapi target tidak terpenuhi. Apalagi pada tahun 2024 nanti Modal Inti kita harus mencapai tiga trilun sehingga sekarang kita masih kurang 1,2 triliun. Untuk itu ada pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan dengan luar biasa.” papar Viktor.

Viktor juga menjelaskan, Saat ini NPL di Bank NTT sudah ada di angka hampir merah sehingga perlu ditindaklanjuti dengan langkah-langkah yang tepat serta kerja yang profesional. “Langkah yang diambil harus mampu menekan NPL yang ada sehingga tidak menggerus keuntungan di tahun yang akan datang,” ujar Viktor.

Viktor mengakui bahwa target yang ingin dicapai akan mengalami penurunan yang luar biasa di masa Pandemi Corona seperti saat ini. “Kalau kita bisa capai 200 miliar saja itu sudah sangat hebat betul. Dengan kondisi sulit seperti ini kita akan sesuaikan target kita. Untuk itu perlu ada pembenahan-pembenahan dan tim kerja yang baik. Kita tidak butuh superman tapi kita butuh tim yang solid dan support,” pungkas Politisi Nadem itu.

Sementara Komisaris Utama Bank NTT, Juvenile Jodjana pada kesempatan yang sama mengatakan RUPS telah mempertimbangkan untuk menempatkan orang yang tepat pada posisi yang tepat.

Jodjana menjelaskan bahwa Alex Riwu Kaho nantinya juga akan merangkap jabatan. Alex Riwu Kaho akan menggantikan Dirut Bank NTT sekaligus memegang jabatan Direktur Kredit yang sebelumnya dijabati oleh Absalom Sine.

“Posisi Dirut Bank NTT sementara dirangkap oleh Pak Alex dan akan merangkap sebagai Direktur Kredit yang ditempati oleh Pak Abe. Pak Abe akan pindah sebagai Direktur Dana,” jelasnya. (joey rihi ga)

 

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *