Restorasi Ray Fernandez

  • Whatsapp

Babau, seputar-ntt.com – Matahari sudah diujung barat, namun diskusi bersama Ketua DPW Nasdem NTT, Ray Fernandes masih berlangsung hangat. Rona senja yang menaburi langit Babau Kupang Timur seperti larut dalam kisah yang dituturkan Ray Fernandes. Anak petani yang merintis jalan politik dalam berbagai dinamika. Walaupun diskusi kami terjadi pada hari TNI yakni Kamis 5 Oktober 2019, tapi semua cerita selalu bermuara pada politik di Bumi Flobamora. Selama dua jam 20 menit kami bercerita hangat, sehangat minuman dalam kendi putih yang rasanya jauh lebih nyaman dari meneguk Sophia. Entah apa nama minuman itu, tapi menurut Bupati dua periode di Bumi Biinmafo itu bahwa minuman yang kami rasakan, suatu saat akan tenar dan menjadi pilihan.

Sekalipun menyandang Ketua DPW partai biru dan Bupati dua periode di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), sosok Ray Fernandes tidak jauh berubah. Cara berpikirnya yang sederhana serta tutur kata saat bercerita yang jauh dari kesan elitis membuat dia tak berjarak dengan lawan bicara. Selama berdiskusi dia beberapa kali menerima telepon dari warganya di TTU. Ada juga nomer baru yang menghubungi. Ray Fernandes tak alergi untuk menerima telepon yang belum terdafdar dalam telepon selular miliknya. Sambil menikmati ikan bakar dengan nasi putih kami lesehan di atas tanah. Lapangan pacuan kuda Babau jadi saksi bahwa sebuah hubungan yang baik sejatinya tak mengenal jarak hanya karna jabatan yang melekat dalam diri.

Sebagai Ketua DPW Nasdem, Ray Fernandes menyadari bahwa dia memiliki tugas yang harus dikerjakan sebaik-baiknya tahun depan yakni Pilkada serentak 2020. Untuk NTT, ada 9 Kabupaten yang akan menyelenggarakan Pilkada untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati. Dia sadar bahwa sekalipun sebagai Ketua partai selalu mendapat laporan dari lapangan tapi Ray juga ingin mendengar dari mulut para pewarta tentang dinamika menuju Pilkada serentak 2020 nanti. Dia tahu bahwa wartawan memiliki banyak informasi yang tidak dipublikasi tapi bisa bermanfaat untuk menentukan sebuah sikap maupun keputusan dalam menghadapi Pilkada nanti. Ada 13 wartawan yang bertukar pikiran di Ray fernandes. Jika ada yang berpendapat, Ray mendengar dengan seksama dan ketika dia menjelaskan sesuatu maka giliran para wartawan yang diam menyimak. Banyak kisah-kisah inspiratif yang dilontarkan Ray saat berdiskusi.

Ray Fernandes, memang pemain politik yang kinerjanya terukur. Dia tak ragu masuk gelanggang politik di usia yang masih muda dan mampu menciptakan warna politik sesuai keinginannya di Kabupaten TTU. Saat dia menjadi DPRD di TTU, wilayah itu masih berwarna Kuning milik Golkar, bersama sang waktu, Ray Fernandes merubah warna kuning menjadi merah bersama PDIP. Saat ini dia mampu merubah warna merah menjadi biru bersama partai Nasdem. Partai yang mengusung Restorasi itu, dulunya cuma memiliki 3 kursi di DPRD TTU, kini meningkat menjadi 8 kursi dan merebut posisi Ketua DPRD. Bersama panji Nasdem, Ray berhasil mendulang suara untuk sang istri tercinta, Kristina Muki yang telah dilantik menjadi anggota DPR RI di senayan. Alumni Fakultas peternakan Undana ini, menjadi barometer para politikus di NTT. Sebagi manusia dan pemain politik, pasti ada yang suka dan tidak suka dengan Ray Fernandes,  tapi sebagi anak manusia yang telah membuat kisah kehidupan tersendiri, maka banyak hal positif yang patut dicontohi dari seorang Ray fernandes. Lantas kemana langkah politik Ray Fernandes setelah purna tugas di TTU? Semua masih misteri sementara hari sudah gelap, dan kami musti berpisah. Ray Fernandes melanjutkan perjalanan ke TTU dan kami kembali ke Kota Kasih. (joey rihi ga)

Komentar Anda?

Related posts