Ray Fernandes, Sosial Media dan Bupati Jaman Now

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat menempatkan media sosial sebagai wadah interaksi massa tanpa batas. Interaksi yang terjalin lewat berbagi aplikasi seperti Facebook, Twetter hingga group Whatsapp sering menjadi viral dan perbicangan di dunia maya. Jaman sudah begitu modern sehingga setiap orang dituntut untuk melek media, baik itu rakyat jelata maupun para pemimpin.

Kehadiran media social tentu memiliki sisi negatif dan positif. Tak jarang media sosial sering digunakan sebagai tempat yang bebas untuk menuangkan berbagai kritikan kepada para pemimpin di berbagai jenjang. Jika seorang pemimpin tak melek media sosial, apalagi hingga alergi maka dia tak akan pernah memetik nilai dari berbagai kritikan yang dilontarkan masyarakat. Sehebat-hebat seorang pemimpin pasti memiliki sisi minus sehingga dia tidak boleh jauh dari interaksi massa untuk mengetahui apa yang menjadi keinginan orang-orang yang sedang dipimpinnya.

Salah satu pemimpin yang aktif berdialog dan berdiskusi dengan masyarakat lewat media sosial adalah Bupati Timor Tengah Utara (TTU) Raymundus Sau Fernandes. Walaupun sering dikritik secara pedas bahkan dengan bahasa yang tidak santun, Ray Fernandes tetap aktif di media social. Lewat wadah itu, dia membangun komunikasi tidak hanya dengan masyarakat di TTU tapi juga masyarakat diluar TTU. Maklum saja, sejak dua tahun terakhir nama Ray Fernandes menjadi salah satu calon gubernur NTT yang digadang-gadang akan menggantikan Frans Lebu Raya. Sebut saja di group Facebook seperti Biinmafo dan viktor lerik bebas bicara, Ray Fernandes selalu menjadi topik hangat warga jagad maya. Berbagai status di lini masa mereka sering bertaburan berbagai kritik bahkan dukungan kepada pria yang lahir di Bijeli TTU pada 31 Agustus 1972 ini. Ray seperti ingin mengatakan bahwa dia adalah bupati jaman now. Bupati yang tetap mengikuti pusaran jaman.

Sebagai bupati yang terpilih untuk memimintin TTU dua periode, Ray Fernandes paham benar manfaat media social. Jika digunakan secara postif dengan menurunkan tensi amarah maka akan menghasilkan energi dan hasil yang positif pula. Bagi suami dari Christina Fernandes Muki ini, Media sosial harus bisa menjadi tempat mempromosikan daerah yang dipimpin sekaligus menjaring berbagai aspirasi dari berbagai kalangan.  Mengingat begitu pentingnya interaksi sosial lewat FB, Ray Fernandes mengundang anggota group biinmafo untuk berdiskusi pada Sabtu (25/11/2017) di kantor Bupati TTU. Ray tak kuatir mengundang para nitisen sekalipun banyak yang menghujatnya dengan berbagai kritikan pedis. Dia ingin bertatap muka secara langsung dengan mereka yang aktif di group Biinmafo dimana group ini telah mencapai 26 ribu anggota lebih.

Dalam pertemuan tersebut, Ray Fernandes memberikan gambaran progress pembangunan di Kabupaten TTU. Menurutnya presentase program Sari Tani sudah 58% dan Padat Karya Pangan sudah 74%. Ray juga menyampaikan masalah listrik di TTU dimana Pemda telah mengupayakan 54 desa untuk mendapat listrik. Disisi lain Ray juga soal Infrastruktur jalan Mutis ke Aplal yang mana jalan itu merupakan jalan Negara yang karena tidak bisa diintervensi melalui APBD Kabupaten TTU.

Admin Grup Biinmaffo, Robi Saunoah mengatakan Kopi darat member group Biinmafonews merupakan tindak lanjut dari dinamika diskusi di dalam group.  “Pak Bupati sendiri sebagai member menyetujui untuk dilakukan diskusi di dunia nyata. Diskusi bersama pak Ray dari dunia maya ke dunia nyata ini bukan baru pertama dilakukan. Diskusi ini sebagai kelanjutan diskusi di group terkait Perkembangan Kabupaten TTU lima tahun belakangan di bawah kepemimpinan Pak Ray dan Pak Alo. Saya bersama tim Admin sudah beberapa kali memfasilitasi diskusi bersama pak Ray. Kami apresiasi pak Ray sebagai bupati yang mau terlibat aktif di group Biinmaffo dan mau tindak lanjuti setiap persoalan yang diposting di sana,” kata Roby kepada wartawan, Minggu, (26/11/2017).

Senada dengan Roby, Salah satu anggota grup yang hadir, Marsel Tfaitob memberi apresiasi kepada Bupati yang memanfaatkan social media untuk pembangunan di TTU. Menurutnya sikap Ray perlu dikuti oleh para pemimpin di NTT. “Saya lihat ini sebagai sebuah keteladanan dalam menggunakan media social untuk kebaikan. Jaman kini ketika media social digunakan untuk propaganda berita hoaks dan gerakan radikalisme, kami di TTU punya Bupati yang memanfaatkannya untuk pembangunan,” kata Marsel.

Meneropong Langkah Ray Fernandes di Pusaran Pilgub NTT

Muda, energik dan memiliki visi politik yang terukur. Mungkin itu kesan pertama saat satu meja dengan Bupati Timor Tengah Utara (TTU) Raymundus Sau Fernandes. Sebagai politisi muda, karier yang telah dibangun tidak segampang membalikkan telapak tangan. Ray Fernandes begitu dia akbrab disapa, mengawali langkah pollitik dari Gedung DPRD TTU, kemudian mendapat legitimasi sebagai Wakil Bupati TTU hingga sekarang sedang menjalani periode kedua sebagai Bupati diwilayah yang juga berbatasan dengan Negara Timor Leste itu.

Jauh sebelum para kandidat bakal calon Gubernur NTT berkerumun untuk memperkenalkan diri kepada rakyat NTT, Ray Fernandes telah berkeliling sendirian untuk menampung aspirasi masyarakat di hampir seluruh pelosok Flobamora. Nama Ray Fernandes bergema di hati masyarakat sekalipun jauh dari hingar-bingar pemberitaan media. Walau bersahabat karib dengan para pewarta, namun sisi humanis, visi dan gagasan Ray Fernandes untuk NTT seperti tak terpublikasi secara vulgar. Padahal itu jualan politik yang laris disaat rakyat mendambakan seorang pemimpin yang benar-benar telah mempraktekkan hidup sebagai petani dan peternak, ketimbang mereka yang hanya jualan isu semata untuk mengelabui mata rakyat.

“Saya sudah berkeliling NTT. Hampir semua wilayah sudah saya lalui dalam rangka menghadapi Pilgub NTT. Ada hal yang sangat berharga yang saya dapat dalam perjalanan keliling itu yakni saya memiliki kesempatan untuk menyimpul kembali dan mempererat tali kekerabatan yang selama ini terputus dengan semua keluarga baik dari bapak maupun mama. Mungkin bagi orang lain itu tidak berarti tapi bagi saya, itu hal yang luar biasa yang saya peroleh dalam menjalani hidup di dunia yang fana ini,” kata Ray Fernandes saat berbincang di Rumah Makan Nusantara di Kota Kefa, Minggu, (8/10/2017).

Siang itu Ray Fernandes datang ditemani dua putri kesayangannya yang masih kecil yakni Ignasio Marcho Fernandes dan Anselma Patradevi Fernandes. Dia sendiri yang menyetir mobil Avansa Veloz warna perak. Dengan menggunakan kaos kerah warna merah mati dan sandal jepit warna hijau, Ray Fernandes terlihat seperti rakyat kebannyakan. Kesan bahwa dia adalah penguasa di TTU tidak terlintas. Bahkan cara dia menyapa masyarakat yang kebetulan dating menikmati santap siang di restoran yang sama, tidak terlihat ada jarak. Ini adalah kali pertama seputar-ntt.com memiliki kesempatan berbagi pengalaman dengan Bupati TTU dikala tensi politik NTT sudah memanas menuju Pilgub pasca Frans Lebu Raya.

“Politik itu tidak hanya bertujuan untuk meraih kekuasaan tpai juga mengajarkan kita bagimana menjadi orang Sabar. Politik itu ada pasang surutnya. Ada terang dan gelapnya sehingga kita harus bisa mengenal setiap musim dan perubahan dari politik itu sendiri. Dengan demikian ketika ada turbulensi disitulah kekuatiran kita diuji, atau ketika kita hendak melambung maka kita dituntut untuk menghitung segala kondisi. Dulu mungkin kita tidak sabaran dan sering terpancing, tapi seiring berajalannya waktu, kita belajar untuk lebih dewasa dan sabar,” ungkap pria yang lahir di Bijeli TTU pada 31 Agustus 1972 ini.

Sebagai Politisi PDIP, Ray Fernandes memahami secara baik roh dan perjuangan dari partai berlambang banteng moncong itu itu. Walaupun tidak secara gamblang dituturkan, namun dari arah pembicaraannya, Ray Fernandes seperti sudah tahu apa yang sedang dilakukan oleh punggawa PDI di NTT menuju Pilgub NTT. Dia tak menampik bahwa dalam setiap kontestasi politik, tentu ada pilihan-pilihan yang kadang melukai, namun baginya taat asas adalah wajib hukumnya. Namun sebagai orang muda dia juga sangat berharap agar setiap keputusan yang diambil oleh para petinggi partai harus benar-benar melihat fakta politik yang sedang terjadi saat ini dan jauh dari semua maneuver-manuver yang pada akhirnya menenggelamkan impian masyarakat.

“Semuanya tentu ada proses dan kita hargai proses yang sedang berjalan. Saya memang sempat membaca ada media yang menulis tentang calon yang direkomendasi ke pusat tapi sekali lagi sebagai kader kita menunggu proses tersebut. Sekali lagi ketika kita menempatkan rakyat sebagai tujuan politik kita maka merebut kursi kekuasaan bukan jalan satu satunya. Kita bisa tetap bersama rakyat ketika kita mempu memberikan contoh nyata dan tentunya bersama-sama dengan mereka sesuai kepasitas yang ada pada kita,” kata suami dari Christina Fernandes Muki ini.

Banyak hal menarik dan cenderung memacu adrenalin yang disampaikan oleh Ray Fernandes. Sayangnya, kisah dan cerita politik tersebut tidak bisa diungkap disini karna permintaan Ray untuk Off The Record. Walau kadang ada rasa getir dalam nada suara Ray Fernandes, namun senyuman ikhlas seperti tak lekang dari bibirnya. Saat berbincang, kadang tatapannya tajam kedepan ketika dia berbagi pengalaman saat berkeliling NTT. Tak bisa disangkali bahwa Ray Fernandes adalah salah satu orang muda yang potensial milik NTT. Jika dia mau dipasung, mungkin suara geram rakyat harus mampu memutuskan rantai yang hendak menghentikan langkah Ray Fernandes. Sebab orang baik selalu gugur dalam medan politik dan rakyat hanya mendapatkan sosok hayalan yang jauh dari impian. (joey rihi ga)

 

Komentar Anda?

Related posts