Ratusan Pencaker Direkrut Dalam Job Fair 2016

  • Whatsapp
Share Button

Kupang, seputar-ntt.com – Job Fair 2016 yang digelar Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Kupang, dihalaman depan Lippo Plaza berlangsung sukses dengan menghadirkan 66 perusahan berhasil merekrut seratus lebih pencari kerja (Pencaker). Demikian  dikatakan Kepala Dinas Nakertrans Kota Kupang,Yery Padji Kana, kepada wartawan dikatornya, Selasa (24/5/2016).

Padji Kana merincikan Pencaker yang direkrut oleh Ramayana sebanyak 80 orang dan Hotel Asthon menerima 20 orang untuk bekerja di perusahaannya masing-masing. Selain jumlah tersebut ada juga perusahaan yang menerima pekerja dalam jumlah yang tidak terlalu banyak sehingga jika ditotal ada160 orang tenaga kerja yang terserap dalam Job Fair 2016.

“Jumlah tenaga kerja yang diserap ini terbilang kecil, tetapi harus dilihat bahwa misi perusahaan dan pemerintah berbeda. Misi perusahaan utamakan profit yakni dengan mengutamakan keuntungan sedangkan misi pemerintah utamakan kualitas pelayanan. Bagaimana melihat pengangguran. Untuk itu kita coba mendekatkan pencari kerja dan pengguna tenaga kerja lebih cepat dan transparan melalui job fair, sehingga pencari kerja bisa  lebih cepat temukan kerja sesuai bakat, minat dan pengetahuan yang dimilikinya,” jelasnya.

Padji Kana mengaku, kesempatan seprti ini jika tidak digunakan maka pencari kerja akan kesulitan. Untuk itu Pemerintah Kota mencoba untuk meminimalisir pengangguran lewat job fair. Dengan cara tersebut, pencari kerja memiliki kemudahan memilih dan mengetahui  secara langsung  job yang dibutuhkan.

Padji Kana menjelaskan, sesuai Undang-Undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, mestinya perusahaan merekrut tenaga kerja harus ada pemberitahuan ke Dinas. Namun hal ini tidak berjalan, sehingga Pemda mencoba membuka kesempatan kerja lewat kerjasama dengan perusahan.

“Kegiatan job fair yang dilakukan selama tiga hari ada sekitar 543 kartu yang tercetak bagi pencari. Sehingga ketika persyaratan diminta perusahaan tinggal fotocopy dan lampirkan. Pelayanan pembuatan kartu ini tidak dipungut bayaran. Jadi Pemkot berupaya meningkatkan pelayanan publik dimaksimalkan, karena harapan pak wali tingkatkan kualitas pelayanan,” jelasnya.

Angkatan kerja lulusan SMK/SMA, kata Padji Kana, tidak sebanding dengan lapangan kerja yang disiapkan pemerintah dan swasta. Oleh karena itu, Pemkot mengatasinya dengan job fair dan peningkatan keterampilan melalui padat karya tenaga kerja mandiri, padat karya produktif dan teknologi tepat guna.

“Dalam peningkatan skill bagi anak usia kerja kami lebih fokus pada anak yang sudah punya skill. Kita didik manajemen usaha yang baik, kemudian kita memberikan peralatan dan modal secukupnya. Sehingga bisa tumbuh usaha mikro baru yang  bisa menyedot tenaga kerja,” harapnya.

Padji Kana menambahkan, dalam dua tahun terakhir yakni 2015-2016 Pemkot telah memberikan pelatihan menjahit sebanyak 16 orang, usaha tambal ban dan cuci mobil sebanyak 16 orang. Pada tahun 2016, pelatihan las sebanyak 16 orang, pelatihan menjahit 20 orang.
“Selain itu, ada penggemukan dan pengembangbiakan babi sebanyak  4 kelompok dengan tiap kelaompok terdiri dari lima orang serta pelatihan otomotif  yakni untuk usaha tambal ban dan cuci mobil sebanyak 16 orang ,” katanya.(riflan hayon)

Komentar Anda?

Related posts