Puluhan Mahasiswa STAKN Kupang Ikut Pelatihan Jurnalistik

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Puluhan Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri (STAKN) Kupang mengikuti kegiatan pelatihan jurnalistik. Kegiatan tersebut berlangsung di gedung pascasarjana kelurahan Naimata, Sabtu (9/11).

Mahasiswa yang hadir dalam pelatihan tersebut berasal dari program Sarjana (S1) dan Pascasarjana (S2). Selain mahasiswa, sejumlah dosen dan ASN di lingkup STAKN Kupang juga ikut terlibat sebagai peserta dalam kegiatan yang baru pertama kali digelar di kampus tersebut.

Ketua STAKN Kupang, Harun Natonis mengatakan, kegiatan tersebut digelar berkat gagasan dari seorang Dosen dari kampus tersebut yakni Debby Yunita Mada, sebagai salah satu bentuk aktualisasi dalam masa Pelatihan dasar (Latsar). Tujuannya untuk membentuk mahasiswa agar bisa bermedia sosial dengan cerdas dengan bekal ilmu jurnalistik sebagai pedomannya.

Harun mengakui bahwa dirinya sangat mengapresiasi anak buahnya yang menggagas kegiatan pelatihan jurnalistik. Menurut Harun, seiring berkembangnya teknologi yang sangat pesat saat ini, maka masyarakat juga dituntut untuk bisa memahami dengan baik teknologi tersebut agar tidak salah dalam penggunaannya.

Oleh karena itu, jelas Harun, dengan adanya pelatihan tentang ilmu jurnalistik bagi mahasiswa diharapkan agar bisa memberikan pemahaman serta membentuk pola pikir dan cara pandang yang baik tentang bermedia, sekaligus mengeksplor kemampuan mahasiswa di bidang menulis. Dia juga mengharapkan agar bisa lahir penulis-penulis hebat dari STAKN Kupang nantinya.

“Sejak diusulkan pertama kali tentang kegiatan pelatihan ini saya sangat mendukung, sekaligus bangga karena ada ide semacam ini. Saya berharap kegiatan ini bisa rutin dilaksanakan. Ini hal positif yang sangat bermanfaat bagi kampus STAKN Kupang,” ungkapnya.

Sementara Debby Yunita Mada mengatakan dirinya ingin berinovasi di STAKN Kupang tempat dia mengabdi. Kegiatan pelatihan jurnalistik yang digelar menurutnya, menjadi sebuah titik awal baginya untuk berkontribusi sebagai ASN di STAKN Kupang, sehingga ada perubahan khususnya tentang cara bermedia sosial secara cerdas.

“Saya ingin mahasiswa STAKN Kupang menjadi teladan dalam bermedia sosial. Apalagi saat ini media sosial banyak disalahgunakan dan berdampak hukum. Oleh karena itu, jika ini dipupuk terus menerus, maka saya sangat yakin generasi STAKN saat ini selain punya ketrampilan menulis dan bisa mengeksplornya lewat media sosial,” katanya.

Selain itu menurut Debby, ilmu jurnalistik dipandang memiliki relevansi yang kuat bagi mahasiswa dalam bermedia sosial. Mahasiswa, kata dia, bisa mengenal ilmu baru di luar yang selama ini dipelajari di kelas lewat program studi masing-masing. Wawasan mahasiswa juga ikut terbentuk dengan hal-hal baru.

“Saya harapkan memanfaatkan ilmu yang diperoleh dalam pelatihan ini untuk ikut berkontribusi bagi diri sendiri maupun kampus STAKN Kupang,” ujarnya.

Doli Mayok, mahasiswa pascasarjana yang ikut dalam kegiatan tersebut mengaku sangat senang karena bisa mendapatkan ilmu baru tentang jurnalistik. Menurutnya, lewat kegiatan tersebut dirinya bisa memahami secara benar tentang menulis serta bermedia sosial dengan secara baik dan benar.

Narasumber dalam pelatihan tersebut diantaranya; Wakil Pemimpin Redaksi Harian Timor Ekspres, Semy Rudiard Balukh tentang teknik dasar meliput dan menulis berita; Kontributor Media Nasional Tempo, Yohanes Seo tentang Hoax dan UU ITE; Ketua Jurnalis Online Indonesia (JOIN) NTT, Joey Rihi Ga tentang perkembangan Media Online (cyber) di NTT.

Para peserta pelatihan juga diikutsertakan dalam lomba karya jurnalistik yang diselenggarakan oleh penyelenggara. Lomba tersebut menjadi stimulant bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan menulisnya. Pemenangnya akan diumumkan pekan depan dan berhak mendapatkan hadiah menarik. (*)

Komentar Anda?

Related posts