PT Karya Baru Calisa Bangun Saluran 300 Meter Pembangunan Ruas Jalan Kokar-Tulta-Mali

  • Whatsapp
Share Button

Kalabahi, seputar-ntt.com – Atas permintaan masyarakat, PT. Karya Baru Calisa siap membangun saluran sepanjang 300 meter pada proyek pembangunan ruas jalan Kokar-Tulta-Mali.

Keputusan ini diambil setelah pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT sebagai pemilik proyek bernilai Rp. 11,7 Milyar tersebut.

“Karena pertimbangan teknis, saluran 300 meter versinya masyarakat dan 198 meter versi kami itu tidak dikerjakan, dan uang dari item itu bisa dialihkan ke pekerjaan lain pada ruas jalan tersebut. Namun untuk menjaga keadilan dan harapan masyarakat setempat, serta permintaan Pak Camat agar saluran itu tetap dikerjakan sehingga kita akan bongkar dan pasang baru,” ujar GS PT. Karya Baru Calisa, Julian Malaikari kepada media, Jumad, 12/3/2021 petang.

Menanggapi komplain masyarakat karena ada bagian saluran pasangan yang rusak, Julian menjelaskan, pekerjaannya dilakukan pada musim hujan sehingga saat terjadi hujan deras ada bagian yang mengalami kerusakan.

“Pembangunan ruas Jalan Kokar-Tulta-Mali masih dalam tahapan pelaksanaan maka yang rusak tetap menjadi tanggung jawab kami sebagai kontraktor pelaksana untuk memperbaiki, bahkan sampai pada tahapan pemeliharaan,” tegasnya.

Atas persoalan ini, Malaikari menyebut jika pihaknya bersama Konsultan telah menemukan jalan keluarnya untuk menimalisir agar banjir tidak masuk dalam saluran lagi.

“Untuk air yang tergenang itu masih dalam tahapan pelaksanaan sehingga elevasi lantai kita belum atur baik-baik, tetapi sekarang kita sudah atur semuanya,” beber Julian Malaikari.

Sementara Konsultan Pengawas, Entho Atalehi menanggapi aduan masyarakat karena pihaknya tidak berada dilokasi saat pembongkaran menyampaikan kalau informasi itu tidak benar.

“Kami ada 7 orang dan sementara kontrak rumah dan tinggal di Kokar. Staf saya CI dan inspektur itu mereka tidur bangun di lokasi jadi kalau ada yang bilang pengawasan tidak komprehensif itu keliru,” kata Atalehi.

Untuk persoalan jembatan lanjut Entho, pihaknya telah ke lokasi untuk mengidentifikasi persoalannya dan solusi untuk dieksekusi.

“Yang jadi persoalan itu air meluap sampai masuk di halaman warga. Nah kalau solusi yang kami sudah temukan ini dikerjakan maka debit air yang masuk ke saluran lalu meluap itu bisa menjadi kecil, bahkan tidak ada karena semuanya mengalir ke kali,” ungkapnya.

Untuk item pekerjaan gorong-gorong yang dikerjakan kontraktor pelaksana, menurut Atalehi, itu tidak perlu dibuat karena tidak masuk dalam kontrak.

“Jika ini tidak dibuat maka akan mengganggu akses transportasi sehingga atas kesepakatan bersama, gorong-gorongnya kami buat, termasuk saluran tanah yang dibersihkan dari depan Puskesmas Kokar menuju pantai. Itu sudah masuk ruas Kalabahi-Kokar dan diluar kontrak tetapi kontraktor pelaksana kerjakan,” tandas Entho Atalehi.

Direktur PT Karya Baru Calisa, Agustinus Tjung menegaskan jika kualitas pekerjaan yang semantara dikerjakan tersebut bagus.

“Saya ini orang Alor, tidak mungkin saya kerja tidak baik untuk daerah saya ini,” tutupnya singkat. (*Pepenk).

Komentar Anda?

Related posts