Proses Demokrasi Harus Didukung dengan Etika Politik

  • Whatsapp

Kupang, Seputar-ntt.com – Perlu disadari setiap proses demokrasi, harus didukung dengan etika politik, untuk meredam munculnya riak-riak yang tidak diinginkan.

 

Peringatan tersebut disampaikan Pj. Walikota Kupang, Linus Lusi saat memberikan sambutan pada Forum Diskusi Politik Masyarakat Kota Kupang, di aula rumah jabatan Walikota Kupang, Kamis (12/9/2024).

 

“Gelombang Reformasi tahun 1999 sangat mengerikan, kita harus bisa menghindari kondisi seperti itu, jangan sampai terulang kembali,” tegas Linus Lusi.

 

Menurut dia, kalau pemikiran tentang etika politik terlalu jauh, mungkin bisa menggunakan etika budaya. Tapi kalau etika budayapun masih terlalu abstrak, bisa gunakan etika masing-masing yang ada di tangan pemilih saat berada di Tempat Pemilihan Suara (TPS), guna meredam riak-riak yang muncul.

 

 

“Oleh karena itu diperlukan upaya konkrit. Harus libatkan tokoh-tokoh umat, para sesepuh dan para pimpinan parpol, bangun kesadaran etika berpolitik yang baik, diantara para pendukung dan msyarakat terkait, sehingga Kota Kupang aman dan damai selalu,” kata dia.

 

Diakui Linus Lusi, para Bakal Calon Walikota Kupang saat ini, mereka saling bersahabat, baik Yonas Salean, George Hadjoh, Jefry Riwu Kore, dr. Christian Widodo maupun Aleks Foenay dan selalu bersama-sama ke gereja, makan sirih pinang dan bercerita.

 

“Maka sebagai Pj Walikota Kupang, saya minta kepada para pendukungnya, tdak boleh saling menyerang atau memfitnah paslon lainnya,” ujarnya mengingatkan.

 

Jadi kalau salah satu dari mereka lolos menjadi Walikota Kupang, tegas Linus Lusi, pemerintah sudah menyiapkan parameter-parameternya, dan yang mendukung para pemimpin nanti adalah para kadis, camat maupun lurah. Itulah pekerjaan-pekerjaan yang profesional.

 

“Peran parpol sangat penting dalam membangun kesadaran politik masyarakatnya, saya minta parpol harus memberikan pendidikan politik yang baik kepada hukum dan masyarakat, supaya Pilkada bisa berjalan dengan baik pula,” tambah Linus Lusi.

 

Menurut Linus Lusi, kemitraan antara papol, pemerintah, masyarakat dan pemangku kepentingan lain, mutlak didalam penyelenggaraan edukasi-edukasi.

 

“Suksesnya penyelenggaraan Pilkada adalah tanggung jawab bersama, bukan penyelenggara pemilu semata. Kolaborasi yang baik antara kita semua, maka pilkada yang demokrasi, berkualitas dapat kita raih,” pungkas Linus Lusi.

 

Pada kesempatan tersebut, Kepala Badan Kesbangpol Kota Kupang, Noce Nus Loa memaparkan peran Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang dalam mendorong keberhasilan Pilkada di Kota Kupang.

 

“Kita fasilitasi masyarakat yang masih belum terdaftar dalam pemutahiran pemilih, kita akan data ulang mereka,” ujar Nus Loa.

 

Pemkot Kupang juga menyalurkan dana hibah Pilkada, kata dia, untuk KPU Kota Kupang sebesar Rp 28,5 miliar, Bawaslu Kota Kupang Rp 8 miliar, Polres Kupang Kota sekitar Rp 1,7 miliar dan TNI diberikan Rp 750 juta.

 

“Dana hiban untuk TNI dan Polri ini, untuk memastikan setiap tahapan aman, mulai dari pendaftaran sampai penetapan bahkan pelantikan. Hasil pilkada Kota Kupang tidak ada kericuhan atau masalah,” papar dia.

 

Pemkot Kupang, lanjut Nus Loa, juga memfasilitasi KPU dan Bawaslu dalam pembentukan Panitia Ad Hock, sekaligus membangun Sekertariat PPK dan Sekertariat PPS di wilayahnya masing-masing.

 

“Kami juga sudah mendorong untuk menetapkan 552 TPS. Kalau Pemilu lalu ada 1.206 TPS. Dengan jumlah pemilih 320 ribu saat pemilu, tapi saat Pilkada berdasarkan hasil pemutahiran data tersisa 275 ribu pemilih, karena ada yang meninggal atau pindah domisili,” urai Nus Loa.

 

Diakui Nus Loa, akan tetapi kalau nanti sampai 27 November 2024 masih ada orang yang pas berusia 17 tahun, pensiun dari TNI/Polri atau WNA menjadi WNI maka bisa mendaftar di kantor Dispenduk untuk mengurus e-KTP.

“Pengalaman Pemilu lalu, Dispenduk tetap buka diluar jam kerja sekalipun, selama masih ada masyarakat yang belum memiliki e-KTP. Bahkan sampai membludak jumlahnya.

 

Dan terakhir, lanjut Nus Loa, Pemkot Kupang juga menempatkan personil Linmas di setiap TPS sebanyak dua orang.

 

“Ini pemerintah yang sudah siapkan, untukmenunjang pelaksanaan Pilkada yang aman dan lancar,” tandas Nus Loa. (joey)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *