Program Penguatan Pangan, BPTP Balitbangtan NTT Bekali TNI dan Penyuluh

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Dalam rangka mensuksekan program penguatan pangan dari Kementerian pertanian maka BPTP Balitbangtan NTT membekali para TNI mengenai Budidaya tanaman Cabe di Polybag,  Budidaya Tanaman Aneka Sayur di dalam Polybag dan Demonstrasi Plot/Farm  Pajale. Selain itu juga memperkuat kapasitas teknis tingkat penyuluh untuk kegiatan bimtek penyuluhan.

Kegiatan ini dilakukan secara simultan pada Rabu, (2/5/2018) oleh tim teknis BPTP NTT yaitu peneliti, penyuluh dan teknisi litkayasa tersebar melakukan kegiatan teknis di tiga tempat yaitu di kantor BPTP NTT di Naibonat, Mabes Korem 161 Wira sakti di Kupang dan di desa Kelembu Kuni, Sumba Barat.

Di kantor Naibonat dilaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) kepada 50 penyuluh yang berasal dari Penyuluh Kota Kupang, Kabupaten Kupang dan para penyuluh yang bersatminkal di provinsi NTT. Acara ini dibuka secara formal oleh Kepala BPTP NTT,  Dr. Syamsudin, seperti yang dilaporkan oleh ketua panitia Dr. Onike Lailogo

Even teknis di Mabes Korem 161 yaitu kegiatan Bimtek yang merupakan Kerjasama Korem 161/ Wirasakti Kupang dengan BPTP Balitbangtan NTT. Tiga materi teknis adalah bimbingan mengenai, Budidaya tanaman cabe  di Polybag,  Budidaya Tanaman Aneka Sayur di dalam Polybag dan Demonstrasi Plot/Farm  Pajale. Tampil sebagai pemateri utama adalah Peneliti  Ir. Charles Y. Bora, M.Si dan Penyuluh Ir. Adriana Bire, M.Sc.

Kegiatan ini merupakan dukungan terhadap Program Pembinaan Ketahanan Pangan, Sosialisasi Ketahanan Pangan bagi Pasiter dan Babinsa TNI lingkup Korem 161 yang berjumlah 200 orang, bertempat di aula Makorem 161 Wirasakti.

Kegiatan ketiga adalah Diskusi teknis bersama Petani/Kelompok Tani, PPL, Petugas teknis Dinas Pertanian Sumba Barat, Serta hadir pula pihak Kodim Sumba Barat yang diikuti oleh Pasiter Kapt. Suyono dan Babinsa atau total pesertanya 80 orang.

Materi diskusi mengenai Pengelolaan Pola Tanam Setelah Padi Periode MT II, April-September (ASEP) 2018. Dalam diskusi ini, dipimpin langsung oleh Peneliti BPTP NTT Dr. Tony Basuki yang didampingi oleh Penyuluh BPTP NTT, Yermias Bombo, SP.

Dalam diskusi ini juga disosialusasi mengenai akses terhadap KATAM (Kalender Tanam) versi 2.6 yang telah diluncurkan oleh Kementerian Pertanian melalui Badan Litbang Pertanian.

Salah satu hasil diskusi ini terungkap bahwa sebagian besar petani di Sumba Barat, sangat lemah dalam keputusan pengendalian Hama dan Penyakit terutama tidak mengetahui jenis penyakit atau hamanya, walaupun mereka mengetahui gejalanya.  Termasuk pula tidak paham dan keliru mengenai pilihan pestisida yang digunakan. Untuk itu, dalam diskusi ini telah dijelaskan secara tuntas dan dipahami tentang hal-hal teknis tersebut. (*tb)

Komentar Anda?

Related posts