PKL Pasar Oesao Minta Tukang Ojek dan Mobil Pick Up Ditertibkan

  • Whatsapp

Oelamasi, seputar-ntt.com – Pedagang yang berjualan dibadan jalan Trans Timor Raya Pasar Oesao, Kelurahan Oesao Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang bersedia ditertibkan dan memindahkan jualan mereka ke dalam Pasar tersebut. Namun mereka meminta agar Pemerintah juga menertibkan para tukang ojek dan mobil pick up yang sering tidak tertib menurunkan penumpang dan melakukan bongkar muat dipinggir Pasar Oesao.

Demikian kesepakatan bersama antara Pemerintah Kabupaten Kupang dan para pedagang saat acara tatap muka bersama di Kantor Lurah Oesao, Senin (24/2).

Hadir pada pertemuan itu, Sekda Kabupaten Kupang Hendrik Paut, Asisten Administrasi Pembangunan Viktoria Kanahebi, Kadishub Infokom, Thom R Sonbait, Kaban Lingkungan Hidup Piet Sabneno, Kasat Pol PP Crist Koroh, Camat Kupang Timur, Bernardo Gamboa, Danbrigif 21-Komodo Kol. (Inf) E. Reza Pahlevi, Kasat Lantas Polres Kupang, Tomas Oesao dan perwakilan pedagang.

Anton Tuka selaku Tomas Oesao menyatakan agar pedagang khususnya di yang jualan di badan jalan segera direlokasi ke dalam pasar. Namun dirinya meminta, selain pedagang direlokasi, pembeli, tukang ojek dan mobil pick up yang sering lakukan bongkar muat, juga ditertibkan.
“Saya setuju kita tertibkan mereka yang saat ini jual di badan jalan. Tapi saya minta bapak-bapak dari pemerintah, kalau bisa pembeli tukang ojek dan mobil pick up harus kita tertibkan supaya jangan sembarang parkir dan bongkar barang di pinggir jalan khususnya dekat lokasi pasar,” kata Anton.

Dia Juga meminta pemerintah menertibkan kios-kios yang ada dalam pasar karena dibangun tak beraturan. Selain itu, lapak pasar harus ditata kembali supaya mereka yang nantinya berjualan disana tidak tumpang tindih.

“Ini beberapa hal yang perlu pemerintah perhatikan, jika mau kita tertibkan mereka yang jual di jalan, Ada lapak yang kosong, tapi pemerintah belum serius urus, coba lapak yang ada ditertibkan pasti mereka yang jual di badan jalan akan masuk ke dalam,” pinta Anton.

Hal senada disampaikan Petrus Kebal dan Anderias Mira, atas nama pedagang Pasar Oesao yang mendukung pemerintah untuk menertibkan pedagang yang jual di badan jalan. Namun mereka meminta sebelum pedagang direlokasi, pemerintah menyiapkan dan membersihkan lahan yang ada di dalam pasar serta membagi lapak yang ada supaya jangan terjadi saling rebut.

“Mau pindah saat ini, kami siap. Asal pemerintah tolong siapkan lahan yang ada di dalam selain dibagikan sesuai jatah yang ada, tempat jualan yang ada di dalam juga harus bersih,” pinta Anderias.

Sedangkan Petrus Kebal selaku pedagang ikan, meminta air yang ada di pasar ikan dalam pasar segera difungsikan agar saat pedagang ikan pindah ke dalam pasar tersebut tidak menimbulkan bau busuk.

“Kami dari penjual ikan siap masuk ke dalam asalkan air yang ada di pasar tersebut segera difungsikan supaya saat kita jual tidak timbul bau di dalam,” ungkap Petrus.

Menanggapi permintaan pedagang dan warga, Sekda Hendrik Paut mengatakan, semua tentunya ingin merasa nyaman. Karena itu pemerintah bersedia datang mendengar secara langsung pendapat pedagang terhadap solusi penyelesaian kemacetan di Pasar Oesao.

“Supaya kita tidak terjebak terus pada kemacetan ini, saya datang ajak bapak/mama mari cari jalan keluar seperti apa, kita satukan pikiran agar tidak terjadi perbedaan. Jalan dulu dengan apa yang ada, mana yang tidak jalan baru kita benahi,” kata Paut.

Pemerintah kata Paut, pada dasarnya ingin memberikan rasa nyaman kepada pedagang dan pembeli agar tidak saja jualan laku, tapi pembeli dan pemanfaat jalan trans timor merasa nyaman saat melintasi pasar Oesao.

“Saya setuju, Kita relokasi pasar, agar wajah kita indah. tentu ini butuh proses jadi ini saatnya kita lakukan tindakan,” tegas Paut.

Kedepan sambung Paut, pemerintah akan membangun UPTD supaya setiap ada pengaduan langsung direspon. Terkait penataan lokasi pasar, akan ditindaklanjuti melalui dinas teknis dan Penarikan retribusi akan diperhatikan.

“Tentu kita akan lihat semua pengaduan. Inti dari pertemuan kita hari ini, harus bisa hasilkan satu rekomendasi soal penertiban Pasar Oesao, yang nantinya jual di dalam akan kita tertibkan agar mereka jual sesuai lapaknya masing-masing agar hari ini jual disini, besok jual disana,”ujarnya.

Bahkan kata dia,  bukan saja penjual yang ditertibkan, pembeli bahkan kendaraan yang menurunkan muatan akan diatur bersama termasuk parkiran kendaraan.

“Penting kita mau siap direlokasi supaya pembeli dan penjual merasa nyaman, mari kita mulai dulu nanti mentok dimana kita carikan solusi. Masyarakat juga punya tanggungjawab terhadap kenyamanan. Pola pengawasan dan pengamanan akan dilakukan bersama. Kita akan datang di orang tua, mana tanah pemda supaya kita gunanakan tanah itu untuk parkiran,”imbuhnya.

Pemerintah juga akan berusaha untuk mengadakan fasilitas pendukung seperti mobil sampah untuk mengangkut sampah di Pasar Oesao. (sho)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *