Kalabahi, seputar-ntt com – Genderang Pilkada Alor telah ditabuh, kini telah muncul banyak nama yang ingin mewakafkan diri untuk maju pada pesta lima tahunan tersebut.
Salah satu yang cukup menyita perhatian publik adalah akademisi asal Pulau Pantar yang kini menjabat Rektor Untrib Kalabahi, Alvonso F Gorang, S.Sos, MM.
Diberbagai kesempatan, ia selalu menyampaikan komitmennya untuk maju bertarung di pilkada Alor.
Terbaru, Alvons secara tegas menyampaikan, tidak ada niat untuk mengurungkan niatnya ditengah banyaknya kader Pantar yang juga hendak mengikuti kontestasi politik ini.
“Sampai hari ini niat saya tidak berubah. Saya terus berproses, berusaha mendapatkan kepercayaan dari partai politik agar bisa diberi kesempatan untuk ikut dalam pilkada, walau muncul nama-nama seperti Simeon Th, Pally, Imanuel E Blegur dan beberapa nama lainnya,” ujarnya kepada media, Senin, 26/3/2024.
Menurutnya, sampai saat ini belum juga jelas siapa yang sudah pasti mengantongi dukungan dari partai-partai, sekalipun ada komunikasi-komunikasi yang dilakukan pimpinan parpol untuk mendukung kandidat tertentu.
“Ini adalah kesempatan bersama. Kita juga tidak bisa membatasi semangat setiap orang untuk maju karena itu dilindungi Undang-Undang,” kata Alvons.
Ia pun berpendapat, dalam penjaringan, sebuah parpol pasti punya keinginan untuk mendapatkan yang terbaik yang mampu menjawab berbagai tantangan dan masalah daerah ini.
“Maka itu saya sangat optimis bisa mendapatkan pintu partai. Dan jika rakyat memberikan kepercayaan kepada saya maka dengan energi muda ini saya optimis dapat menjawab kelebihan dan kekurangan kita,” tambahnya.
Terkait dengan komoditi, Rektor Untrib ini menyampaikan jika dirinya cukup paham kiat-kiat yang bisa diusahakan dalam menjaga stabilitas harganya dengan baik.
“Sekali lagi jika diberikan kepercayaan maka kita pasti memberikan perhatian serius untuk bagaimana meningkatkan pendapatan dan taraf hidup masyarakat,” tegas Gorang.
Soal kendaraan yang akan digunakan, dirinya memberikan apresiasi kepada partai politik yang saat ini sudah sangat terbuka sehingga komunikasi pun bisa berjalan, baik di tingkat kabupaten hingga pusat.
“Parpol juga menyadari saat ini sebuah daerah harus diurus oleh orang muda, dan kampus merupakan salah satu sumber kader yang dilirik oleh mereka,” ungkapnya.
Mengenai isu cost politik, Alvons merasa bersyukur karena ia dilirik oleh orang-orang yang ingin Alor menjadi lebih baik.
“Saya dilirik karena dalam pandangan mereka, saya tidak tersangkut paut dengan kepentingan-kepentingan yang perbedaannya cukup tajam sehingga ada berkat yang akan mereka berikan, tapi itu bukan dalam bentuk utang,” tegasnya.
Disesi terakhir dialog menyangkut figur yang akan menjadi pasangannya di pilkada nanti, Alvons Gorang menyampaikan, dalam seleksinya tidak segampang membalikan telapak tangan.
“Ada indikator yang kami gunakan. Yang pasti kami membutuhkan orang yang sejalan dalam mengurus Alor. Dan sejauh ini sudah ada tiga sampai empat orang yang telah kami komunikasikan. Ada figur pantai yang sementara dalam tahap komunikasi dan itu mendapat respon yang baik, pun sebaliknya juga dari gunung. Kita akan sesuaikan dengan peta koalisi dan pilihan paket kontestan lain. Soal kapan mendaftar, kesempatan masih terbuka,” tandasnya. (Pepenk)