Kupang, seputar-ntt.com – Pihak PT. Aguamor Timorinda mengaku dipanggil oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Sabu Raijua untuk mengelola Pabrik Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), Oasa yang terletak di Kelurahan Limaggu, Kecamatan Sabu Timur. Pengakuan ini disampaikan Dirut PT. Aguamor Timorinda, Anthonius Soares Kepada Media ini, Senin, (10/8/2020).
“Jadi ada yang menyampaikan kepada kami bahwa Pemda Sabu Raijua ingin bertemu untuk membahas terkait pengelolaan Pabrik AMDK Oasa. Oleh karena itu kita datang ke Sabu Raijua dan kita sudah bertemu dengan Bupati,” Kata Antonius Soares.
Saat media ini memastikan apakah Pihak Aquamor yang memiliki niat untuk mengelola Pabrik Oasa, dengan tegas Antonius Soares mengatakan bahwa pihaknya diminta oleh Pemda Sabu Raijua. “Jadi kita dikontak untuk bertemu dengan Bupati supaya kalau bisa kita kerjasama untuk mengurus Air Minum ini,” tegas Soares.
Saat ditanya apakah Pihak Aquamor mengetahui terkait persoalan Pabrik AMDK Oasa yang selama ini tidak beroperasi dan bisa saja ada alat yang rusak, Antonius Soares mengaku sudah berbicara dengan bupati supaya dirinya lebih dulu melakukan survey terhadap kondisi Pabrik dan kelengkatan produksi.
“Jadi saya bilang kepada Pak Bupati bahwa saya harus survey dulu sebelum mengambil keputusan. Saya tidak bisa mereka-reka sebelum saya melihat kondisi Pabrik. Setelah itu kita juga akan survey di lapangan seperti apa, jangan sampai kita produksi lalu jadi mubasir. Karena itu kita butuh survey dan tahapan-tahapan itu kita lalui dulu lalu kita bicara hitung-hitungan seperti apa,” jelas Soares.
Antonius Soares mengaku, pihaknya sudah melihat Pabrik AMDK Oasa, namun untuk memastikan itu harus ada tim teknis yang turun ke Sabu. “Setelah tim Teknis kita turun lalu kita hitung-hitungan seperti apa. Kalau bisa baru kita lakukan penawaran kerjasama ke Pemda Sabu Raijua. Jadi kalau ada berita yang mengatakan kita sudah ada kerjasama dengan Pihak Pemda, itu belum,” tegas Soares.
Antonius mengatakan, kedatangan pihaknya ke Sabu Raijua baru sebatas penjajakan. Jika memungkinkan untuk dilakukan kerjasama maka pihaknya akan melakukan komunikasi dengan Pemda Sabu Raijua. “Kita kan akan sowan ke DPRD, sebab ini barang milik rakyat, sebab kita datang bagimana supaya barang ini bisa dijalankan. Kalau Pabrik ini juga hanya tidur saja juga kasian. Barangnya sudah beli mahal-mahal tapi hanya duduk begini saja. Kasian masyarakat yang sudah menunggu air tersebut tapi belum juga terwujud, karena itu kita hadir untuk lakukan penjajakan,” terang Soares.
Dia juga mengaku, seandainya kerjasama ini bisa berjalan maka branding yang akan dipakai tetap menggunakan nama Air Minum Oasa.
Sebelumnya, Humas Protokol Pemda Sabu Raijua pada Sabtu, (8/8/2020) mengeluarkan rilis terkait pengelolaan AMDK Oasa di Sabu Raijua .
Siaran Pers Humas Protokol Pemda Sabu Raijua: Menia, Sabtu, 8 Aguatus 2020.
Pihak Investor Aguamor Timorindo Siap Mengelola Pabrik Amdk Oasa Sabu Raijua
“Tujuan dibangunnya pabrik ini untuk menolong masyarakat, dan ekspansi pasar perlu hitung faktor dan efek probabilitasnya,” tukas bupati.
Pabrik Air Mineral Dalam Kemasan (AMDK) Oasa yang dibangun di sabu timur, serta diresmikan pada Agustus 2016 oleh Iban Medah, mantan bupati kupang, dimana sekian lama tahun tidak ada aktifitas produksi mauoun pemasarannya, akhirnya didatangi investor dari kupang untuk melakukan kerja sama dengan pemda sabu raijua dalam hal melanjutkan usaha produksi AMDK. Pabrik yang dibangun dimasa bupati Ir.Marthen Luther Dira Tome, waktu itu, kini ada investor yang ingin mengelola dan mengembangkanya
Pihak PT. Aguamor Timorinda, yang pusat pabrik AMDK nya di Baumata, Kupang, datang bertemu dengan bupati sabu raijua, diruang kerjanya dalam rangka menjajaki kerjasama antarkedua belah pihak nantinya.
Tim Aguamor yang dipimpin oleh Antonius Soares, didampingi, Ito Saudale, dan Dolf Bonat (teknisi mesin), menurut Soares, tahap awal jajakan yang akan mereka lakukan adalah, survei kondisi mesin pabrik, survei respon pasar, survei para konsumen yang mengkonsumsi AMDK produk dari luar yang masuk ke wilayah sabu raijua, maupun peluang pasar yang ada di sabu raijua.
Pihaknya optimis, bahwa, peluang pasar di sabu raijua ini, sangat menjanjikan. Dan rasa optimismenya itu, karena sangat yakin adanya pihak pemda yang akan bersama2 dengannya dalam usaha pengembangan produksi AMDK, apa lagi kebutuhan masyarakat sabu raijua akan AMDK cukup tinggi,” jelas Antonius.
Sementara bupati sabu raijua,Drs.Nikodemus Rihi Heke,M.Si, yang didampingi Sekda sabu raijua,Septenius Bule Logo,SH,M.Hum, dan Kadis Penanaman Modal PTSP, Perindustrian dan Perdagangan, Hahe Bangngu Kale,S.Tp, M.Si, serta Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan, Mance Nelson, menjelaskan, pabrik ini di bangun atas dasar demi kepentingan menolong masyarakat sabu raijua. “Bangun pabrik ini untuk bisa memenuhi pelayanan air minum sehat dikonsumsi seluruh masyarakat sabu raijua,” ujarnya.
Selain produk AMDK Oasa dapat melayani kebutuhan pasar dalam daerah ini, rencananya juga, akan dilakukan ekspansi penjualannya keluar kabupaten sabu raijua, dengan orientasi profit.
Menurut bupati, jika pabrik ini beropersi, maka akan membuka peluang adanya lapangan pekerjaan bagi anak2 daerah kita. Tidak hanya tenaga staf, tenaga buruh, tetapi juga akan menempati posisi2 tertentu.
Kaitannya dengan persyaratan ijin usaha, dan ketentuan lainnya, menurut bupati sudah beres,” tambahnya.Menyadari akan kompleksitas persaingan pasar, jika produk AMDK Oasa di lego jual keluar daerah, tentu sebelumnya harus adanya riset lapangan, juga memperhitungkan faktor probabilitas/kemungkinan berbagai permasalahan yang akan ditemui termasuk kuatnya tekanan persaingan kualitas produk, ataupun faktor buyer’s strike, yakni, terjadi staknan atau sepi pembeli karena persaingan harga, ataupun kualitas barang,” tukas bupati. (jrg/hms)