Perjuangan Berat Jasa Raharja Susuri Pelosok Alor Demi Santunan Korban Lakalantas

Kalabahi, seputar-ntt.com – Kabupaten Alor, sebuah pulau yang berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste dan Australia.

Topografi Alor sendiri merupakan konfigurasi wilayah daratan yang bergunung dan berbukit, beriklim variatif menyimpan pesona alam dan budaya yang begitu memanjakan mata.

Untuk menyusuri sambil menikmati keindahan alam sampai ke pelosok Alor, membutuhkan perjuangan yang cukup berat, termasuk misi kemanusiaan.

Salah satu yang sering melewati perjuangan berat hingga ke pelosok Alor adalah PT Jasa Raharja Cabang Nusa Tenggara Timur dalam memberikan santunan perlindungan kepada keluarga korban kecelakaan lalulintas (Lakalantas), baik biaya perawatan maupun santunan bagi ahli waris korban meninggal dunia.

Terbaru, dana santunan sebesar Rp. 50.000.000 (Lima Puluh Juta Rupiah) kembali diserahkan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini kepada ahli waris korban lakalantas di Alimake, Desa Delaki Kecamatan Pantar Tengah.

Pelayanan jemput bola dan pemberkasan proses santunan meninggal dunia dilakukan Kepala PT Jasa Raharja Cabang NTT Muhammad Hidayat, S.E. melalui Pj. Jasa Raharja Wilayah Kabupaten Alor, Agus Prasetiyo, S.H., Minggu, 18/6/2023.

Agus Prasetiyo yang turun langsung ke Desa Delaki dengan spirit pelayanan dan amanah dari Kepala PT Jasa Raharja Cabang NTT, Muhammad Hidayat, S.E., lalu menceritakan kisah perjalanannya kesana.

Menurutnya, ia berangkat dari Kalabahi ke Desa Delaki menggunakan perahu motor jalur Baranusa Kecamatan Pantar Barat dalam rangka melakukan survey pelayanan dan penyelesaian dana santunan kepada Yunita Wabang, ahli waris sah korban lakalantas meninggal dunia atas nama Ardy Mau.

Ardy Mau meninggal dunia usai kecelakaan sepeda motor di Kalabahi, persis depan UD Sinar Kencana (Pasar Lipa) Kelurahan Nusa Kenari Kecamatan Teluk Mutiara, Kamis, 15/6/2023 malam.

“Saya naik perahu motor di Kalabahi hari Minggu pagi tanggal 18 Juni dan turun di pelabuhan Baranusa. Jadi perjalanan dari Kalabahi ke Baranusa itu sekitar 6 jam,” kisah Prasetiyo.

Ia kemudian melanjutkan perjalanan darat menggunakan sepeda motor ke Desa Delaki, tempat dimana ahli waris korban Lakalantas berada.

“Saat tiba di Delaki, saya diterima oleh Kepala Desa Imanuel Edison Jalla dan keluarga korban. Saya pun kemudian menyampaikan rasa belasungkawa atas meninggalnya saudara Ardy Mau dalam musibah lakalantas tersebut,” ungkapnya.

Usai dari rumah duka, sambung Agus, ia lalu berangkat menuju Bakalang lewat Kabir, Lianglolong dan beberapa kampung.

“Kondisi jalan yang belum semuanya beraspal membuat perjalanan begitu melelahkan, namun ini merupakan pengalaman dan tantangan tersendiri untuk kami terus bersemangat dalam melayani masyarakat korban laka lantas di wilayah Alor,” ujar Prasetiyo.

Dirinya lalu menyampaikan, sepulangnya dari Desa Delaki, (19/6) pihaknya langsung membuka Buku Rekening Ahli Waris di BRI.

“Hari itu juga dana santunan langsung ditransfer ke rekening ahli waris. Ini adalah bukti Jasa Raharja melayani secara cepat dan mudah. Rasa empati inilah yang terus kami berikan sebagai Insan Jasa Raharja dan harapannya betul-betul dirasakan oleh keluarga duka,” imbuh Agus Prasetiyo pada Selasa, 20/6/2023 siang.

Prasetiyo menjelaskan, dana santunan yang diberikan Jasa Raharja bersumber dari pembayaran Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) dan Iuran Wajib Kendaraan Bermotor Umum (IWKBU) yang dibayarkan bersamaan dengan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) setiap tahunnya di Kantor Bersama SAMSAT.

Sesuai Peraturan Menteri Keuangan No. 16/PMK.010/2017, Dana Santunan Meninggal Dunia senilai Rp 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah) diberikan melalui mekanisme transfer langsung ke rekening ahli waris sah.

Prasetiyo mengatakan, komitmen dan tanggungjawab Pemerintah melalui Jasa Raharja dalam membantu masyarakat korban lakalantas ini terus dilakukan melalui kolaborasi dengan mitra kepolisian dan stakeholder lainnya.

“Semoga dana santunan yang diterima ahli waris ini dapat meringankan beban keluarga yang berduka,” pungkasnya.

Dikesempatan ini Agus Prasetiyo juga terus menghimbau dan mendorong masyarakat Kabupaten Alor untuk memenuhi atau melunasi kewajiban Perpajakan Kendaraan Bermotor yang dimilikinya di Kantor Bersama Samsat.

Agus juga mengatakan, penyerahanan secara simbolis dana santunan sudah dilakukan bersama Kasatlantas Polres Alor, IPTU Robby Buu, S.H. yang didampingi Kanit Laka Polres Alor BRIPKA Hadi Guno Santoso pada Rabu, 21/6/2023,

Dalam penyerahan tersebut, kata Agus, Kasatlantas Polres Alor berpesan agar dana santunan dari Jasa Raharja dimanfaatkan sebaik-baiknya dan menyerahkan sepenuhnya penyelesaian kasus kecelakaan tersebut pada Kepolisian.

Sementara Kepala Desa Delaki, Imanuel Edison Jalla menyampaikan rasa terima kasih kepada Jasa Raharja yang sudah turun langsung ke rumah duka korban lakalantas.

“Terima kasih kepada banyak Kepala PT Jasa Raharja Cabang NTT Muhammad Hidayat, S.E. melalui Pj. Jasa Raharja Wilayah Kabupaten Alor yang sudah turun langsung dan menyerahkan dana santunan kepada ahli waris korban lakalantas. Kami tidak bisa membalas kebaikan yang sudah bapak lakukan ini,” ungkap Kades Imanuel.

Jalla melanjutkan, sesuai arahan Kapolri tentang wajib bayar pajak kendaraan bermotor, selaku pemerintah setempat Ia akan membantu Jasa Raharja dengan menghimbau kepada warganya untuk taat bayar pajak kendaraan bermotor di Kantor Samsat Kalabahi.

Untuk diketahui bersama khususnya para traveler, Desa Delaki sendiri merupakan salah satu desa yang berada di Pulau Pantar, pulau yang terpisah dengan Pulau Alor. Untuk bisa sampai kesana, butuh perjuangan ekstra karena letaknya cukup jauh dengan medan yang berat pula.

Butuh waktu tempuh sekitar 6 jam menggunakan transportasi laut atau perahu motor. Belum lagi perjalanan darat dari Pelabuhan Baranusa (misalnya) ke Delaki yang jarak tempuh sekitar 17 km.

Kendati demikian, Desa Delaki sendiri memiliki salah satu destinasi wisata yang cukup terkenal yakni pantai dengan pasir tiga warna. (Pepenk)

Komentar Anda?

Related posts