Kalabahi, seputar-ntt.com – Kasatreskrim Polres Alor, IPTU Anselmus Leza, SH menyebut, saat ini penyidik tipikor tengah menunggu hasil audi Inspektorat Daerah (Irda) Kabupaten Alor pasca pengecekan fisik jalan Kabir-Kaera yang dilakukan beberapa waktu.
Selain Irda, pihaknya juga sementara menunggu hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap pembangunan jalan desa strategis yang dikerjakan CV Fajar Baru tahun 2023 tersebut.
“Kata teman-teman Irda, jalan Kabir-Kaera telah di audit oleh BPK dan ada temuan sekitar 30-an juta, tapi sampai saat ini kami belum dapat turunan dari hasil audit tersebut untuk kami pelajari,” ujar Leza diruang kerjanya, Selasa, 29/10/2024 pagi.
Namun berdasarkan informasi yang diperoleh, lanjut Kasatreskrim, temuan BPK tersebut berkaitan dengan kekurangan volume pekerjaan.
“Kalau memang benar temuannya soal volume pekerjaan maka kami akan mengecek dari sisi soal kualitas jalan yang dibangun dengan anggaran milyaran itu,” ungkapnya.
Ansel Leza kemudian menjelaskan, setelah audit BPK, muncul di beberapa platform media sosial dan sempat viral terkait kerusakan jalan Kabir-Kaera ini.
“Kami pun merespon informasi tersebut dengan melakukan pengecekan ke lokasi. Disana ditemukan ada kerusakan parah di beberapa titik tetapi telah diperbaiki oleh kontraktor pelaksana,” tandas Kasatreskrim Polres Alor.
Dalam kasus ini, tim penyidik telah meminta keterangan dari beberapa pihak diantaranya Pejabat Pembuat Komitmen, Sofyan Abdullah, Direktur CV Fajar Baru, Reinhard Jolando, Kepala Pokja ULP Mas Kafomay.
Selain menunggu hasil audit Irda dan BPK, pihak penyidik akan kembali mengundang dan mewawancara pihak-pihak terkait untuk melengkapi bahan keterangan dan pengumpulan dokumen yang belum didapatkan.
Sebelumnya dalam pemberitaan media ini, tiga bulan pasca dikerjakan oleh CV Fajar Baru, jalan desa strategis Kabir-Kaera alami rusak parah.
Proyek bernilai Rp 3.669.223.105 (Tiga Milyar Enam Ratus Enam Puluh Sembilan Juta Dua Ratus Dua Puluh Tiga Ribu) dari Dana APBD tersebut diduga asal jadi.
Kepada media, Ariyanto Salmay, salah satu warga menyampaikan, kualitas pekerjaan jalan sangatlah memprihatinkan.
“Kontraktor baru kasi tinggal pekerjaan bulan Desember 2023, namun kondisi aspal sudah terlepas dengan badan jalan,” katanya, Rabu, 20/3/2024.
Untuk itu ia mendesak Pemerintah Daerah Kabupaten Alor agar segera memerintahkan kontraktor bersangkutan untuk memperbaikinya.
“Mereka harus bertanggung jawab atas kualitas perkejaan jalan yang sangat buruk ini,” tegas Salmay.
Ariyanto kemudian mengisahkan, ruas jalan ini merupakan pergumulan panjang warga Desa Kaera, Desa Lekom, Desa Boweli dan beberapa desa sekitar selama beratus-ratus tahun.
“Setelah ada perhatian pemerintah tapi hasil dari pekerjaan ini sangat memprihatinkan. Kalau tahun pertama pekerjaan (2022) kami protes ke kontraktor sehingga kualitas pekerjaannya diperhatikan. Tapi untuk tahun ini kualitasnya parah sekali,” tandasnya.
Untuk diketahui bersama, pembangunan ruas jalan Kabir-Kaera ini cukup mendapat perhatian serius dari pemerintah.
Pasalnya, tiga tahun terakhir pemerintah daerah menganggarkan dana miliaran rupiah untuk pembangunannya.
Di tahun 2022, peningkatan jalan desa strategis Kabir-Kaera mendapat kucuran dana sebesar Rp. 2.836.970.655, dikerjakan oleh CV Dwi Tama.
Pada tahun 2023, dengan item yang sama, ruas jalan ini kembali mendapat suntikan anggaran Rp 3.669.223.105, dikerjakan oleh CV Fajar Baru.
Sementara di tahun 2024 ini, pemerintah kembali menggelontorkan dana 4.917.480.966 yang kemungkinan besar dikerjakan CV Merdinc. (Pepenk)