Pemkot Kupang Komit Hapus TBC dan Malaria

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Dalam rangka menuju eliminasi Tuberkolosis (TBC atau TB) 2035 dan eliminasi Malaria 2019 di Kota Kupang tahun 2017.Maka Pemerintah Kota Kupang Komit Hapus TB dan Malaria

Komitmen ini, disampaikan Wakil Walikota Kupang,dr.Hermanus Man saat membuka kegiatan pertemuan monev advokasi dan sosialisasi penyusunan rencana aksi daerah dalam rangka penguatan komitmen daerah menuju eliminasi TB 2035 dan eliminasi Malaria 2019 di Kota Kupang tahun 2017.

Kegiatan yang berlangsung di aula Sasando Kantor Walikota Kupang, Kamis (2/11/2017), dengan dihadiri semua staekholder terkait, serta Kepala Dinas Kesehatan, dr.Ary Wijana, Kepala bidang P2P, Sri Wahyuningsih dan Kepala Bappeda, Jhon Pelt, Kepala Dinas Sosial, Feliksberto Amaral.Wakil Walikota menegaskan,  meskipun kegiatan ini berbeda tapi semua menjadi satu dalam kegiatan hari ini.Untuk itu, melalui kegiatan tersebut pemerintah berkomitmen  TB dan Malaria komitmen habiskan TB dan hapuskan Malaria.

“Komitmen ini,  agar jangan ada masyarakat yang meninggal karena TB, sebab ini menyangkut hidup banyak orang.Hal yang sama juga menyangkut malaria juga termasuk penyakit yang masih tinggi, sehingga Kota Kupang siap untuk berkomitmen mengeliminasi malaria dan menuju eliminasi TB,” katanya.

Kesempatan itu, Ia juga meyampaikan  terima kasih kepada semua stecholder. Karena  dengan komitmen mengeliminasi malaria dan menuju eliminasi TB,maka sangat perlu  membuat rencana aksi daerah.

“Rencana akasi daerah ini, tentu harus berdasarkan analisis, baik analisi situasi, dan data. Secara spesifik Kota Kupang memiliki pola hidup pada setiap orang sangat berbeda,baik profesi maupun model hidup juga berbeda.Tahun depan kita harus menghilangkan daerah kumuh,” katanya.

Sementara itu, dalam laporan panitia yang disampaikan oleh Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Kupang, Sri Wahyuningsih mengatakan beedasrkan hasil etimasi perhitungan bebam TB dengan memperhatikan sarana diagnosis yang tersedia, penemuan kasus TB tahun sebelumnya, kasus TB-HIV, dan jumlah penduduk maka jumlah kasus TB di Provinsi NTT padactahuj 2016 diperkirakan penemuan kasus 6,388 dan realisasi sebanyak 6.272 kasus.

“Pada tahun 2017 ditargetkan penemun sebanyak 7.215 kasus, tahun 2018 sebanyak 8.641, tahun 2019 sebanyak 9.779 dan tahun 2020 sebanyak 9 923,” katanya.

Ia mengaku, secara epidemologi bila angka ini meningkat setiap tahun minimal selama 5 tahun, suatu saat akan mendatar dan akan menurun di rahun selanjutnya.Hal ini menggambarkan berbagai upaya telah dilakukan untuk menuju eliminaai TB tahun 2035.

Oleh Karena itu, lanjutnya, Kota Kupang menargetkan penemuan kasua TB pada tahun 2016 845 kasus realisasi sebanyak 861 kasus. Tahun 2017 ditargetkan 770 kasua, sehingga Juni 2017 sudah ditemukan sebanyak 379 kasus.Tahun 2018 ditargetkan 812 kasus, dan tahun 2019 861 kasus, serta 2020 916 kasus.

“Implementasi manejemen penanggulangan TB dan Malaria (perencanaan, pelaksanaan maupun monitoring evaluasi) diperlukan kerja sama lintas program dan sektor untuk sinergitas dalam pencapaian program memerlukan kerjasama dengan OPD terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Bappeda, Dinas Pendidikan, Dinas Kependudukan dan sekaligus mitra lokal,” katanya.

Ia berharap, melalui dengan hasil monev ini perlu ditindaklanjut dengan rencana aksi daerah untuk mengsukseskan tujuan eliminasi TB tahun 2053 dan eliminasi Malaria 2019. (riflan hayon)

Komentar Anda?

Related posts