Kalabahi, seputar-ntt.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Alor terus mengantisipasi penyebaran virus corona menjelang perayaan festival dugong dan Al-Qur’an tua yang akan digelar beberapa bulan mendatang.
“Alor merupakan salah satu daerah tujuan wisata, tidak mungkin kita tolak wisatawan. Namun pada prinsipnya, kita tetap mengikuti aturan yang ada. Layak, turun. Tidak layak, kembali sehingga wisatawan tidak beranggapan kalau kita tidak suka mereka. Dengan demikian, pariwisata juga tidak lesu. Instruksi Bupati sudah kesemua lini sehingga koordinasi harus berjalan” kata Amon Djobo kepada media, Rabu, 4/3/2020 siang.
Menurut Bupati dua periode ini, wisatawan yang berkunjung nantinya, harus diperiksa terlebih dahulu sebelum masuk keruang deteksi yang disiapkan.
“Untuk ruang isolasi, kita punya sudah ada di rumah sakit. Kalau pakian, mohon maaf saya belum lihat,” ujarnya.
Djobo kembali menekankan, tingkat kewaspadaan dan pola hidup sehat di masyatakat harus ditingkatkan sehingga penyebaran virus corona ini jangan lagi dicemaskan.
“Memang ini wabah sehingga akan membutuhkan waktu penaganan yang lama jika sudah berjangkit di masyarakat. Di negara maju saja, kondisinya sudah seperti itu, apalagi kita di daerah kecil begini,” ungkapnya.
Ia juga berharap, koordinasi antar lembaga pemerintahan baik di pusat, provinsi maupun kabupaten serta lembaga terkait lainnya terus ditingkatkan dalam memberikan informasi tentang penyebaran kunjungan wisatawan di setiap daerah.
“Kita punya keterbatasan dokter, tenaga medis, peralatan dan pengetahuan. Tapi kalau ada informasi kan mereka juga bisa mengambil langkah-langkah antisipasi,” tegas Amon Djobo.
Sementara Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan dr. Christine O.M.B. Laoemoery mengatakan terkait kesiapan pencegahan penyebaran virus corona, ada beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi.
“Yang jadi garda terdepan untuk pintu udara dan laut itu ada di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Itu kewenangan mereka, bukan pemerintah daerah. Jadi mereka juga harus siap,” kata Christine.
Dikatakannya, peralatan KKP juga minim dan belum juga mendapat pelatihan kegawatdaruratan penanganan corona.
“Dari sisi sarana prasarana juga sangat-sangat minim. Ruang karantina juga harus ada sehingga kami harus komunikasi intens dengan KKP,” tambahnya.
dr. Maya membeberkan, penularan virus ini sampai masuk kedalam organ tubuh melalui saluran napas dan mata sehingga penggunaan masker pun tidak melindungi secara maksimal.
“Jadi pencegahan utamanya adalah menjaga daya tahan tubuh, menjaga pola hidup sehat dan meminimalisir untuk menyentuh baeang-barang ditempat umum,” pungkas dr. Christine O.M.B. Laoemoery. (*Pepenk).