Pemda NTT Pinjam dana Rp9,7 Triliun Bangun Infrastruktur

  • Whatsapp

Kupang,seputar-ntt.com – Pemerintah NTT membutuhkan dana sekitar Rp9, 7 triliun untuk membangun sejumlah infrastruktur di daerah ini, maka Pemerintah NTT meminjam dana pada pihak ketiga dan akan dibayar oleh APBD NTT.

Adapun Infrastruktur yang aan dibagun tersebut seperti jalan provinsi, pemindahan lokasi RSUD W. Z. Johannes Kupang, pembangunan bandara El Tari, pembangunan jembatan yang menghubungkan pulau Flores di Larantuka dengan Pulau Adonara, dan pembangunan lokasi NTT Expo serta itigasi dan air bersih. Sebagian dana yang ada, akan dipinjamkan ke pihak ketiga dan dibayar oleh APBD NTT.

Demikian dikatakan Sekretaris Daerah (Sekda) NTT, Frans Salem kepada wartawan di Kantor Gubernur NTT, 14 November 2013, ketika diminta keterangan tentang rencana pemerintah membangun sejumlah infrastruktur di NTT.

Frans mengatakan, total dana yang dibutuhkan untuk pembangunan sejumlah infrastruktur tersebut tidak bisa dibiayai dengan APBD NTT. Karena kemampuan keuangan daerah yang sangat terbatas. Untuk merealisasikan rencana pembangunan sejumlah infrastruktur itu, ada beberapa langkah alternatif yang harus dilakukan.
Langkah yang diambil yakni memperjuangkan anggaran ke pemerintah pusat, melakukan kerja sama dengan pihak ketiga, dan meminjam ke pihak tertentu sesuai ketentuan yang berlaku. Tentunya langkah yang diambil itu atas persetujuan lembaga dewan.

“Kita sudah sampaikan ke DPRD NTT dalam rapat gabungan komisi soal rencana pembangunan sejumlah infrastruktur dengan rincian dana yang dibutuhkan,” kata Fransiskus.

Menjawab pertanyaan mekanisme peminjaman uang, Fransiskus sampaikan, tentunya disesuaikan dengan regulasi yang berlaku. Untuk hal ini, pemerintah NTT juga sedang melakukan konsultasi ke pemerintah pusat. Pengembalian dana pinjaman melalui APBD NTT. Dari sejumlah item infrastruktur yang akan dibangun itu, tentunya ada yang menjadi skala prioritas yakni jalan provinsi dan pemindahan lokasi rumah sakit milik pemerintah NTT, RSUD W. Z. Johannes Kupang.

Ia menguraikan, untuk jalan provinsi yang ada di kabupaten- kabupaten, pemerintah bertekad mempercepat perbaikannya. Karena jalan provinsi yang ada, data menunjukkan lebih dari 50 persen dalam kondisi rusak. Jika ruas jalan provinsi yang ada dibenahi, tentunya menelan dana yang cukup besar. Rencana pemindahan lokasi RSUD W. Z. Johannes yang ada saat ini di Jln. Soedirman ke Kelurahan Manulai II, dalam rangka memberi kelayakan pelayanan kepada masyarakat. Hal ini sekaligus membuka akses pertumbuhan baru.

Selain itu, lanjut Fransiskus, dalam rangka mendorong pengembangan pariwisata dan pertumbuhan ekonomi di daerah, pemerintah juga mengusulkan untuk membangun bandara bertaraf internasional. Pasalnya, Bandara El Tari Kupang merupakan bandara milik TNI Angkata Udara. Pemerintah juga akan membangun lokasi baru untuk NTT Expo menggantikan arena pameran Fatululi, Kota Kupang agar lebih representatif.

Selain itu, agar bisa dilaksanakan ivent berskala nasional dan internasional apalagi NTT berbatasan langsung dengan dua negara tetangga, Australia dan Timor Leste. Rencananya, tempat pembangunan lokasi NTT Expo di Noelbaki, Kabupaten Kupang. Pemerintah juga berencana untuk membangun jembatan untuk menghubungkan Flores daratan dan Pulau Adonara, tepatnya di Tanah Merah.

Anggota DPRD NTT asal Fraksi Partai Golkar, Anwar Pua Geno menyampaikan, pada rapat gabungan komisi beberapa waktu lalu, pemerintah menyampaikan beberapa agenda pembangunan infrastruktur dengan total dana yang dibutuhkan sekitar Rp9, 5 triliun. Rinciannya, untuk pembangunan jembatan yang menghubungkan pulau Flores daratan dan pulau Adonara sebesar Rp750 miliar, pemindahan lokasi RSUD Johannes Kupang sebesar Rp500 miliar. Pembangunan jalan provinsi Rp1, 2 triliun. Pembangunan lokasi NTT Expo Rp50 miliar dan pembangunan bandara Rp7 triliun.

Berkaitan dengan rencana pembangunan sejumlah infrastruktur itu, tambah Anwar, pemerintah diminta selektif dengan memperhatikan skala prioritas dalam rangka menjawabi kebutuhan masyarakat. Selain itu, memperhitungkan kemampuan keuangan daerah dalam mengembalikan dana pinjaman pada pihak lain.(joe)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *