Peluru Sang Jenderal

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Penampilan lawan yang mempesona dan punya daya pikat yang kuat seperti luntur di ujung diksi jenderal bintang satu. Perang ide dan pertempuran gagasan yang dilakukan oleh para bakal calon gubernur NTT pada Selasa (23/9/2024) saat Rapat Pleno Terbuka pengundian dan penetapan nomer urut Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Wakil Gubernur NTT. Apa yang disampaikan oleh Calon gubernur nomer urut satu, Ansy Lema begitu membawa perhatian. Sorak sorai para pendukung di Jalan militer jadi saksi. Sebagai mantan wartawan dan penulis serta menjadi konsultan politik, Ansy Lema begitu hebat dalam berorasi. Demikian juga saat Calon Gubernur NTT Melki Laka Lena berorasi. Tak kurang pesonanya. Apoteker yang jalan hidupnya terang di jalur politik itu selalu membuat sorak-sorai para penggembira.

 

Sebagai calon gubernur yang mendapatkan nomer urut tiga, dan paling terakhir dalam berorasi, Simon Petrus Kamlasi begitu tenang dan kalem. Dia sadar, sebagai prajurit, dia tak lihai dalam bermain diksi dan retorika. Satu keahlian yang tak dipunyai sipil adalah, strategi perang. Sebagai tentara yang lahir dari Akademi Militer, dia tahu kapan saatnya menikmati dan saatnya beraksi. Dia tahu kapan saatnya mengintai dan kapan waktunya menembak. Sebagai orang pertama yang mengambil nomer urut dan dibuka dengan angka tiga, rupaya Allah, Alam dan Arwah merestui jalan politik putra kandung pulau Timor itu. Dia menjadi orang terakhir dalam memberikan orasi. Dia pelajari apa yang telah lawan sampaikan lalu dia menutupnya dengan sempurna. Layaknya burung, dua burung sebelumnya sudah terbang tinggi, sehingga dia gampang menentukan sasaran tembak.

 

Penerima rekor MURI sebagai inisiator pembuatan pompa hidram terbanyak di dunia itu memulai orasinya dari arti angka tiga sebagai nomer urut yang mereka dapatkan. “Angka tiga itu menggambarkan tiga batu tungku yang tidak akan bermanfaat jika ketiganya tidak saling melengkapi. Kalau kurang satu batu saja tidak bisa masak jadi harus lengkap tiga buah batu untuk menjadi tungku. Saya dan Pak Andre Garu, sudah siap menjadi tungku bagi masyarakat. Diatas batu tungku itulah, kami akan mengolah semua kebutuhan rakyat menjadi hidangan yang istimewa dan bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat NTT,” ujar SPK disambut tepuk tangan para pendukung.

 

Simon Petrus Kamlasi mengatakan, dirinya sangat bersyukur bisa mendapatkan nomer urut tiga. Karena mendapatkan nomer urut terakhir maka dia sudah memperlajari apa yang telah disampaikan oleh calon nomer urut satu dan nomer urut dua. Layaknya dalam pertempuran kata kata Simon Petrus Kamlasi, dia sudah bisa mendeteksi dengan baik jejak yang sudah dilewati oleh lawan yang berjalan lebih dulu sehingga dia mampu menghindari setiap potensi bahaya yang mengancam atau yang akan terjadi.

 

“Jadi kalau dalam pertempuran itu kita sudah bisa deteksi jejak lawan lebih dulu. Saya akan mengikuti jejeaknya dan jika melihat yang berbahaya, saya akan minggir. Semua konten sudah dibicarakan tadi oleh teman yang nomer satu dan nomer dua sehingga intinya apa yang baik yang ada di Paslon nomer satu dan apa yang baik yang ada di Paslon nomer dua itu adalah ide dan gagasan yang baik bagi saya. Dan saya mau tambahkan satu, yakni SIAGA itu jago eksekusi. Kalau ide dan gagasan ya, tapi soal eksekutor ya SIAGA. Yang paling penting dari ide dan gagasan itu ya eksekusi. Jadi ada tiga, Ide, gagasan dan Eksekusi. Sebaik apapun sebuah ide dan gagasan jika tidak mempu melakukan eksekusi maka semuanya tidak akan ada hasil” ujar penerima penghargaan Inspiring Profesional and Leadership Award 2024 dalam dedikasinya untuk TNI Manunggal Air tersebut.

 

Putra TTS kelahiran desa Sunu itu secara terbuka menyampaikan bahwa semua calon calon gubernur NTT yang maju saat ini adalah putra terbaik yang siap untuk memimpin NTT. Dia tak sungkan mengakui kehebatan masing-masing kandidat. Tapi dia juga lihai dalam menempatkan posisi untuk menjadi perhatian orang. Dia tak mau terlihat indah sendiri, dia hanya menyampaikan ada yang terindah. Dia juga tak malu mengakui keunggulan lawan dan dia tak pernah melupakan siapa yang pernah memberi pertolongan pada saat dia sendirian.

 

“Saya tahu Pak Ansy luar biasa. Pak Melki luar biasa. Waktu Bang Jhoni jadi Kapolda NTT, saya masih menjadi Kasrem dan duduk di belakang. Namun mohon ijin, semua ilmu yang abang ajarkan waktu itu semuanya sudah ada di kepala saya. Waktu Bang Jhony tugas di luar negeri, yang nolong saya ya beliau. Saya makan di barak beliau karena saya tidak punya teman di sana. Dan ilmu yang saya dapat saya mau bilang, bang, saya sudah siap ini,” ujar SPK sambil tertawa.

 

Rakyat NTT kata Simon Petrus Kamlasi harus bangga karena di Pilgub kali ini semua calon memiliki kualitas yang mumpuni. Karena itu siapapun yang nanti akan menjadi pemenang dan memimpin NTT kelak, maka semua harus bergandengan tangan untuk membangun bersama rakyat. “Saya bilang ke Bang Jhoni, kalau beliau menang saya minta bajunya. Begitupun saya bilang kalau pak Ansy yang menang saya minta bajunya. Tapi kalau Paket SIAGA yang menang, maka tolong dipakai baju kami. Kami adalah Paket SIAGA. Kami akan SIAGA 24 jam bagi rakyat NTT. SIAGA Selalu Ingat Dua Anak Ganteng” pungkas Simon Petrus Kamlasi disambut tepuk riuh para pendukung. (joey rihi ga)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *