Pelabuhan Wini Harus Jadi Poros Ekonomi Indonesia-Timor Leste

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Pelabuhan Laut Wini di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) Nusa Tenggara Timur (NTT) harus dijadikan poros perekonomian Indonesia dan Timor Leste. Keberadaan pelabuhan tersebut harus memberi manfaat yang positif bagi kedua negara.

Pemerintah Kabupaten TTU diminta untuk membangun dan mengembangkan Pelabuhan Wini sebagai pintu masuk karena lokasinya merupakan batas antara Indonesia dan Timor Leste yang jika dimanfaatkan dengan baik maka akan berdampak positif bagi masyarakat .

Ketua DPRD Provinsi NTT Anwar Pua Geno saat melakukan kunjungan kerja ke wilayah itu, Selasa (27/1) mengatakan potensi budi daya ikan di Pelabuhan Wini sangat menjanjikan sehingga dibutuhkan konsep pembangunan yang matang demi kelancaran arus ekonomi kerakyatan.

“Wini harus dijadikan sebagai pelabuhan alternatif untuk memperlancar arus ekonomi rakyat antara Indonesia dan Timor Leste,” kata Anwar.

Di daratan timur NTT terdapat dua pelabuhan yang berbatasan langsung dengan Timor Leste yakni Pelabuhan Atapupu di Kabupaten Belu dan Wini di TTU. Untuk Pelabuhan Atapupu, sedikit kewalahan menerima kapal yang membawa barang dagangan sehingga peti kemas menumpuk berbulan-bulan. Adapun kapal yang enggan masuk karena kapasitas Pelabuhan Atapupu tidak memadai dan juga lautnya dangkal. Sementara di Wini memiliki lahan yang masih luas untuk mengembangkan dan memperluas Pelabuhan Wini untuk menerima kapal besar bongkar muat barang.

Menurut Anwar jika Pelabuhan Wini sudah dibenahi maka akan membawa efek positif bagi pengembangan industri dan perdagangan di Kawasan Pantai Utara Pulau Timor. Roda perekonomian akan hidup dan banyak uang berputar di TTU sebab barang mudah diperoleh melalui Pelabuhan Wini.

Dalam kunjungan kerja itu, Anwar Pua Geno bersama rombongan juga sempat mengunjungi kebun percontohan tanaman kelor yang dikelola Kodim 1618 TTU di Bitefa, Kecamatan Miomafo Timur.

Pada kesempatan itu, Anwar Pua Geno mengatakan pengembangan kelor di kabupaten TTU merupakan program yang menjanjikan. Karena itu, diminta agar pemerintah mendukung program tersebut. Pasalnya, program itu sangat bermanfaat untuk kesehatan.

Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Protokol Sekretariat DPRD NTT Semuel Pakereng menambahkan, rombongan Ketua DPRD NTT juga melakukan peninjauan di sejumlah lokasi seperti Desa Manamas, Kecamatan Naibenu sebagai penerima program Desa Mandiri Anggur Merah (DeMAM), dan lokasi pembangunan pendaratan ikan di Pelabuhan Laut Wini.

“Kunjungan Ketua dan rombongan dalam rangka pemantauan lapangan dan koordinasi dengan tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemerintah Kabupaten TTU,” kata Semuel. (joey)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *