PDAM Kota Terkendala Ketersediaan Air Dalam Memenuhi Kebutuhan Konsumen

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – PDAM Kota Kupang mengalami kendala ketersediaan air dalam memenuhi kebutuhan air bagi pelanggan di Kota Kupang. Untuk itu Direktur umum PDAM Kota Kupang, Noldy Mumu minta kepada konsumen  khususnya warga Kelurahan Penkase Kecamatan Alak, untuk memahami sistem Pendistribusian air saat ini.

“Debit produksi air saat ini tidak sebanding dengan konsumen sehingga kami meminta pengertian masyarakat terkait pendistribusian air yang kami lakukan,” ungkap Noldy Mumu, kepada wartawan di Balaikota, Jumat (14/32014), terkait pengeluhan warga Penkase soal proses pelayanan yang kurang maksimal.

Noldy Mumu mengaku, saat ini pendistribusian air dari PDAM kota bagi konsumen sudah overlap. Sesuai debit produski air maka PDAM hanya mampu melayani maksimal 300 sambungan, namun saat ini sudah melewati batas sehingga dilakukan jadwal pendistribusian dalam memnuhi kebutuhan pelanggan.

Noldy Mumu mengatakan pihaknya tidak bisa menolak permintaan sambungan air dari pelanggan karena itu merupakan kebutuhan. Untuk itu PDAM Kota sebagai penyedia air mengambil langkah-langkah seperti jadwal distribus air dalam memenuhi kebutuhan pelanggan sekalipun mengalami keterbatasan persediaan air.

“Memang pelayanan pendistribusian air sebelumnya bagi warga Penkase dalam dua minggu sekali, namun dengan makin meningkatnya jumlah konsumen maka pendistribusian air tidak seperti yang diharapkankan lagi, karena disesuaikan dengan kapasitas debit air yang ada,”katanya.

Noldy Mumu menjelaskan, sumber air baku yang dikelola PDAM kota saat ini hanya 17 unit sumber air  yang terdiri dari 14 unit sumur bor ditambah 3 unit sumber air permukaan. Sementara sumber air baku yang dikelola PDAM Kabupaten Kupang, terdiri dari satu unit sumur bor, sembilan unit air permukaan dan satu unit air curah BLUD sehingga total kapasitas produksi mencapai 650 liter per detik.

Sebelumnya, salah satu warga Kelurahan Penkase Kecamatan  Alak Kota Kupang, Rahmawati Bagang mengatakan bahwa pelayanan air dari PDAM Kota Kupang tidak maksimal.

“Kami diwilayah Penkase yang menjadi pelanggang PDAM Kota rata-rata mendapatkan air hanya satu kali dalam seminggu. Pada hal kami selalu dikenakan biaya beban dari PDAM yang cukup besar yakni Rp 20.000 perbulan,” katanya.

Ia mengaku, pada awal pemasangan proses pelayanan air masih cukup bagus yakni warga mendapat jatah air dua kali dalam seminggu. Namun belakang ini pelayanan air sudah tidak normal lagi. Masyarakat merasa kesal karena PDAM kota tidak pernah merespon persoalan yang dihadapi warga sebagai konsumen PDAM.

“Akibat pelayanan dari PDAM kota seperti ini maka aktivitas kami menjadi terganggu. Untuk memenuhi air bersih, kami terpaksa harus mengeluarkan biaya untuk memesan air dari mobil tengki,”katanya. (rif)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *