Paket Tulus Ragukan MoU Garam, Mandiri Bilang itu pasti

  • Whatsapp

Menia, seputar-ntt.com – Paket Tulus (Thobias Uly – Jusuf Dominggus Lado) meragukan kebenaran perkataan Pasangan Marthen Dira Tome dan Nikodemus Rihi Heke atau paket Mandiri Jilid II yang mengatakan bahwa saat ini telah ada Memorandum Of Understanding (MoU) atau kesepakatan kerjasama antara pengusaha dari pulau jawa dengan pemerintah Kabupaten Sabu Raijua dalam menyediakan garam untuk kepentingan industri di pulau jawa dengan harga Rp. 600 per kilogram, sebagai dampak dari keberhasilan tambak garam di Sabu Raijua yang menghasilkan garam berkwalitas melebihi kwalitas garam dari daerah lain.

Pernyataan keraguan tersebut disampaikan Paket Tulus melalui calon wakilnya Jusuf Dominggus Lado (Don Lado), dalam acara debat publik antar pasangan calon bupati dan calon wakil bupati sabu raijua yang diselenggarakan KPU Sabu Raijua beberapa waktu lalu.

Keraguan tersebut menurut paket Tulus, didasari oleh kenyataan saat ini dimana harga garam nasional sedang anjlok hingga Rp.200 per kilogram khususnya harga garam di pulau jawa yang menurutnya saat ini terjadi penumpukan garam dalam jumlah yang sangat banyak, karena terjadinya penurunan harga garam dengan sangat drastis. dikatakannya, jika melihat kenyataan tersebut, menurutnya bagaimana mungkin ada lagi pengusaha yang mau membeli garam dari sabu raijua dengan harga Rp.600, sedangkan harga tersebut masih belum terhitung dengan ongkos transportasi dan lain sebagainya.

“Jangan – Jangan MoU tentang garam itu juga belum ada, karena bagaimana mungkin pengusaha dari sana mau datang beli garam dari sabu dengan harga tinggi, padahal di pulau jawa sendiri sedang turun sampai Rp.200 per kilogram belum lagi ongkos kapal dan lain sebagainya. Ujar Don

Dan untuk Menjawab keraguan dari Paket Tulus tersebut, Paket Mandiri Jilid Dua katakan bahwa MoU tentang penyediaan garam dengan pengusaha asal pulau jawa tersebut sudah pihaknya kantongi, dan saat ini pihaknya tengah berupaya untuk pendistribusikan garam ke pulau jawa sesuai permintaan para pengusaha yang telah meneken perjanjian kerjasama dengan pemerintah sabu raijua. dan terkati dengan harga garam nasional khususnya dipulau jawa yang lagi turun, diakui paket Mandiri Jilid Dua, namun penurunan harga di pulau jawa menurut mereka tidak akan berpengaruh pada harga garam di sabu raijua karena kwalitas garam sabu raijua sangat baik dan melebihi kwalitas garam manapun yang sudah beredar dipasaran saat ini. dan hal itulah yang membedakan antara garam diluar pulau sabu dengan garam yang diproduksi di kabupaten sabu raijua.

Lebih jauh dikatakan mandiri, untuk para pelaku ekonomi khususnya para pengusaha, harusnya sudah paham betul akan hukum ekonomi, dimana ketika berbicara harga maka juga berbicara soal kwalitas. karena apabila kwalitas suatu barang tidak baik maka sudah pasti harganya akan turun dan sebaliknya jika kwalitas barang tersebut bagus maka sudah pasti harganya akan tetap bagus. dan hal itulah yang akan dipertahankan bagi kwalitas garam dari sabu raijua supaya walaupun harga garam ditempat lain mengalami penurunan, tapi garam dari sabu raijua harganya akan tetap stabil serta dapat dipercaya dan mendapat tempat dikalangan nasional sebagai garam yang kwalitas tinggi dan mampu bersaing dengan garam impor. (dedy lay doma)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *