Kupang, seputar-ntt.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena meluncurkan Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD) sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan keuangan daerah. Program ini diharapkan dapat membantu pemerintah daerah dalam mengelola belanja daerah dan meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Peluncuran KKPD ini dilakukan dalam acara Launching One Village One Product (OVOP) yang digelar di halaman kantor Gubernur NTT pada Selasa, (27/5/2025).
Melki Laka Lena mengatakan KKPD dapat digunakan untuk melakukan pembayaran atas belanja daerah yang sah. Kartu ini dapat digunakan untuk melakukan pembayaran atas barang dan jasa yang dibutuhkan oleh pemerintah daerah, seperti bahan makanan, peralatan kantor, dan lain-lain.
“Ada banyak manfaat yang kita peroleh seperti, meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan keuangan daerah. Meningkatkan transparansi dalam pengelolaan keuangan daerah. Mengurangi risiko penyalahgunaan dana daerah serta Meningkatkan kualitas pelayanan public,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Melki Laka Lena juga memaparkan visi pembangunan NTT 2025-2029 yang bertujuan menjadikan NTT sebagai provinsi maju, sehat, cerdas, sejahtera, dan berkelanjutan. Visi ini akan diwujudkan melalui lima misi dan tujuh pilar pembangunan yang tertuang dalam Program Dasa Cita.
“Salah satu program utama adalah ‘Dari Ladang dan Laut ke Pasar’ yang mengajak seluruh masyarakat untuk memaksimalkan potensi alam NTT secara efisien, modern, dan berkelanjutan. Program ini menghubungkan potensi pertanian dan perikanan di desa ke pasar yang lebih luas,” papar Gubernur Melki.
Menurut Melki Laka Lena, Program OVOP menjadi pilar utama yang bertujuan mengoptimalkan potensi lokal di setiap desa. Melki menegaskan, OVOP bukan sekadar satu desa satu produk, melainkan gerakan transformasi sosial, ekonomi, dan budaya. Setiap desa didorong untuk mengenali dan mengembangkan produk unggulan mereka dengan inovasi dan kearifan budaya lokal.
“Provinsi NTT adalah tanah kaya dengan sumber daya alam melimpah dari sabana hingga lautan, serta memiliki potensi pariwisata dan energi baru terbarukan yang luar biasa. Laut Sawu sebagai ekosistem laut yang kaya, mendukung keanekaragaman hayati yang unik di dunia,” katanya.
Melki juga menekankan pentingnya membangun semangat kebanggaan, identitas, dan kemandirian masyarakat desa melalui OVOP. Produk lokal akan dikembangkan sesuai standar pasar, diberi nilai tambah melalui inovasi, dan didorong untuk masuk ke pasar nasional dan internasional.
“Dengan OVOP, desa bukan hanya tempat tinggal, tapi pusat produksi, inovasi, dan kebangkitan ekonomi rakyat. OVOP menjadi landasan Gerakan Beli Produk NTT sebagai upaya besar untuk pergerakan ekonomi desa di NTT,” tegas Melki Laka Lena. (*)