SIAPA yang tidak kenal dengan H. Fahmi H. Abdullah. Dia tokoh muda yang sukses di bidang bisnis. Prestasinya gemilang, dan sudah dikenal sebagai seorang pengusaha yang memiliki prinsip: Amati, Tiru, Modifikasi dan Inovasi.
Pengakuan akan kesuksesannya, dibuktikan dengan penghargaan sebagai Tokoh Pengusaha Muda Inspiratif, yang diselenggarakan oleh sebuah media Jawa Pos Group Indonesia Timur, dan tropynya diserahkan Staf Khusus Wakil Presiden RI, yakni H.M Alwi Hammu, di Kupang, Juni 2018. Bukan hanya itu, sederetan penghargaan diraihnya.
Fahmi bukanlah sembarang tokoh. Dia sudah paripurna di dunia organisasi. Malah menjadi inspirasi bagi tokoh muda Provinsi NTT saat ini. HIPMI Goes To Campus, adalah salah satu dari sekian program organisasi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) yang dia pimpin tiga tahun yang lalu.
Di periode kepemimpinannya, nama HIPMI harum, dikenal dimana-mana. Tangan dingin Fahmi itu membuatnya dipercaya menjadi ketua Jaringan Pengusaha Nasional (JAPNAS) NTT, dan juga ketua DPP Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI) NTT. Beraneka kegiatan diarsitekinya, membawa kesuksesan besar bagi organisasi yang dia pimpin.
Dibalik kesuksesan seorang Fahmi, ternyata ada kisah yang jarang terekspouse. Dia benar-benar merayap dari bawah. Kerajaan bisnis yang dia bangun saat ini, tidak serta merta besar, atau meneruskan bisnis orang tua. Dia berdarah-darah saat memulai bisnisnya.
“Selagi masih kuliah, saya aktif di Resimen Mahasiswa. Dulu, saat masih di Surabaya. Karena saat itu saya cukup berprestasi,. IPK saya selalu bagus, sehingga ada peluang untuk melanjutkan ke perwira karier TNI. Namun saat itu ibu saya memberi kabar, usaha orang tua di Kefa, TTU sudah bangkrut dan saya harus pulang. Apalagi katanya usaha orang tua mau disita bank,”tegas Fahmi.
Impian menjadi seorang perwira karier pun kandas. Dia memilih kembali ke Kefamenanu setelah tamat kuliah. Perlahan, dia mendesain bisnisnya. Usaha transportasi yang sudah dibangun ayahnya, tidak dia lanjutkan melainkan dia membuka minimarket, dengan fokus penjualan pada kebutuhan rumah tangga.
Tahun pertama, berkembang. Lalu dia amati lagi di tahun berikutnya, mulai pesat. Dia merambah ke sektor lain. Dalam sebuah diskusi dengan Pimpinan Cabang Bank NTT Kefamenanu saat itu, Endry Wardono, dia ingin membangun bisnis perumahan. Namanya Biinmafo Residence.
“Saya berteman dengan siapa saja. Saat itu dalam sebuah diskusi kecil dengan Pak Endry (Pimca Kefamenanu-Red), saya mau bangun perumahan. Lalu beliau dukung saya, beliau katakan, ayo. Saya memberanikan diri, dan memang saat itu Bank NTT mensupport saya. Waktu pembukaannya, saat masih hutan, saya ajak beliau,”tutur Fahmi.
Ternyata ada banyak kesuksesan yang dia raih saat bermitra dengan Bank NTT. Dari sisi permodalan, dia disupport, tidak lama proses administrasinya. Pihak Cabang sangat kooperatif mempermudah kelengkapan berkas jika ada yang kurang. “Dari situlah saya benar-benar merasakan terbantu saat bermitra dengan Bank NTT,”tambahnya.
Bisnis property menurutnya, sangat menjanjikan. Apalagi, dia mengamati bahwa di Kefamenanu ada banyak warga baru yang datang dengan alasan pekerjaan. Mereka bertahun-tahun tinggal di kamar kost, padahal dari sisi finansial, sanggup membeli rumah. Dia bersyukur, karena saat ini sudah ratusan rumah yang dia bangun di Kefamenanu.
Kini dia merambah bisnis yang sama di Atambua. Yakni Haliwen Residence. Namun sayang, ternyata ada kendala yang ditemuinya. Dinas terkait di Kabupaten Belu, selalu menghambat perijinannya tanpa alasan yang jelas.
“Pak Presiden dan juga gubernur kita bersuara keras jangan hambat investasi. Namun eksekusi di tingkat bawah masih lemah. Tidak ada alasan yang jelas mengapa ijinnya tidak keluar, padahal kita sudah siap bangun, lahannya juga aman,”tegas Fahmi kesal.
Namun itu bukan alasan baginya untuk berhenti berkreasi. Apalagi di bulan Juli, dia memberikan penawaran special bagi masyarakat. “Selama bulan Juli dalam rangka HUT Bhayangkara, kita berikan kemudahan sebagai bentuk apresiasi kepada Bhayangkara. Kita konsepkan DP nol rupiah. Bagaimana kita bebaskan BPHTB sehingga mereka lebih gampang memiliki rumah. Sudah hampir 10 orang yang serius, tinggal AKAD saja. Kita kerjasama dengan Bank NTT.” ujarnya.
Baginya, bekerjasama dengan Bank NTT banyak kemudahan yang dia peroleh. Karena itu dia berhatap, kerjasama ini terus berlanjut hingga kedepan. Karena masih banyak yang harus dia lakukan untuk membangun Provinsi NTT di dunia bisnis. Bank NTT menurutnya, mitra tepat dalam mewujudkan visi, membangun bangsa dari NTT.
Jumat (2/7/2021), dia mendapat tamu, sahabat lamanya, Endri Wardono yang datang bersama konsultan media Bank NTT, Stenly Boymau. Ketiganya ngobrol sambil menikmati kopi Lakmaras, Belu yang nikmat. Saat itu, Fahmi sangat tertarik dengan berbagai inovasi yang ditawarkan oleh Bank NTT. Terutama digital lounge. Asal tahu saja, digital lounge adalah konsep bisnis perbankan serba digital, namun ada layanan resto dan café 24 jam.
Ide Bank NTT ini rupanya klop dengan jaringan bisnis yang dibangun oleh Fahmi. Di Jabal Mart, atau supermarket yang dimiliki Jabal Group, selalu ada Expresso atau tempat nongkrong sambil ngopi. Dan, café ini selalu berada di lantai dua supermarket. Contohnya di Jabal Mart Atambua, Kefmenanu dan Kupang.
“Café Expresso ini adalah tempat yang disediakan bagi bapak-bapak yang mengantar ibu-ibu belanja. Ini sebagai alternatif untuk mengusir kejenuhan. Ada tempat ngopi, merokok dan juga nyanyi. Ada live music. Namun di pandemi ini kita batasi,”tegas Fahmi.
Ketika ditawari Bank NTT untuk bermitra, Fahmi laangsung setuju. “Saya suka dengan konsep ini. Sehingga kita di Jabal Mart sudah siap bermitra,”ujar Fahmi.
Bank NTT menurutnya memiliki sejarah penting dengannya. Sehingga dia menyediakan space bagi bank itu untuk sama-sama berinvestasi.
Pernyataan Fahmi sangat berdasar. Di Jabal Mart, layanan pembayaran Bank NTT dia siapkan. Baik itu dalam bentuk pay QRIS maupun debet dan kredit. Ada space yang sudah disiapkan untuk ATM Bank NTT di Jabal Mart.
Karena itu menyongsong HUT Bank NTT yang ke-59 pada 17 Juli mendatang, Fahmi berpesan “Disamping inovasi, kami sebagai pengusaha berharap agar semangat Bank N TT dalam mensupport pengusaha tidak pernah berhenti. Ini agar kita bisa terus bertumbuh bersama-sama. Ketika Bank NTT mendukung kami, maka kami pun memperbanyak investasi disini, sehingga terwujudlah misi Bank NTT yakni dengan menabung di Bank NTT berarti ikut membangun NTT,”pungkasnya. (Humas Bank NTT)