Kupang, seputar-ntt.com–Kariernya menjadi orang nomor satu di Swiss-Belinn Kristal Kupang tidak diraih dengan mudah, tapi membutuhkan proses yang cukup panjang.
Dia adalah Aldi Risanto yang kini duduk sebagai General Manager, yang terus menciptakan inovasi demi kemajuan hotel yang dipimpinnya tersebut.
“Tidak ada posisi langsung tinggi, pasti semua membutuhkan proses. Karena proses tidak pernah menghianati hasilnya,” demikian semboyan hidup ayah satu anak ini.
Diakui Aldi Risanto, walaupun dirinya lulusan Pariwisata, tapi kariernya dimulai sebagai pelayan hotel, karena kegigihannya akhirnya bisa meraih posisi saat ini.
Aldi Risanto selalu ingat saran dari salah seorang dosennya, bahwa jangan pernah bekerja di hotel terlalu lama, paling tidak dua atau tiga tahun pindah ke hotel yang lain, karena secara struktur semua hotel sama, yang membedakan adalah pengalamannya.
“Bukan berati kita tidak loyal dalam bekerja atau jadi kutu loncat, tapi kita akan tahu kesulitan dan tantangan yang ada di bidang tersebut. Jadi kita harus mampu mendobrak zona aman,” tandas Aldi Risanto.
Dengan mendobrak zona aman tersebut, lanjutnya, selain mampu mengatasi tantangan yang ada, tentunya karier juga akan meningkat.
“Kalau kita hanya stag di satu hotel selama puluhan tahun, perubahan akan naik secarra perlahan, dibandingkan dengan yang berpindah-pindah secara karier akan lebih cepat, tentunya akan diikuti oleh pendapatan yang meningkat cepat pula,” tambah Aldi Risanto.
Menurutnya, itulah hukumnya bila meniti karier di perhotelan, berbeda dengan profesi lainnya.
Akan tetapi, jelas Aldi Risanto, bukan sekedar pindah dari satu hotel ke hotel yang lain, tapi dituntut kreatif dan inivatif, sehingga mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.
Maka tak heran, Aldi Risanto sudah merasakan peningkatan karier dari beberapa hotel yang pernah jadi tumpuannya, bukan saja di Kupang, tapi juga pernah di Batam dan Kalimantan serta daerah lainnya.
“Saya sebenarnya pernah juga meniti karier di Swiss-belinn Kristal tahun 2013-2014, dan melihat perkembangan Kota Kupang sangat peaat, saya kembali lagi kesini tahun 2018 lalu. Istilahnya Cinta Lama Bersemi Kembali,” tutup Aldi Risanto sambil tertawa kecil. (ira)
