Masyarakat SaRai Diserang Ispa Akibat Debu Jalan

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Akibat jalanan di Kabupaten Sabu Raijua di puncak musim kemarau ini yang berdebu membuat masyarakat setempat banyak yang diserang penyakit Infeksi Saluran Pernafasan (Ispa)

Masyarakat di Kabupaten Sabu Raijua (SaRai) kepada SeputarNTT mengatakan, debu jalanan yang diterbangkan angin maupun akibat mobilitas kendaraan telah memberi dampak bagi kesehatan mereka.

“Kita tiap hari hanya makan debu karna kondisi jalan disini yang memang sangat buruk. Kalau ada motor atau mobil yang lewat kita pasti hirup debu,”kata Melky Lai, Warga Menia, Rabu 13 Nvember 2013.

Menurutnya, adanya pelebaran jalan yang dilakukan oleh pemerintah dan tidak disertai dengan pengaspalan memperburuk kondisi jalan dengan debu. Karena itu banyak anak-anak maupun orang dewasa yang diserang penyakit Ispa karna kondisi ini.

“Coba cek di pustu atau puskesmas pasti paling banyak pasien yang menderita Ispa. Karena itu kita harap ini harus diperhatikan oleh mereka pemangku kebijakan di daerah ini,” kesalnya.

Masyarakat Sabu Raijua pada umumnya pada musim-musim tertentu seperti pada musim barat dan panca robah akan mengalami berbagai macam penyakit seperti, DBD, malaria dan jenis penyakit lainnya.

Warga lainnya, Ina Dara, mengatakan para pengguna kendaraan terutama kendaraan dinas para pejabat, berlari sangat kencang ketika berada di jalan. Mereka tidak peduli dengan debu yang bertebaran akibat ulah mereka.

“Mereka yang pakai mobil enak, karena kaca ditutup, makanya kalau di jalanan tidak pernah rasa debu, tapi kita setiap hari makan debu dari mobil para pejabat itu” ketusnya.

Dia meminta, kalau bisa pemerintah bisa mempercepat pekerjaan yang ada dan ditingkatkan pekerjaannya untuk aspal, kalau tidak maka masyarakat Sarai akan mengalami kondisi yang sulit akibat penyakit Ispa.

“Mobil bupati juga sama saja dengan yang lain, kalau sudah lewat, semua orang makan makan debu. Jalan seperti terbang, mungkin bangga kalau lari negbut dan kita makan abu ” kesalnya.

Selain kata nya, mobil patroli milik Pol PP juga melakukan hal yang sama jika sudah melintasi jalan trans Seba-Menia. “Yang sopir itu tenaga kontrak tapi berlagak seperti pejabat besar di Pemda Sarai” kesalnya.(Boni)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment