Lima Gendang di Manggarai Terima Prasasti dari Kemenpenbud RI

  • Whatsapp

Ruteng, seputar-ntt.com. Direktur Kepercayaan Terhadap TYM dan Tradisi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dra. Sri Hartini, M.Si, menyerahkan prasasti kepada lima gendang yang mendapat bantuan revitalisasi dari Kemenpenbud, Kamis (28/4/2016) di alun-alun Gendang Carep.

Penyerahan prasasti tersebut disaksikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai, Manseltus Mitak, SH dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai, Valentinus Nurdin Sene, S.Pd usai penyembelihan hewan kurban berupa kerbau jantan ‘congko lokap’ dan seekor babi jantan di compang atau mezbah adat Gendang Carep.

Kelima Gendang yang mendapat prasasti tersebut, di antaranya Gendang Compang Tuke, Gendang Ciompang Cibal, Gendang Cumpe, Compang Beo Ruteng, dan Gendang Carep.

Sri Hartini menyampaikan kegiatan revitalisasi gendang adat tersebut merupakan program dari Kemenpenbud untuk membantu daerah wisata di Indonesia salah satunya Flores terutama di Manggarai. Manggarai, kata Sri, merupakan salah satu objek wisata budaya yang harus terus dilestarikan. “Kami melihat Manggarai merupakan daerah potensial wisata budaya yang harus dijaga oleh negara”, demikian Hartini.

Sekda Mitak juga sampaikan, Pemkab tidak tutup mata dengan kondisi rumah adat di Manggarai yang sudah tidak memungkinkan untuk dihuni. Menurutnya, sangat pas ketika pemerintah pusat membantu rumah-rumah adat tersebut karena kehidupan orang Manggaraidilandasi oleh filosofi dasar gendang onen lingkon peang. Jika ada gendang, pasti ada alun-alun, mezbah, kebun dan mata air.

“Gendang Carep dulu adalah Gelarang dan sekarang mempunyai 7 anak gendang. Di Manggarai, Gendang Carep ini termasuk gendang yang terbesar dan terbanyak karena penyebarannya”, jelas Mitak.

Mitak meminta agar warga Gendang Carep harus terus melestarikan rumah adat mereka agar tidak susah dalam urusan adat termasuk meminta kepada leluhur untuk kesejahteraan semua generasinya.

Congko lokap tersebut berlangsung meriah kendati tidak dilanjutkan dengan acara pergelaran caci. (MP)

Komentar Anda?

Related posts