Kupang, seputar-ntt.com – Mendung hitam yang menggantung di langit Kota Kupang pada Sabtu 12 November 2022 membuat hati Panitia Fun Run Hypermart Slim Flit gundah gulana. Bagimana tidak gundah, sejak pagi hingga siang, Kota Kupang diguyur oleh derasnya hujan yang telah menyapa sejak awal November. Bunga sepe yang ranum menyambut natal di sepanjang jalan El Tari seperti tak mampu menghibur hati yang resah. Salah satu panitia yang tidak tenang adalah Muhamad Wildan. Dia adalah Ketua Panitia Fun Run yang juga BSSM Departement Manager Hypermart. Pria berkacamata asal Jember itu sudah betah tinggal di Kota Kupang. Disamping Wildan, selalu setia Andyos Manu yang gesit berkoordinasi dengan panitia.. Di tangannya ada sebuah Handy Talky. Gayanya mirip Paspampres, tapi sejatinya adalah wartawan. Tak heran jika banyak mata melirik pria bujang berdarah Rote itu. Pemilik Portal Berita Beranda Nusantara ini adalah Sekertaris Panitia
Kegiatan Fun Run yang sukses dan meriah digelar pada sore akhir pekan itu tak lepas dari gigihnya panitia yang bekerja dibelakang layar. Kegiatan itu ada, lantaran mimpi besar beberapa orang dengan tekad yang kuat. Acara besar dengan sponsorship yang banyak seperti mengelabui bahwa panitia begitu berkeringat dalam mencari dana untuk suksesnya kegiatan Fun Run. Jangan tanya lagi bagaimana kisah nelangsa dalam perjuangan untuk menemui para pejabat hingga para sponsor. Dengan semangat “Kita bisa” Panitia inti yang berjumlah delapan orang berjibaku dengan waktu. Awalnya panitia inti berjumlah sembilan orang. Yang satunya memilih menepi di tengah jalan. Tak mau menuju garis finis. Kami iklas saat dia memilih untuk tak lagi bersama, mewujudkan mimpi kecil yang sukses di ujung senja.
Sebenarnya panitia punya harapan agar Gubernur NTT hadir dan membuka kegiatan Fun Run. Panitia ingin, supaya Viktor Bungtilu Laiskodat menyampaikan semangat optimisme bagi masyarakat terutama para pelaku UMKM untuk bangkit menggerakkan roda ekonomi di NTT setelah luluh lantah oleh serangan Pandemi Covid-19 dan badai Seroja. Tapi harapan panitia hanyalah tinggal harapan. Upaya menemui orang nomer satu di NTT itu kandas. Panitia dialihkan untuk bertemu Disperindag. Yang diinginkan adalah sosok Viktor Bungtilu Laiskodat, bukan urusan birokrasi. Panitia bersepakat agar tidak bertemu Disperindag. Dari semua pejabat yang ingin ditemui, hanya Viktor Laiskodat yang gagal ditemui. Yang lain berjalan lancar sekalipun harus melalui jalan pintas.
Untuk bertemu Penjabat Wali Kota Kupang, panitia menggunakan jalur di luar protokol. Salah satu panitia yang dikenal baik oleh George Hadjoh adalah ibu Diana Nunuhitu. Pemilik Maria Catering yang juga menjadi sponsor kegiatan Fun Run. Kami memanggilnya mama panitia. Dialah yang bertanggungjawab memastikan perut panitia tidak boleh kosong selama kegiatan berlangsung. Kantin M Café di lantai satu Kantor Gubernur milik mama panitia adalah tempat berkumpul untuk rapat. Sesekali di hypermart. Penjabat Wali Kota bersedia untuk hadir dan membuka kegiatan, tapi H-7 kami kembali bertemu dengan George Hadjoh untuk memastikan kehadiran.
Cara bertemu penjabat Wali Kota sore itu begitu unik. Bagimana tidak, kami tidak ada janjian. Baik lewat protokol maupun langsung ke Penjabat. Kata Andyos Manu, Penjabat pasti ada di kantor karena akan ada rapat dengan juri kebersihan kota dan dia adalah salah satu juri sehingga tahu dengan pasti bahwa penjabat akan di kantor. Saat di Balai Kota, secara tak sengaja kami bertemu Kabag Protokol, Ernest Ludji. Saya langsung bisik bahwa kami panitia Fun Run ingin bertemu penjabat dan ibu Diana sudah janji. Jawaban Kabag protokol singkat tapi bikin gamang. Nanti diusahakan sebab hari ini bapak harus pimpin rapat dua kali. Kami nekat menunggu.
Saat menunggu dalam ketidakpastian itu, semua resah. Ibu Dina membunuh gundah dalam hati dengan live tik-tok. Saya dan Wildan saling bertatapan. Andyos sudah masuk ke ruang rapat Juri. Di saat kami hilang harapan, ajudan penjabat Wali Kota memanggil kami untuk masuk dan bertemu penjabat Wali Kota. Di dalam sudah ada Kabag Protokol menemani Penjabat. Diskusi singkat terjadi. Hanya 11 menit kami bertemu. Kepastian penjabat hadir membuka kegiatan sudah kami dapatkan. Semua pulang dengan senyum Bahagia.
Begitu pula saat hendak bertemu Kapolresta Kupang Kota. Panitia melalui jalur tak resmi. Ada Nyongky Malelak yang akrab dengan Kapolresta. Wartawan TVRI Kupang itu juga adalah panitia dalam kegiatan Fun Run. Bertemu Kapolresta, tidak sulit sebab sudah dilakukan pra kondisi oleh Nyongky. Kami tiba langsung diarahkan ke holding room. Tak sampai 10 menit kami dipersilahkan bertemu Kapolresta. Pertemuan ini sangat penting sebab berkaitan dengan keamanan dan pengawalan. Kapolresta bersedia mendukung kegiatan dan kami pulang dengan senang.
Bertemu para sponsor jauh lebih rileks. Tidak rumit dan bikin galau. Saya ditugaskan untuk menghubungi Bank NTT. Saya lalu mengirim WA langsung kepada Dirut Bank NTT, Alex Riwu Kaho. Saya menggambarkan maksud dan tujuan kegiatan Fun Run. Tak menunggu lama, Alex Riwu Kaho langsung mengarahkan kami untuk bertemu Kepala Cabang Utama Bank NTT, Boy Nunuhitu. Masih sepupu dengan mama panitia sehingga langsung berkomunikasi layaknya kakak dan adik. Simple dan tidak neko-neko. Kami diterima langsung oleh Boy Nunuhitu sebagai Kepala Cabang Utama. Dia yang memastikan bahwa Bank NTT siap mendukung dan menyiapkan semua hadiah dan doorprise.
Saat membuka kegiatan Fun Run penjabat Wali Kota dengan penuh semangat menyarankan agar Hypermart menjadi bapa angkat atletik di Kota Kupang. Kegiatan- kegiatan atletik seperti fun run harus digelar secara berkelanjutan. Bila perlu harus masuk ke kecamatan dan kelurahan. “Apa yang digagas Hypermart dengan Slim & Fit ini harus menjadi kebangkitan masyarakat Kota Kupang dalam mengatasi Covid-19, melalui olah raga. Oleh karena itu, lakukan event seperti ini secara terus menerus, bila perlu setiap bulan Hypermart dan Slim & Fit harus bikin event khusus atletik, supaya atletik yang dahulunya jadi kebanggaan masyarakat NTT, bisa kembali jaya,” harap George Hadjoh.
Kisah diatas hanya sebagian kecil dari bingkai perjuangan untuk sebuah kegiatan. Benar kata orang bahwa proses tidak akan mengkhianati hasil. Setiap niat baik pasti akan menemukan jalan kebaikan sekeras apapun orang membuat rintangan. Sebab apa yang diniatkan dalam doa, pasti akan mengetuk pintu surga. Gusti Ora Sare. Terimakasih untuk semua tangan yang datang menopang, untuk setiap doa yang dipanjatkan. Sampai jumpa di lain kisah. (joey rihi ga)