Kupang, seputar-ntt.com – TEPAT di hari ulang tahunnya yang ke-59, Sabtu (17/7/2021) siang, Bank NTT meluncurkan aplikasi m-Banking baru, yang diberi nama, B’Pung mobile. Di aplikasi ini, setiap nasabah mendapatkan 12 jenis layanan seperti belanja online karena sudah terkoneksi dengan super aps. Nasabah juga bisa melakukan inisiasi terhadap pinjaman dengan jumlah tertentu, bisa membayar tagihan air, membeli pulsa telepon seluler, membayar pajak kendaraan bermotor, PBB, uang sekolah dan tagihan lainnya.
Bagi nasabah yang tidak membawa kartu ATM, jangan panik karena cukup dengan membawa handphone lalu scan barcode maka sudah bisa mengakses m-Banking untuk bertransaksi. Tarik tunai, pay QRIS, portofolio, bahkan mendeteksi ATM terdekat. Satu keunggulan lainnya yakni pick up setoran.
Nasabah prioritas bisa saja meminta pihak bank untuk menjemput setoran, demi menjamin keamanan. Kapan saja dia mau, dan Bank NTT siap melayaninya.
Tidak hanya itu melainkan Sabtu petang itupun, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengunjungi lantai satu kantor pusat Bank NTT yang selama ini menjadi konsentrasi pelayanan Kantor Cabang Khusus (KCK). Di kantor ini, seluruh pelayanannya berbasis digital. Konsep smart branch diterapkan, didukung dengan SDM yang terseleksi.
Terpantau media ini, saat memasuki area pelayanan serba digital, gubernur didampingi sejumlah pejabat undangan, terkagum-kagum atas lompatan fantastis dari Bank NTT, yang tahun ini, tepat di momen ulang tahunnya, mendedikasikan dirinya sebagai Super Smart Bank.
Para pejabat yang masuk ke dalam antara lain Wakil Gubernur NTT, Yoseph Nae Soi, Kepala kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTT, Robert Sianipar, Ketua DPRD NTT, Ny. Emelia Nomleni.
Juga walikota Kupang, Jefirstson Riwu Kore, Sekda NTT Benediktus Polo Maing. Sedangkan dari jajaran manajemen Bank NTT, Direktur Utama Harry Alex Riwu Kaho, Direktur Kepatutan, Hilarius Minggu, Direktur Umum, Yohanis Landu Praing, Direktur Pemasaran Kredit, Paulus Stefen Messakh. Para komisaris pun tak ketinggalan. Yakni Komisaris Utama, Juvenile Jodjana, Samuel Djoh Despasianus, dan Frans Gana
Kepala Divisi IT Bisnis, Salmun Randa Terru, dengan gesit menjelaskan satu persatu mesin digital yang dipajang pada sisi Timur ruangan. “Jadi, dalam pengajuan kredit pun, nasabah cuma menunjukkan KTP, lalu diproses. Prosesnya pun super cepat, hanya terpaut sekian detik. Begitu pula dengan pelayanan lain, dalam hitungan detik, berbeda dengan sebelumnya yang memakan waktu 5-10 menit bahkan lebih,”tegas Salmun dijawab anggukan kepala dari Gubernur Viktor sembari tersenyum.
Rasa bangga atas capaian luar biasa dari pelayanan Bank NTT yang kian smart ini tak disembunyikan orang nomor satu ini ketika diwawancarai oleh seputar-ntt.com saat door stop.
Berikut wawancara lengkap media ini dengan Gubernur NTT, Viktor Bungtillu Laiskodat (VBL), di gerbang lantai satu KCK Bank NTT.
Seputar NTT:
Bagaimana tanggapan bapak setelah melihat dari dekat model layanan smart branch dari Bank NTT?
Gubernur VBL:
“Pertama kita sangat bersyukur karena ini kan anniversary ke-59 Bank NTT. Kita tahu bahwa Bank NTT dibangun oleh the founding fathers dengan mimpi-mimpi untuk memajukan masyarakat NTT. Dan the founding fathers punya mimpi seperti itu sehingga hari ini kita harapkan dapat terus kita kembangkan, kita jaga dan kita kembangkan dengan tentunya peradaban dan teknologi yang ada, (jka dibandingkan) dengan peradaban-peradaban sebelumnya. Dan untuk itu saya lihat hari ini direksi dan komisaris Bank NTT telah mampu beradaptasi dengan peradaban saat ini untuk mengejar ketertinggalan kita. Dan tentunya itu membutuhkan kerja keras dan latihan-latihan.
Alat yang tadi kita lihat bagus, komitmennya sudah ada. Tetapi kita lihat dulu kan, seperti apa yang disampaikan oleh Kepala OJK NTT bahwa perlu desain-desain agar beban dan cost operasional itu tidak akan membebani apa namanya operasional bank ini untuk dia menjadi bank yang terpuruk melainkan dia terus maju dan kita berharap dengan bimbingan OJK dan BI, akan membawa Bank NTT dengan BUKU 2 dan tentunya menjadikan bank ini menjadi bank devisa di 2024.
Itu tanggungjawab Bank NTT dan tanggungjawab OJK juga.
Jadi kalau tahun 2022 itu menjadi BUKU 2 dan 2023 menjadi tanggungjawab OJK NTT dan Bank NTT untuk membuat menjadi bank devisa. Itu tanggungjawab bersama, tetapi OJK sebagai regulator dan pendampingan untuk membangun perbankan Nusa Tenggara Timur, kita titip Bank NTT agar jangan bank ini berjalan sendiri-sendiri melainkan bersama-sama.
Karena begini, biasanya kalau orang kerja, kalau diomelin terus, dia tidak akan maju. Namun jika dia maju sedikit, namun diberikan penghargaan, walaupun sedikit saja, maka bisa lebih cepat.
Nah saya pikir Bank NTT ada disitu. Sehingga kalau Bank NTT menjadi bank devisa itu terjadi, saya sebagai gubernur melihat ada percepatan-percepatan yang dilakukan dibandingkan kalau kita tidak mendesain ini. Kalau ada plus minus, tentu kita akan lihat, namun harapan kita agar Bank NTT menjadi BUKU 2 dan bank devisa ini agar terjawab.
Apresiasi atas loncatan kemajuan Bank NTT pun datang dari mantan Direktur Utama, Daniel Tagu Dedo. Menjawab seputar ntt dalam sebhah WA Group, Daniel menyatakan salut atas kemajuan bank yang dinahkodai Dirut Harry Alex Riwu Kaho ini.(*Advetorial)