Kupang, seputar-ntt.com – Ketua Fraksi PDIP DPRD Sabu Raijua, Leonidas V.C Adoe dihajar anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sabu Raijua. Kejadian ini terjadi pada Rabu (29/10/2014) di Kantor Bupati Sabu Raijua.
Vecky Adoe sapaan akrab Leonidas ketika dikonfirmasi membenarkan jika dirinya dilempari batu oleh Pol PP “Mereka lempar saya dengan batu, kaca mobil bagian kiri pecah dan batu yang mereka lempar mengenai pelipis bagian kiri sehingga berdarah,” kata Vecky lewat Ponselnya, Kepada seputar-ntt.com, Kamis (30/10/2014).
Menurut Vecky, kejadian itu bermula dari Penutupan Sidang II DPRD Sabu Raijua yang berakhir dengan skor oleh ketua DPRD, Paulus Rabe Tuka. Karena sidang sudah diskors kata Vecky maka dirinya berniat untuk pulang karena sudah pukul 22:30 wita. Namun ketika hendak keluar dengan mobil melewati kantor Bupati Sabu Raijua, Pol PP sudah menghadap.
“Sampai di samping kantor bupati Pol PP sudah palang jalan dan menghadang saya. Ada yang datang mau minta kunci mobil, jadi saya bilang kalau mobil ini saya pakai berdasarkan SK. Kalau memang mau ambil kembali maka harus ada SK dan saya pasti kembalikan. Saya tanya siapa yang perintah ambil kunci, mereka bilang Kasat Pol PP,” ungkapnya.
Vecky menjelaskan, dirinya bersikeras untuk tidak memberikan kunci mobil dan tetap berniat untuk pulang sehingga dirinya kembali menjalankan mobil yang dia bawa sendiri. Saat itulah ada oknum Pol PP yang melemparkan batu dari bagian kaca sebelah kiri.
“Melihat itu saya nekat tabrak, jadi kalau mereka tidak menghindar saya pasti tabrak benar. Dari situ saya kemudian menuju kantor polisi untuk membuat laporan mengenai tindakan penganiayaan terhadap saya sebagai anggota DPRD,” katanya.
Ketua DPRD Sabu Raijua yang juga ketua DPC Sabu Raijua, Paulus Rabe Tuka yang hendak dimintai komentarnya, tidak menerima panggilan dari seputar ntt. Demikian juga dengan Kasat Pol PP Sabu Raijua Yohanis Terru, telepon genggamnya tidak dapat dihubungi.(joey)
waduhhhhh kasiann eeee, Pak Vecky usut sampai Tuntassssssssssssssssss
waduuuh ironis benar wakil rakyat diperbuat demikian,,,polisi cepat menangkap preman diktator itu.
Kronologis kejadian tidakan brutal bergaya preman Satpol PP ini berawal dari rangkaian jadwal persidangan DPRD Kabupaten Sabu Raijua yang padat dengan tensi persidangan yang tinggi. Ini dikarenakan pembahasan yang sangat alot mengenai Ranperda Pembentukan Dana Cadangan dalam rangkaian sidang Perubahan APBD Kabupaten Sabu Raijua 2014.
di mana Pemerintah Sabu Raijua berencana mengajukan anggaran pembelian mesin pabrik air minum dalam kemasan dengan nilai 26 miliar rupiah. Namun yang bisa disepakati DPRD hanya senilai 10 milyar, karena sebagian besar anggota DPRD telah melakukan kunjungan langsung ke pabrik Aquamor dan Aquafit di Baumata Kupang. Berdasarkan data dari kedua pabrik tersebut, terutama dari Aquafit, bahwa investasi bangunan dan mesinnya termasuk biaya operasional pabrik selama 3 tahun nilainya kurang dari 8 milyar. Sehingga nilai yang diajukan Pemerintah Sabu Raijua sebesar 26 milyar dirasakan terlalu fantastis dan tidak masuk akal untuk disetujui. Pemerintah tetap pada pendapatnya dengan alasan bahwa pabrik yang akan dibangun bukan sekedar seperti Aquamor atau Aquafit saja. Lebih “wah” daripada itu. Sebagian besar Anggota DPRD tetap bertahan untuk tidak bisa menyetujui anggaran sebesar yang Pemerintah inginkan, dengan argumentasi…, bahwa mari kita mulai dulu dengan pabrik sekelas Aquamor atau Aquafit. Di kemudian hari jika investasi tersebut terbukti dapat dikelola dengan baik dan mempunyai prospek yang baik, tentu DPRD akan setuju bila akan dilakukan penambahan investasi untuk pengembangannya. DPRD meminta Pemerintah agar dapat berkaca pada proyek pembangunan pabrik es yang terkatung katung sampai saat ini dan pengelolaan PD. RAIHAWU yang merugi sekitar 1,9 milyar belum lagi tambahan kerugian dari barang barang yang belum laku namun sudah kadaluarsa.
Karena ketidaksepakatan tersebut, Pemerintah dengan dipimpin Wakil Bupati meninggalkan ruang sidang DPRD, Walk Out. Saat Pemerintah Walk Out inilah, Kasatpol PP memperlihatkan sikap arogannya dengan membanting kursi dan menunjuk-nunjuk anggota-anggota DPRD dan mengancam mau berkelahi. Hal ini tidak ditanggapi oleh anggota DPRD yang hadir, karena dianggap bukanlah cara yang cerdas menyikapi dinamika dan perbedaan pandangan. Sambil terus mengoceh dan mengancam, rombongan Pemerintah meninggalkan gedung dewan menuju Kantor Bupati.
Setelah menskors sidang untuk dilanjutkan esok hari karena sudah tidak mungkin lagi melakukan persidangan tanpa kehadiran Pemerintah, para anggota DPRD berniat pulang, mengingat waktu juga sudah larut malam.
Saat pulang inilah anggota Satpol PP menahan para anggota DPRD dan meminta menyerahkan mobil dinas untuk segera ditinggalkan di kantor pada saat itu juga. Tentu tindakan arogan seperti layaknya tindakan preman tersebut tidak dapat diterima begitu saja oleh para anggota DPRD. Ini menyangkut harga diri, kehormatan, dan etika berpemerintahan dan hubungan antar lembaga. Mobil-mobil dinas anggota DPRD tersebut, khususnya mobil-mobil Komisi yang dipakai para anggota DPRD disertai SK penggunaannya, sehingga dalam logika berpemerintahan yang sehat, seharusnya penarikan kembali mobil-mobil tersebut haruslah sesuai prosedur yang berlaku. Tidak asal dimintakan kembali begitu saja seolah-olah itu adalah barang pribadi Johanis Terru, sang Kasatpol PP tersebut.
Karena tidak mengindahkan permintaan sang Kasatpol PP, dan hendak meneruskan perjalanan pulang tersebutlah, mobil Komisi 3 DPRD Kabupaten Sabu Raijua yang saya, sebagai Ketua Komisi gunakan, dikejar kemudian dilempari batu. Akibatnya kaca mobil sebelah kiri pecah dan batu sempat mengenai dahi saya sehingga terluka. Sebagian body mobil penyok akibat lemparan batu yang brutal tersebut. Atas kejadian tersebut, sudah dilaporkan ke Polsek Sabu Barat untuk ditindaklanjuti. Saat ini saya sementara menunggu kinerja aparat penegak hukum. Tentu saya percaya sepenuhnya bahwa hukum akan ditegakkan seadil adil nya dan tak mungkin bisa dibeli oleh siapapun.
Sangat memprihatinkan dgn kejdian yg menimpah seorng figur di DPRD Sabu Raijua,, berharap bisa u
Secepatnya bisa ketangkap para pelakunya,
Banci PENGECUT TUH MA!!!!! Kalo berani na hadap2an to…spy ktong liat dia pung jago yg slma ini spti apa
MEMALUKAN………..usut sampe tuntas……