Kemarau Berkepanjangan, Berdampak Lambatnya Pertumbuhan Usaha Pertanian

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Musim kemarau yang berkepanjangan, berdampak pada lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan tumbuh melambat di Triwulan IV Tahun 2023 lalu.

Hal ini disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTT, Matamira B. Kale saat menggelar jumpa pers secara virtual, Senin (5/2/2024).

“Dari lapangan usaha pertanian, perikanan dan kehutanan, tumbuh sebesar 1,49 persen pada Triwulan IV tahun 2023 secara y on y. Pertumbuhan kategori pertanian ini melambat, akibat musim kemarau yang panjang, yang melanda beberapa wilayah di NTT hingga akhir Tahun,” jelas dia.

Ssecara triwulanan, kata Matamira, kategori pertanian tumbuh 0,5 persen dibanding triwulan sebelumnya, hal ini terjadi karena produksi beberapa komoditas perkebunan dan perikanan meningkat, dibanding triwulan sebelumnya, sedangkan beberapa sub kategori pertanian belum memasuki musim panen.

“Selama triwulan I – IV Tahun 2023, kategori pertanian Kehutanan dan Perikanan masih tumbuh positif sebesar 2,46 persen. Jadi secara c to c, kategori ini tumbuh 2,46 persen,” tambah Matamira.

Selanjutnya, kata Matamira, untuk lapangan usaha kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib, tumbuh sebesar 3,29 persen pada triwulan IV Tahun 2023 secara y on y.

“Pertumbuhan positif terjadi ,karena adanya peningkatan realisasi belanja pegawai, baik dari APBN maupun APBD, dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” papar Matamira.

Dikatakan Matamira, ecara triwulanan atau Q to Q, kategori ini juga tumbuh 15,66 persen, pertumbuhan positif terjadi karena peningkatan realisasi belanja pegawai seperti pada kondisi y on y, dibandingkan dengan triwulan tiga realisasi belajar pegawai meningkat.

“Kalau kita lihat secara kumulatif, artinya selama tahun 2023, kategori administrasi pemerintahan masih tumbuh positif sebesar 1 persen,” papar Matamira.

Sedangkan untuk kategori perdagangan besar dan eceran reparasi mobil dan sepeda motor, lanjut dia, kategori ini tumbuh 3,91 persen pada Triwulan IV tahun 2023, dibandingkan dengan Tahun 2022.

“Pertumbuhan kategori ini sedikit melambat, karena adanya kenaikan harga beberapa komponen komoditas pokok, seperti beras dan gula, serta BBM non subsidi per 1 Oktober 2023,” ujar Matamira.

Dibandingkan triwulan sebelumnya, tegas dia, kategori perdagangan tumbuh sebesar 3,14 persen, karena adanya perayaan Hari Natal dan Tahun Baru, sehingga meningkatkan aktivitas perdagangan baik di pasar modern tradisional maupun online. (joey)

Komentar Anda?

Related posts