Kelor NTT di Negeri Nippon

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Lima tahun silam, tanaman Kelor hanyalah pohon penghias pagar yang daunnya diolah untuk makanan rakyat. Tak bernilai ekonomis. Jikapun dijual, harga di pasar sangat murah. Lalu ada salah satu calon gubernur bernama Viktor Bungtilu Laiskodat menjadikan kelor sebagai bahan kampanye. Dia bilang, pohon ajaib itu akan mengubah nasib masyarakat NTT jika diolah dalam berbbagai produk kesehatan. Sebagai anak yang lahir dan besar di Pulau Timor, Viktor Laiskodat tak mau lagi kelor hanya menjadi teman jagung katemak dalam periuk nasi.

Apa yang diangkat Viktor Laiskodat tentang kelor dan manfaatnya  tidak lantas membuat orang NTT percaya. Mereka bilang itu makanan ternak. Jualan politik putra asal Pulau Semau itu dinilai tidak laku dan hanya jargon kampanye semata. Namun sejak terpilih dan menjabat sebagai Gubernur NTT, Viktor Laiskodat terus menggelorakan Kelor sebagai sumber nutrisi dan sumber penghasilan. Berbagai produk berbahan dasar kelor kini telah berseliweran di pasaran. Bahkan membuat orang Jepang memesan langsung dari NTT produk kelor untuk dijual di Negeri Nippon.

Dihadapan sejumlah awak media pada Sabtu, 7 Januari 2023, Ketua Tim Penggerak PPK Provinsi NTT yang juga Ketua Dekranasda, Julie Sutrisno Laiskodat melauncing salah satu produk kelor di Dapur Kelor. Nama produk yang dilaunching itu adalah Green Nutrient Moringa Natural Food Suplement. Acara Lauching itu dihadiri oleh Kepala BPOM Kupang, Tamran Ismail. Suplemen berbentuk kapusl itu akan dijual dengan harga yang lumayan murah yakni 50 ribu rupiah perbotol.

“Jika hari ini kita melaunching salah satu dari sekian produk berbahan dasar kelor, itu adalah bukti sebuah kerja keras yang tidak hanya kita sampaikan dalam bentuk janji, tapi sudah menjadi produk yang bermanfaat bagi masyarakat dan nilai ekonomisnya mampu mengubah hidup sesorang. Kalau dulu kita hanya makan kelor dalam rupa sayur bening atau dicampaur dengan jagung, maka produk kelor saat ini sudah hadir dalam berbagai produk. Kemarin kami baru saja meluncurkan susu dengan bahan dasar kelor,” kata Julie Laiskodat.

Anggota DPR RI dari Fraksi Nasdem itu mengatakan, saat ini sudah ada 18 varian produk berbahan dasar kelor yang diproduksi oleh  Dapur Kelor, baik itu dalam bentuk Suplemen maupun Makanan Kesehatan. Yang tak kalah membanggakan kata Istri Viktor Laiskodat itu, saat ini produk kelor sudah diekpror ke Jepang dalam bentuk kemasan yang sudah jadi. Kemasan tersebut bertuliskan Bahasa Jepang dengan huruf Kanji tapi tertulis Made In Kupang NTT.

“Jadi Produk bubuk kelor ini sudah seperti ini kemasannya. Semua keterangan dalam Bahasa Jepang dan itu ada buatannya dari Kupang NTT. Permintaan dari Jepang sangat tinggi tapi kita terbatas pada bahan baku yang tersedia. Kita berharap kedepan, permintaan yang besar bis akita imbangi dengan hasil produksi bahan baku yang cukup,” harap Julie Laiskodat.

Pemilik Dapur Kelor, Kiky Nurizky Ekaputra Krisnadi pada kesempatan yang sama mengatakan bahwa, semua produk Dapur Kelor sudah bersertifikasi Halal dari MUI dan dari Badan Ketahanan Pangan. Juga sudah melalui pemeriksaan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Untuk itu, produk yang dihasilkan bisa diterima oleh masyarakat.

“Produk yang kita hasilkan, lebih banyak dijual di luar NTT dan sangat diterima. Khusus untuk Kapsul Moringa, Dapur Kelor akan mengekspor 5 ribu botol kemasan Kapsul Moringa setiap bulannya ke Jepang, selain produk Dapur Kupang varian lainnya. Kami juga selalu bekerjasama dengan BPOM Kupang untuk memastikan keamanan dan kenyamanan produk olahan Dapur Kelor,” kata Kiky Nurizky Ekaputra Krisnadi.

Selain Kapsul Moringa, Dapur Kelor juga memiliki sejumlah jenis produk diantaranya, Serbuk Kelor 100% Organik Premium NTT, Teh Celup Kelor Rasa Apel, Teh Celup Kelor Rasa Lemon, Jahe Serai Secang Kelor, dan lain-lain. (joey rihi ga)

Komentar Anda?

Related posts