Oelamasi, seputar-ntt.com – Peresmian taman Ziarah Jesus Maria di Desa Oebelo Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang yang dilakukan Kardinal dari Vatikan Mgr Stanislaw Rylko, Senin, 25 November 2013 kemarin diwarnai pelepasan burung Merpati dan atraksi ribuan kembang api.
Acara peresmian taman ziarah seluas 5 hektare (ha) itu diawali dengan Misa Kudus dalam Bahasa Inggris yang dipimpin Kardinal Mgr Stanislaw Rylko di Kapela Santu Yohanes Paulus II dan dihadiri sedikitnya 60 ribu umat yang dating dari berbagai penjuru pulau Timor.
Kardinal Mgr Stanislaw Rylko mengatakan, walaupun berada di tanah Timor, namun taman ziarah ini milik seluruh dunia.
“Taman ziarah Timor untuk dunia,” kata Mgr. Stanislaw saat memberikan sambutan kemarin.
Peresmian taman doa itu dihadiri ribuan umat Katolik di Keuskupan Agung Kupang yang ingin menyaksikan langsung acara peresmian itu. Tidak hanya umat Katolik, masyarakat dari agama lain, seperti Kristen Protestan dan Islam pun turut ambil bagian dalam acara peresmian taman doa itu.
Turut hadir dalam acara tersebut, Gubernur NTT Frans Lebu Raya, Uskup Agung Kupang Mgr Petrus Turang dan pejabat daerah lainnya. Ribuan umat yang hadir mengakibat jalan Timor Raya menuju ke perbatasan Indonesia- Timor Leste macet total.
Acara peresmian taman ziarah itu juga dilakukan penandatangan prasasti oleh Kardinal dan Gubernur NTT.
Dalam acara ini Uskup Agung Kupang, Mgr Petrus Turang sempat membacakan pesan Paus Fransiskus kepada kaum muda Indonesia. Dalam pesannya Paus meminta agar kaum muda harus tetap rajin berdoa harian, membaca kitab suci dan rajin mengikuti Misa kudus.
Mgr. Turang juga meminta kepada mayarakat agar tidak menyalahgunakan taman ziarah tersebut. Taman ziarah ini hanya digunakan untuk berdoa kepada yang maha kuasa, bukan hal-hal lainnya.
“Jangan disalahgunakan kalau sampai berbuat hal-hal yang tidak diinginkan maka akan terkutuk sampai turun temurun,” katanya.
Taman ziarah ini, katanya, adalah taman yang kudus yang digunakan untuk akan berdoa guna mendapatkan kedamaian. Karena itu, dia berharap masyrakata bisa menjaga tempat ziarah ini dengan baik. “Jagalah tempat ziarah ini seperti rumahmu sendiri,” katanya.
Gubernur NTT Frans Lebu Raya mengatakan, taman ziarah bukan hanya milik umat Katolik, tapi milik bersama termasuk umat dari agama lainnya, seperti Protestan dan Islam. “Ajaklah sanak keluarga untuk berdoa di taman ziarah ini,” katanya.
Dia juga berharap Kardinal Stanislaw bisa menghadirkan Paus Fransiskus di Kupang untuk mengunjungi taman ziarah ini. (sho)