Kupang, seputar-ntt.com — Karena hanya membaca judul, masyarakat sering mudah termakan informasi yang sifatnya hoax.
Hal ini dijelaskan Kadis Kominfo Kota Kupang, Andre Otta saat Webinar terkait workshop Menjadi Pejuang Anti Hoax di Dunia Digital, Senin (25/7/2022).
Dijelaskan Andre Otta, hasil survei literasi membaca pada dunia digital, bahwa Indonesia pada tahun 2016, menempati urutan ke-72 dari 77 negara, artinya bahwa Indonesia berada pada posisi yang rendah sekali.
“Terbukti dengan kebiasaan kita, yang biasanya hanya membaca judul berita, tanpa membaca isinya, kita langsung screenshot, dan langsung share terutama ke grup-grup keluarga, supaya kita mau menjadi yang pertama, kita mau menjadi yang terpenting di dalam penyebarluasan informasi, tanpa melakukan filter terlebih dahulu,” jelas Andre Otta.
Diakui Andre Otta, hal ini terbukti, benar-benar terjadi dan dirasakan, karena kebanyakan masyarakat tidak lagi membaca isi beritanya, tapi hanya klik medianya saja seperti itu.
padahal isi dari beritanya tidak sepenuhnya seperti yang termuat pada judul, sehingga gampang termakan sama informasi-informasi hoax.
“Untuk itu kami bersama-sama dengan komunitas media di kota Kupang, khususnya media online melakukan kerjasama dengan teman-teman jurnalis,” tandasnya.
Kerjasama tersebut, lanjut Andre Otta, bukan hanya untuk melengkapi administrasinya saja secara kelembagaan, tetapi juga memberikan teman-teman media untuk wajib memberikan edukasi kepada masyarakat.
“Untuk Kota Kupang bebas Hoax, kita juga punya kanal informasi Kabas Hoax, seperti Jakarta punya Jakarta Lawan (Jalan) Hoax atau Provinsi Jawa Barat miliki Jabar Saber Hoax,” tandas Andre Otta.
Dengan Kabas Hoax, lanjut Andre Otta, Masyarakat bisa bertanya apakah informasi yang diterimanya benar atau tidak,” ujar Andre Otta. (Joey)